Sunday, April 11, 2010
TIBA-TIBA IA TAK JELAS MEMBACA
Makin beranjak tua, ada saja gangguan kesehatan penglihatan yang terjadi. Duataranya degenerasi macula yang membuat penderita tiba-tiba tidak bisa membaca dengan jelas. Gejala awal penurunan fungsi di penglihatan ini sulit diketahui. Namun, ada beberapa cara untuk menenggulanginya.
Beberapa bulan terakhir daya penglihatan Pak Kuncoro semakin menurun. Terutama untuk membaca atau melihat benda yang dekat di depannya. Gejala itu dia rasakan sebagai sesuatu yang aneh. Sebelumnya, lelaki berusia 70-an tahun ini tidak pernah merasakan gejala seperti, pedih, pegal, ataupun merah pada matanya. Dokter mata yang memeriksanya menyimpulkan, ia menderita degenerasi macula, daerah amat kecil pada retina mata yang bertanggung jawab atas tugas penglihatan detail.
Menurut Marsekal Udara Raman R. Saman, MD Ophth,AMS,M.B.A., dokter ahli penyakit mata pada RS Prof. Dr. Isak Salim “AINI”, Jakarta, degenerasi macula, seperti dalami Kuntoro, terutama menyerang para manula, penderita penyakit diabetes, atau tekanan darah tinggi gara-gara pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil (trombosis) sekitar retina. Trombosis mudah terjadi akibat penggumpalan sel-sel darah merah dan penebalan pembuluh darah halus.
Sekitar 70% bentuk degenerasi nakula bersifat involutif ( tipe kering) yang berkaitan dengan proses penuaan (usia 60 keatas) karena kerusakan atau penipisan jaringan macula. Hanya kira-kira 10% yang masuk dalam kategori degenerasi macula eksudatif (tipe basah) akibat pembuluh darah pecah atau bocor sehingga menimbulkan jaringan parut seperti pada penderita diabetes atau tekanan darah tinggi. Jaringan parut ini kerap mengakibatkan terbentuknya pembuluh darah baru abnormal dan sangat rapuh (kudah pecah atau bocor). Darah serta cairan yang merembes akan merusak macula sehingga menimbulkan jaringan parut lebih banyak lagi.
Jenis lainya yakni degenerasi macula bawaan atau juvenilis yang mungkin terjadi pada usia remaja. Disamping itu trauma, infeksi atau radang mata ada kalanya juga dapat merusak jaringan macula yang sangat lembut.
Gejala awalnya sulit diketahui
Ada dua aspek pokok yang berpengaruh dalam hal indera penglihatan, yakni ketajaman dan lapang penglihatan. Keduanya membuat kita bisa melihat objek di sekeliling, baik yang diatas, bawah kiri, maupun kanan dengan jelas. Ketajaman penglihatan membantu dalam membaca, menulis serta melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Sedangkan lapang penglihatan membantu agar tidak tertabrak, tersandung, dsb. Bila salah satu aspek tersebut terganggu atau menurun kaualitasnya tentu daya penglihatan menjadi tidak sempurna. Pada kasus degenerasi macula, ketajaman penglihatan yang terganggu, dan ii melibatkan bagian organ mata yang bernama retina dan macula.
Retina atau selaput jala berupa lapisan jaringan halus yang menempel pada dinding sebelah dalam bola mata belakang dan berfungsi menerima bayangan yang datang melalui lensa mata. Di pusat rtina ini terdapat daerah amat kecil yang mengurus penglihatan sentral pada arah pendangan lurus ke depan dan diperlukan saat membaca atu berbagai tugas penglihatan detail lainnya. Daerah amat kecil inilah yang disebut macula. Saat mata memandang lurus ke depan, macula menjadi titik pada retina.
Bila macula mengalami kerusakan, bagian bayangan yang terletak di tengah akan terhambat, seperti ada daerah kabur terpasang di bagian tengah gambar. Sebaliknya, bagian bayangan yang berada di sekitar daerah kabur mungki terlihat jelas. Sebagai contoh, bila penderita degenerasi macula melihat jam dinding, angka-angka jam akan terlihat jelas, mata penderita degenerasi macula masih dapat melihat objek-objek yang terlihat disamping, karena penglihatan samping atau perifer pada umumnya tidak ikut terganggu sehingga penderita tidak akan buta total.
Menurut Saman, bila hanya salah satu mata yang mengalami degenerasi macula, pada
tahap-tahap awal tidak disadari, terutama bila mata yang satu lagi masih normal. Tidak heran kalau Pak Kuntoro tidak merasakan gejala awalnya. “Gejala degenerasi macula bisa bermacam-macam,” katanya. “Ada kalanya hanya satu mata menjadi rabun, sedangkan yang lain selama bertahun-tahun tetap berfungsi baik. Barulah kalau kedua mata terganggu, pekerjaan lain yang membutuhkan jarak dekat menjadi kabur.”
