Sunday, May 9, 2010

PETAKA YANG DIMINATI


Yang benar saja, masak petaka diminati? Tak percaya? Ribuan, bahkan jutaan orang meminati petaka ini, meski tahu bias berakhir dengan maut. Yang menyedihkan lagi, petaka ini pun diminati tak hanya oleh orang berumur, tapi juga oleh siswa
SD. Tak Cuma kalangan berduit tapi juga mesyarakat bawah.

Ya, narkoba dan obat terlarang banyak penikmatnya meski mereka tahu risikonya dan harus menfeluarkan biaya yang tak murah untuk memperolehnya. Bahkan bila tak ada uang di tangan, pecandu akan melakukan tindak kriminalitas.

Efek yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba pun sungguh mengerikan. Menurut kesaksian seorang teman yang mantan pecandu –alhamdulillah kini sudah sembuh total, jika tak mengonsumsi putaw ia merasakan nyeri dan ngilu di sekujur tubuh. Tak kuat berjalan karena lemas dan kaki sakit. Semakin lama kian parah dan ngilu. Kepala terasa berat, gelisah dan muntah-muntah. Kalau sudah memakai lagi, semua rasa sakit itu hilang. Hal inilah yang membuat orang sulit lepas dari narkoba.

Ada juga hal lain yang tak kalah mengerikan. Pemakain obat-obat terlarang ini bias merusak syaraf secara permanent hingga seperti orang gila, bahkan timbul halusinasi sehingga timbul dorongan rasa igin bunuh diri. Para pecandu pun biasanya sulit dinasehati.

Pernah terpikirkah dampak sosial ekonomi karena narkoba? Ternyata sungguh mengerikan. Data dari gerakan rakyat anti narkoba (granat) mengungkapkan jumlah penderita ketergantungan narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang dan saat ini jumlah tersebut jauh lebih timggi. Dimisalkan jika seriap hari seorang pecandu menghabiskan Rp 200 ribu, itu berarti Rp 800 milyar tiap hari dibelanjakan untuk benda-benda laknat itu. Atau kurang lebih Rp 300 triliun per tahun! Dan dilihat pula rumah tahanan pun kini sesak dengan lpenjahat narkoba. Mengingat dampaknya yang luar biasa luas (multi effect), sangatlah perlu kita tahu tentang macam narkoba dan efek-efek bahayanga hingga kita tak perlu jadi penikmatnya.

Jenis jenis narkoba

Psikotropika:

Zat atau obat yang menurunkan aktivitas otak atau merangsang syaraf pusat dan menimbulakan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Jenis-jenis yang termasuk psikotropika.

Ecstasy

Ekstasi adalah salah satu obat bius yang dibuat secara illegal di sebuah laboratoriaum dalam bentuk tablet atau kapsul. Memiliki energi lebih dan juga bias mengalami dehidrasi yang tinggi. Beberapa orang yang mengonsumsi ekstasi ditemukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Efek yang ditimbulakan oleh pengguna ecstasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering. Mual disertai muntah-muntah atau hilangnlya nafsu makan, gelisah atau tidak bias diam, pucat dan berkeringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi keropos. Zat kimia berbahaya sering dicampur pemakaiannya bias meninggal dunia.

Sabu-sabu (methamphetamine)

Berbentuk kristal seperti gula atau penyedap masakan. Jenisnya yaitu Gold River, coconut dan crystal, tidak mempunyai warna ataupun bau, maka ia disebut juga ICE. Mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf hingga pemakai akan selalu tergantung dalam waktu lama bahkan bias mengalami sakit jantung dan kematian. Dikonsumsi dengan membakarnya diatas aliminium foil hingga mengalir dari satu ujung ke ujung lain. Asap yang ditimbulakan dihirup dengan bong (pipa yang didalamnya berisi air). Efek yang ditimbulakan menjadi bersemangat, gelisah, tak bias tidur, tak bias makan, paranoid, lever terganggu, bias berakhir dengan kegilaan.


