Thursday, May 13, 2010

SEPUTAR TENTANG PENYAKIT ASMA DAN PENGOBATAN ALTERNATIF


Asma merupakan penyakit yang menyerang akibat tubuh rentan terhadap suatu zat tertentu, serbuk, bulu binatang, uap, bau, makanan, obat, atau kuman-kuman dalam hidung dan tenggorokan. Serangan penyakit ini lebih sering terjadi pada penderita yang atau sedang mengalami tekanan emosi hebat, serta pada saat pergantian musim.

Penyakit ini dapat berkembang secara berangsur-angsur dari golongan bronkitis atau secara tiba-tiba terjadi ketika seseorang terpapar zat yang merangsang. Penderita mula-mula mengalami perasaan tertekan di dada (sesak napas), berkeringat, detak jantung semakin cepat, stress berat, gelisah, tidak bisa berbaring apalagi tidur, mungkin tak sanggup bicara, napas semakin sesak, dan bunyinya semakin keras. jika jumlah oksigen dalam darah menipis dapat menyebabkan Cyanosis (diskolorasi kebiruan) wajah, bibir dan kulit menjadi pucat, berkeringat, dan akibatnya bisa fatal. Pada akhir serangan, penderita bisa tiba-tiba mengeluarkan lendir kental.

Untuk mengatasi asma, perlu mengetahui penyebabnya, sehingga penyakit dapat dicegah. Misal, bila bau sampah menjadi penyebab,pencegahannya jauhilah tempat-tempat sampah, bila makanan tertentu menjadi penyebab, maka hindarilah mengonsumsi makanan tersebut.

Namun, seandainya serangan asma terjadi juga, pengobatan tentu diperlukan juga. Obatnya bisa yang modern (obat farmasi), atau juga obat tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan, seperti kecubung, teh, putri malu, dan patikan kebo.

Tumbuhan pereda asma

beberapa tumbuhan yang berdasarkan penelitian terbukti berkhasiat untuk mengusir asma, diantaranya kecubung, teh, putri malu, dan patikan kebo.

  1. Datura metel L (kecubung), mengandung alkaloid, skopolamina, norskopolamina, hiosiamina, norhiosiamina, meteloidina, kuskohigrina, dan nikotina. Untuk memanfaatkannnya sebagai obat, kecubung perlu dirajang, dikeringkan lalu dijadikan bahan rokok. Alkoloid daun kecubung tergolong keras, tiap rokok dibatasi hanya mengandung tidak lebih 19 ramuan. Penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
  2. Camellia sinensis (teh) mengandung kafeina, adenina, teobromina, teofilina, xantina, zat penyamak, dan minyak atsiri. Untuk memanfaatkannya sebagai obat, daun teh perlu diseduh kemudian diminum. Zat yang terkandung di dalam teh berkhasiat memperlebar pembuluh darah dan saluran pernapasan (vasodilator).
  3. Mimosa pudica L. (putri malu), mengandung alkaloid mimosina, glikosida krosetin, ester dimetil krosetin, zat penyamak, saponin, glikosida mimosida, norepinefrina, asam linolenat, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, glikosida flavonoid, fenol dan asam amino. Untuk memanfaatkannya sebagai obat, 10 gram herba dan 100 ml air direbus selama 15 menit sejak mengeluarkan uap, hasilnya langsung disaring, didinginkan, dan dosisnya 3 X 1-2 sdm dalam sehari.
  4. Euphorbia pillulifera L. (patikan kebo), mengandung alkaloid, damar, glikosida, zat penyamak, dan gom. Untuk memanfaatkannnya sebagai obat, herba yang belum berbunga dikeringkan dengan ditumbuk menjadi serbuk. serbuk sebanyak 15g dan 100mL air direbus selama 15 menit sejak mengeluarkan uap, dalam keadaan panas air rebusan disaring, dan dosisnya 3X25mL dalam sehari.
sumber : Biologi SMA," intan pariwara"

No comments:

Post a Comment