Friday, May 14, 2010

KENAPA MESTI CESAR?


Ada dua alasan utama mengapa persalinan harus melalui bedah cesar. Pertama, kegagalan proses persalinan karena ukuran kepala bayi terlalu besar untuk rongga pinggul ibu. Kedua, distress janin dan ibu janin tak merespons kontraksi dan tekanan darah ibu tiba-tiba naik.

Beberapa kondisi berikut juga menentukan urgensi pensalinan melalui cesar:

  1. Persalinan dini peril segera dilakukan tetapi leher rahim belum siap memulai persalinan. Kondisi ini terjadi pada calon ibu penderita diabetes.
  2. Saat proses persalinan dimulai terjadi infeksi herpes aktif. Operasi cesar dilakukan untuk mencegah janin terinfeksi.
  3. Placenta previa. Sebagian atau seluruh jalan lahir tertutup plasenta. Operasi cesar perlu dilakukan untuk mencegah perdarahan jika placenta terlepas lebih dini.
  4. Pecahnya placenta, atau plasenta terpisah terlalu cepat dari dinding rahim dam membahayakan janin sehingga bisa menyebabkan perdarahan.
  5. Posisi janin tidak normal. Bayi sungsang-bagian pantat atau kaki janin berada di bawah atau melintang (pundak janin berada di bawah). Kondisi ini menyebabkan persalinan virginal sulit atau tak memungkinkan.
  6. Penyakit atau ketidaknormalan janin yang membahayakan dan menimbulkan trauma jika dilakukan persalinan alami.
Pada kelahiran anak pertama yang melalui operasi cesar belum tentu juga untuk kelahiran anak kedua harus melalui perlakuan yang sama. Kesempatan melahirkan secara alami masih terbuka. Asalkan alasan persalinan cesar sebelumnya tidak terjadi lagi, kesempatan melahirkan normal pada kehamilan berikut peluangnya 60%.

Syarat persalinan normal setelah section caesarea antara lain:
  1. Hanya memiliki satu sayatan sebelumnya pada operasi cesar yang dilakukan secara transperitoneal profunda (sayatan melintang)
  2. Operasi cesar yang sebelumnya bukan kesempitan pinggul
  3. Penyembuhan luka operasi cesar yang sebelumnya tak terjadi komplikasi infeksi (bernanah, luka terbuka, luka yang sembuhnya lama)

Teknik operasi cesar yang sebelumnya bukan sayatan coporal pada dinding rahim (klasik).UMMI/JULI2004

No comments:

Post a Comment