Narkotika :

Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semi yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi pemakai dengan memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi dan ketergantungan.

Opioid (opiad)

Berasal dari jus dari bunga opium, termasuk morfin. Nama opioid juga digunakan untuk opiad, preparat atau darivat dari opium dan narkotika sintetik tetapi tidak didapat dari opium. Opiad yang disintetis dari opiad alami adalah heroin. Bahkan opioda yang sering disalah gunakan adalah:

Candu yaitu getah tanaman papafer somniferum, didapat dengan menyadap buah yang hendak masak hingga keluar getah yang dinamai lates. Lates ini disebut juga candu kasat yang mengandung zat aktif yang sering disalah gunakan.

Morfin adalah olahan dari candu mentah. Rasanya pahit, berbentuk tepung halus, warna putih atau cairan berwarna dipakai dengan dihisap atau disuntikkan.


Kokain atau sabu-sabu

Zat adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Diperoleh dari tanaman belukar erythoxyloncoca dari Amerika selatan. Saat ini kokain digunakan sebagai anestetik local khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya sangat membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai narkotik bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan merugikan telah dikenali.

Cannabis atau ganja

Mengandung kabioid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong lalu dikeringkan dan digulung menjadi rokok akan mengikat pikiran dan menjadi ketagihan, dapat mempengaruhi suasana hati dan cara orang melihat dan mendengar hal-hal di sekitarnya. Pemakai pikirannya akan lambat dan tampak bodoh dan mambosankan, mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, takut dan panic, depresi, bingung, dan halusinasi. Ganja dikenal juga dengan sebutan marijuana grass, pot, weed, tea dan marijane.


Factor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba umumnya dikarenakan zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa nikmat, nyaman, kesenangan dan ketenangan walaupun hal ini itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu.

Penyalahgunaan narkoba akibat dati beberapa factor yaitu:

Lingkungan social

Di masa remaja seseorang lazimnya punya rasa ingin tahu dan ingin mencoba. Disamping itu adanya kesempatan misalnya karena orang tua sibuk, kurang kasih sayang orang tua atau broken home ditambah pula sarana dan prasarana yang diberikan orang tua secara berlebihan, misalnya uang yang berlebihan sehingga memicu penyalahgunaan uang untuk membeli obat terlarang.

Kepribadian

Rasa rendah diri kadang diatasi seserang dengan cara penyalahgunaan narkotik. Disamping itu, emosional dan mental remaja biasanya ingin bebas dan lepas dari segala aturan, dan sebagi tempat pelariannya adalah menggunakan narkoba. Karena lemahnya mental pula akan membuat orang mudah dipengaruhi hal-hal negative.

Akibat penyalahgunaan narkoba

Akibat penyalah gunaan narkoba adalah merusak susunan syaraf pusat dan organ-organ tubuh, merosotnya moral yang diikuti penyimpangan social dalam masyarakat. Dalam memenuhi narkotik segala cara bias dihalalkan dari menjual barang-barang hingga tindak pidana kriminalitas.

Akhirnya mengingat dampak yang ditimbulkan obat laknat ini, maka sangatlah penting. Untuk membekali agama bagi anak-anak kita, juga menciptakan lingkungan yang baik serta memberi kasih sayang yang cukup.

Selain itu langkah tegas hendaklah diambil utnuk menhukum pengedar atau pemakainya. Sebagaimana dilakukan Malaysia dan singapura yang memberikan sanksi berat dan hukuman mati sebagi shock terapy. Meski hal itu tak menjamin negeri ini bebas sepenuhnya dari narkoba. Tapi setidaknya sanksi berat dan hukuman mati pada pengedar dan pelaku bias memberikan harapan dan masa depan indah pada generasi muda agar tak perlu jadi korban narkoba. Dan cukuplah firman Allah dalam Surat An-Nisaa’ ayat 39 menjadi penegas utnuk tak menjatuhkan diri dalam jurang kaehancuran. SAY NO TO DRUG!!! (SAKINAH VOL 6)

No comments:

Post a Comment