Saturday, May 8, 2010
CARA MENDETEKSI DEMAM
Tinggi suhu tubuh tidak selalu berhubungan dengan beratnya penyakit. Ada penyakit yang ringan, tetapi demam yang terjadi sangat tinggi. Sebaliknya ada keadaan dimana demam tidak tinggi, namun penyakit berbahaya. Karena itulah, banyak akli menganjurkan untuk mengamati perilaku dan aktifitas anak sebagai alat ukur beratnya penyakit.
Untuk mengetahu apakah anak demam atau tidak, yang terbaik adalah mengukur suhu badannya dengan thermometer. Pengukuran suhu tubuh ini ada beberapa macam, yaitu di mulut, anus, ketiak,atau telinga. Masing-masing memiliki jenis thermometer tersendiri, yang serupa tetapi sidak sma. Secara umum, dikatakan demam bila suhu hasil pengukuran mencapai 38,5 derajat celcius (di anus), atau suhu dimulut /telinga/ ketiak mencapai 38 derajar celcius.
Obat penurun demam yang diketahui baik hingga kini adalah asetaminofen (paracetamol) dan ibuprofen. Dalam pemakaian sehari-hari parasetamol bisa diberikan pada semua usia, sedangkan ibuprofen bila sudah berusia lebih dari 2 tahun. Orang tua dapat memberikannya sesuai dengan dosis yang tertera dalam kemasannya, dengan interval tersingkat tiap 4 jam, dan maksimal 5 kali dlam 24 jam.
Saat ini, pemberian obat penurun panas berbahan aktif asam salisilat tak dianjurkan lagi bagi anak. Pasalnya,m bahan ini dapat menyebabkan anak mengalami symdrom reye, bila demam yang terjadi ternyata disebabkan virus-virus tertentu, sperti virus influenza dan virus cacar air. Sindrom reye merupakan kelainan yang serius dimana terjadi kerusakan pada hati dan otak.
Sedangkan saat tepat ibu membawa ke dokter apabila, anak menjadi sangat rewel dan tampak mengantuk dan tidak berespons seperti biasa, batuk dan pilek tak kunjung berkurang, usianya dibawah 6 bulan, demam mencapai 39 derajat celcius, serta disertai bercak kemerahan atau gejala lain yang tidak normal.NABILA/JUNI 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment