Wednesday, May 5, 2010

AYAH MENYUSUI


Saat bicara soal ASI, orang yang paling sering disebut selain bayi adalah ibu. Manfaat ASI juga selalu dikaitkan dengan bayi dan ibu? Lalu dimana peran Ayah?

Ayah memegang peranan yang sangat penting dalam proses menyusui. Beberapa kompok pendukung ASI bahkan membuat konsep tim trio bukan duet dalam menyusui, yang tersiri dari ibu, bayi dan ayah. Karena itu pulalah, munculah istilah breastfeeding fathers, yang menempatkan peran ayah yang sangat penting dalam proses menyusui.

Pada prinsipnya, peran ayah yang terpenting adalah menyenangkan perasaan ibu. Ini berkaitan dengan proses hormone rumit yang terjadi dalam persiapan hingga saat-saat menyusui. Jika ibu tidak senang, risau atau tidak nyaman, maka hormone adrenalinnya akan meningkat. Hormone ini akan menekan pengeluaran hormone oxytocin dan prolactin yang bertugas memproduksi susu. Susu jadi berkurang. Sebaliknya, ibu yang gembira, akan memproduksi ASI yang banyak.

Banyak calon ayah di Indonesia, biasanya tidak terlalu tertarik dengan urusan kesehatan bayi, mungkin karena beberapa pengaruh traditional. Karenanya ibu harus mulai bersiasat dengan cara ‘mendidik’ para calon ayah dari awal kehamilan. Mulailah dengan sering membaca buku/artikel yang berhubungan dengan ASI. Membaca bersama dan berdiskusi, sangat penting. Tujuan utamanya, adalah agar ayah tahu persis keuntungan menyusui bagi ibu dan bayi,m hingga ia akan termotivasi membantu ibu.

Ayah juga dapat mulai memilih rumah bersalin (RB) yang baik untuk melahirkan. Tantu saj RB yang baik adalah RB yang mempunyai fasilitas rawat gabung untuk bayi. Jika bayi terpisah dari ibu, maka kemungkinan besar bayi tidak diberi ASI hingga biasanya keberhasilan ASI akan rendah.

Saat akan melahirkan, ayah sudah harus berbisara dengan perawat dan dokter/bidan bahwa bayi tidak diberi susu botol. Ini adalah saat yang sangat penting, karena biasanya ibu sudah tak berdaya untuk bernegosiasi dengan petugas kesehatan, padahal selalu ada kemungkinan bayi diberi susu botol saat ini.

Ketika sudah dirumah, ayah dapat membantu ibu dengan memijat-mijat pundak dan punggung ibu saat menyusui. Usahakan, setidaknya sekali dalam sehari, ayah meluangkan waktu untuk menemani ibu dengan pijatan lembut. Setelah itu ibu menyusui, ayah dapat mengambil alih bayi untuk disendawakan. Caranya dengan menggendong bayi dengan posisi berdiri di dada ayah (kepala tegak di pundak ayah). Kemudian tepuk lembut punggung bayi sampai bersendawa.

Pada minggu-minggu awal setelah melahirkan biasanya ibu begitu kelelahan. Dalam masa seperti ini, ayah biasa sangat berperan. Misalnya mengambil makan untuk ibu, mengganti popok bayi saat malam, memandikan bayi dan membuat ibu banyak beristirahat. Tidak kalah penting pula agar ayah dapat bermain dengan sang kakak, yang biasanya agak cemburu dengan adik baru.

Bayi ASI biasanya lebih tenang pada malam hari dibandingkan dengan bayi yang disusu dengan botol. Jika bayi rewel dan tidak mau disusui (kenyang), ayah dapat membantu dengan menggendong bayi. Biasanya ayah akan puas jika bisa menjadi ‘pawang’ bayi.
Asal tulus membantu dan mendukung, ayah selalu punya peran dalam proses menyusui. Secara psikologis, manusia kecil pun sudah dapat merasakan bahwa selain ibu, ayah sudah ikut berperan besar untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya. Sat ia dewasa, perasaan syukur dan terima kasih ini akan ia salurkan dengan cinta yang sama besar bagi ibu dan ayah. (ummi/mei2005)

No comments:

Post a Comment