Walaupun secara awam gejala awal sulit dideteksi, petunjuk berikut ini meungkin bisa membantu :
Apakah huruf-huruf pada halaman buku ada yang kabur?
Apakah garis-garis lurus mengalami distorsi? Pada beberapa kasus, distorsi lebih besar terlihat di pusat penglihatan, dibandingkan dengan bagian medan penglihatan lain.
Terdapat daerah kosong atau gelap pada penglihatan tengah. Hendaknya dalam melakukan tes awam ini, salah satu mata ditutup secara bergantuan agar lebih jelas diketahui mata sebelah mana yang terganggu.
Sedangkan pemeriksaan teliti oleh dokter mata yang mendeteksi kelainan macula adalah:
Tes Amsler Grid : pasien di minta melihat suatu halaman uji mirip kertas millimeter grafis untuk memeriksa luas titik yang terganggu fungsi penglihatannya. Kemudian retina diteropong melalui lampu senter kecil dengan lensa khusus.
Tes penglihatan warna untuk melihat apakah penderita masih dapat membedakan warna, ditambah tes lain untuk menemukan keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada macula.
Ada kalanya dilakukan angiografi dengan zat warna fluorescent. Dokter ahli penyakit mata menyuntikkan zat warna kontras tersebut ke lengan penderita yang kemudian akan mengalir ke mata, lalu dilakukan pemotretan retina dan macula. Zat pewarna ini untuk melihat kelainan pembuluh darah dengan jelas.
Cara penanggulangannya
Tidak bayak yang dapat dilakukan untuk mengobati kelainan ini khususnya pada jenis involusi. Tapi ada jenis degenerasi macula eksudatif yang belum lanjut bisa dicoba dengan pembedahan oftalmologi dengan sinar laser untuk menghambat perluasan degenerasi. Berkas cahaya laser yang berfokus digunakan untuk menutup membrane yang bocor serta menghancurkan pembuluh darah baru yang abnormal. Dengan tidakan ini diharapkan kemunduran fungsi penglihatanm akibat penbentukan parut yang progresif dapat dihambat. Sekarang, di AS sedang dicoba pembedahan macula untuk memperbaiki kebocoran. “Tapi keberhasilannya masih belum maksimal,” ujar Saman.
Bagi mereka yang tidak bisa dikoreksi, jalan satu-satunya adalah menggunakan alat Bantu optic khusus untuk membantu penglihatan penderita yang tersisia sehingga tetap mampu malakukan kegiatan sehari-hari. Alat batu itu adalah alat optic daya penglihatan rendah (low vision) yangmenggunakan lensa atau kombinasi lensa yang mampu membesarkan benda yang dilihat. Dengan kacamata biasa, lensa kontak ataupun lensa cangkok intraocular (ditanamkan pada penderita katarak) penglihatan penderita degenerasi macula tetap tidak terbantu. Tidak satupun alat Bantu penglihatan untuk segala macam gangguan. Alat optic bagi penderita penyakit mata glaucoma (tekanan bola mata terlalu tinggi) atau kalainan pada daerah perifer mata, tentu lain dengan alat optic penderita degenerasi macula. Alat potik mana yang paling tepat tentu saja dokter ahli mata yang menentukan.
Ada lima macam alat optic untuk membantu penderita daya penglihatan rendah :
Kaca mata pembesar : lebih kuat daripada kacamata biasa serta membantu penderita melakukan kegiatan yang berdekatan dengan mata seperti membaca, menulis, dll. Sementara kacamata ini dikenakan, penderita harus memgang materi dekat agar benda atau tulisan lebih terfokus. Awalnya mungkin akan terasa janggal tapi kemudian akan terbiasa. Alat ini dirancang untuk melihat pekerjaan yang berdekatan dengan mata. Materi yang akan dibaca dapat di pegang bebas oleh tangan. Bingkainya ada yang penuh, ada yang setengah.
Kaca pembesar tangan : berupa alat Bantu paling umum. Dengan menggunakan kaca pembesar tangan ini, materi bacaan dapat diletakkan pada jarak normal.
Kaca pembesar berdiri : alat batu ini diberdirikan di atas materi bacaan atau menyentuh langsung materi bacaan. Tidak seperti kaca pembesar tangan, kaca ini tidak dapat difokuskan secara tetap pada materi bacaan. Namun alat Bantu ini bisa digunakan sekaligus bersama-sama kacamata biofokus bagian bawah. Namun beberapa jenis memiliki self contained light source (sumber pencahayaan sendiri).
Teleskop : alat ini hanya digunakan untuk membesarkan benda jarak jauh, misalnya untuk melihat tanda-tanda di jalanan. