Monday, May 3, 2010

KETIKA HARUS DI POSISI BARU


Pindah atau menempati posisi baru di kantor sangat menyenangkan, suasana baru, tantangan baru, dan gairah baru. Tapi kadang semua itu bisa memunculkan kebingungan. Lalu, langkah apa yang mesti dilakukan?

Ketika seseorang berpindah dari satu tempat kerja ke tempat lain ia akam mengalami masa yang sering disebut sebagai masa adaptasi. Banyak hal baru yang akan di temukan dan sedikit berbeda dengan suasana sebelumnya. Mau tidak mau kondisi berbeda itu mesti dihadapi dan tak mungkin dihindari.

Kemampuan seseorang melewati masa adaptasi tergantung pada beberapa hal, kematangan usia dan kemampuan bekerja. Kematangan usia biasanya terjadi pada usia minimal 35 tahun. Pada usia ini masa adaptasi akan dilewati tanpa banyak kesulitan karena faktor pengalaman yang dimiliki ikut mendukung.

Bagi mereka yang belum mencapai usia matang, biasanya akan banyak menemui rintangan dalam berproses adaptasi. Penyebabnya bisa dari diri sendiri. Disamping itu, mereka yang belum mencapai usia matang kurang bisa mengambil hati dengan lingkungan kerjanya. Eugene Raudsepp, Presiden Princeton University’s Creative Research Center, menyatakan bagi mereka dengan usia seperti itu diperlukan fleksibilitas maka kesulitan dan kebingungan yang akan dijumpainya.

Disamping kematangan dan pengalaman bekerja, ada hal yang perlu diperhatikan pula yakni kemempuan berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan ini sangat diperlukan terutama bila masuk dalam kerja tim. Segala sesuatu ide biasanya tidak datang dari satu kepala. Tetapi dari beberapa orang yang ada dalam tim. Karena itu sangat disarankan untuk sebisa mungkin menjadi pendengar terlebih dahulu dan rekan kerja yang lain sebelum diminta untuk mengeluarkan ide anda.

Tunjukkan sikap kerja yang baik

Setiap tempat punya budaya sendiri baik itu tertulis maupun tidak tertulis. Terutama yang tidak tertulis ini yang perlu diperhatikan. Sebagai orang baru, penyesuaian dengan rekan kerja baru juga harus lebih dilakukan. Maksudnya,m sebagai pendatang baru perlu lebih pro aktif kepada para kayawan lainnya yang telah lebih dulu ada. Kita harus lebih ramah, lebih dulu mengenalkan diri, serta aktif memulai pembicaraan. Ini percobaan atau transisi. Biasanya kinerjanya sangat dilihat. Jadi orang baru harus bisa menunjukan etos kerja yang bagus.

Etos kerja yang lebih baik ini diwujudkan dalam sikap yang lebih baik, menyelesaikan tugas tepat waktu, atau bersikap disiplin. Dengan menunjukkan wtos kerja yang lebih baik, perusahaan pun menjadi merasa tidak rugi karena telah merekrut atau mempromosikan diri anda. Mengapa sikap-sikap tersebut perlu dilakukan oleh karyawan yang menempati orang baru biasanya ia akan mudah menjadi bahan sorotan.

Sikap pro aktif terhadap linkungan baru terutama karyawan lama juga bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan momen-momen untuk bersosialisasi. Disini karyawan baru harus memiliki trik-trik untuk memanfaatkan situasi sehingga bisa dekat dengan orang lama. Misalnya, kita bisa memanfaatkan momen makan siang atau ikutan kumpul saat waktu istirahat.

Cara bersosialisasi dengan lingkungan baru ini biasanya juga bisa atas inisiatif pihak perusahaan sendiri. Dibeberapa berusahaan, biasanya akan memberikan beberapa kegiatan awal yang bisa diikuti oleh karyawan yang menempati posisi baru. Pada masa awal sebelum karyawan baru bekerja, perusahaan akan memberikan masa orientasi atau yang biasa disebut companyi induction. Company induction ini merupakan cara perusahaan agar orang baru bisa beradaptasi cepat. Jadi, ketika karyawan baru tersebut masuk, dia sudah terbayang seperti apa dunia kerja yang akan dihadapinya.

Selanjutnya ada pula masa on job training. Di masa ini, perusahaan akan membantu karyawan baru untuk menyesuaikan diri dengan bidang kerja yang lebih spesifik. Disini, akan ada karyawan lama yang ditunjuk untuk membimbing karyawan baru untuk belajar sambil bekerja.

Pendekatan Dengan Tepat

Sebagai karyawan yang menempati posisi baru, kemungkinan untuk dicap sebagai pesaing oleh karyawan lama bisa saja terjadi. Ini bisa dikarenakan etos kerja karyawan baru yang masih tinggi sehingga tanpa disadari, justru membuat karyawan lama tersaingi.

Namun hal tersebut bisa disiasati dan dihindari dengan mencoba bersikap supel dan ramah kepada para karyawan lama. Kuncinya disosialisasi. Anda bisa ramah dari supel tapi juga jangan jadi sok akrab. Sikap over acting juga bisa membuat karyawan baru menjadi tidak disukai di lingkungan barunya. Sikap kerja yang terlalu rajin memang bisa membuat karyawan lama menjadi tidak suka. Jadi kuncinya, lakukanlah pendekatan dengan cara yang tepat.

Ketahuilah dahulu seperti apa kondisi orang yang ada di tempat kerja yang baru. Selain itu, jangan terlalu jauh melangkahi batasan kerja dari karyawan lain. Lihat dulu kondisi lingkungan seperti apa. Misalnya ketika melihat karakter si A yang tidak suka didahului, lakukan pendekatan yang tepat. Dengan pendekatan yang tepat serta sikap yang tidak over acting, masalah tersebut bisa dihindari. Dengan pendekatan yang tepat terlebih dahulu, masalah dengan karyawan yang lama jadi bisa dihindari. Karyawan baru pun tetap bisa menunjukkan atos kerjanya dan berusaha bekerja dengan lebih.
Sumber : ibu&anak no.375

No comments:

Post a Comment