Friday, May 28, 2010

RUMAHKU, TAMAN BERMAINKU


Bagi anak, rumah tidak saja sebagai tempat tinggal ternyata juga dapat disulap sebagai arena bermain yang tak kalah menariknya dengan arena bermain di mal atau taman bermain.

Asalkan orang tua kreatif sebetulnya rumah tidak hanya menyenangkan dan tempat berbagi dengan anggota keluarga, juga dapat disulap sebagai taman bermain bagi si kecil. Namun syaratnya, tentu saja bila rumah ini dapat memberi kenyamanan bermain dalam ukuran anak.

Maka tatkala Nabi saw , idola kita, mengatakan rumahku adalah surgaku tentulah bukanlah hal yang berlebihan. Rumah ternyata betul-betul menjadi surga, semua anggota keluarga merasa nyaman dan kerasan ketika berada di rumah. Hanya saha bagaimana kita mendisain rumah sebagai tempat tinggal juga arena bermain bagi si kecil. Tak perlu rumah besar, kalu memang memungkinkan tentu saja lebih baik, tetapi rumah kecil pun ternyata dapat menjadi teman bermain.

Hampir sebagian waktu anak berada di rumah sebagai lingkungan terdekat. Hari-harinya dihabiskan dirumah, maka tak heran bila 3 (tiga) tahun pertama kehidupan anak dihabiskan dirumah sehingga memiliki kedekatan fisik dan emosi yang kuat dengan orang tua.

Karena kedekatan inilah, orangtua sebenarnya memiliki bekal kuat untuk menjadi tutor atau teman bermain anak. Tentu saja, asalkan orangtua mau menyisihkan waktu dan punya komitmen. Karena itu bila anda ingin kecerdasan si kecil berkembang baik, jadikan rumah sebagai medium bermain dan belajar terbaik baginya.

Agar kebebasan eksplorasi bermain anak berlangsung baik, anda perlu melakukan encouraging parenting dengan memberi kemudahan padanya. Sediakalah alat bermain alias mainan yang lunak, berbunyi, bertekstur dan berwarna cerah. Daripada meletakkannya di depan televise, lebih baik kelilingi si kecil dengan aneka mainan dan ajaklah ia untuk aktif mengeksplorasi mainan itu.

Memang pilihan permainan yang cocok dapat memberikan manfaat yang baik untuk fisik maupun psikis anak. Tak perlu pula bahwa mainan tersebut harus mahal, murah meriah. Menurut para ahli, benda-benda didalam rumah pun dapat dimanfaatkan sebagai sarana bermain bersama anak. Sayaratnya, tentu saja benda tersebut tak membahayakan si kecil.

Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan bermain di dalam rumah. Misal, orangtua tentu menjadi lebih kreatif memilih bentuk permainan apa saja yang bisa dimainkan bersama si kecil. Selain itu, dari segi biaya menjadi lebih hemat. Anak juga tak akan cepat bosan karena banyak ide yang dapat digali bersama saat bermain. Terakhir, bermain di dalam rumah juga menghibur si kecil yang kondisinya sedang tidak fit dan tak memungkinkan berada di luar rumah.

Jenis permainan yang bisa dilakukan dirumah, pada dasarnya seluruh permainan yang berfokus pada brain games dapat dimainkan di rumah. Mulai permainan yang bersifat eksplorasi ruang-petak umper-sampai mengasah kemampuan motorik seperti main kaereta api, ular naga, kuda poni membawa beban, atau terowongan. Bahkan, saat mandi pun bisa menjadi sarana penunjang brain games.

Petak umpet

Permainan eksporasi ruang akan sangat menarik minat si kecil yang baru saja dapat berjalan. Aktivitas melompat, berlari dan menyelinap akan sangat menyenangkan baginya. Seperti biasa, lakukan secara bergantian. Mintalah ia mencari anda, dengan memberinya petunjuk sperti suara binatang atau bunyi-bunyi lain yang menarik perhatiannya. Biarkan ia menikmati sensasi mencari danmenemukan tempat anda bersembunyi di belakang sofa pintu atau di balik tumpukan bantal.

Saat si kecil bersembunyi, ciptakanlah situasi “menegangkan”. Anda bisa berpura-pura kebingunan mencarinya, sambil memanggil-manggil namanya. Atau pura-pura salahmenerka tempat persembunyiannya. Permainan ini akan melatih anak memecahkan masalah dalam berbagai situasi. Saat anak harus mencari, ia akan berpikir dimana menemukananda. Sementara saat anak bersembunyi, gentian ia yang berfikir bagaimana anda tak bisa menemukannya.

Kuda poni

Ini permainan menghibur untuk si kecil yang sudah dapat duduk dengan kokoh. Anda bisa menjadi “kuda poni” dan si kecil menjadi “beban”nya. Merangkaklah dengan posisi lebih rendah, agar kaki si kecil tetap bisa menapak ke lantai. Mintalah ia berpegangan erat atau mintalah pengasuhnya mengawasi di belakang.

Lakukan variasi dengan merunduk, duduk siap hendak berlari kelelahan, atau “kuda poni” berpura-pura minum. Saat kuda poni hendak berlari, mintalah si kecil berpegangan erat atau saat hendak mulai berjalan, ajarkan ia untuk mengetakkan kakinya ke tubuh kuda poni.

Permainan ini akan merangsang daya imajinasi anak, selain mengajarnya untuk menjaga keseimbangan. Pilih arena bermain yang aman seperti di atas kasur, karpet, atau alas bermain yang cukup empuk untuk menghindari benturan yang membahayakan.

Sebenarnya banyak ragam permainan lain yang bisa. Anda ciptakan dengan memanfaatkan ruang dan benda yang berada di rumah. Masalahnya, bagaimana anda menggali ide kreatif agar permainan berlangsung dalam suasana gembira dan tak membosankan. Mudah dan simple, kan.NABILA/1/2005

No comments:

Post a Comment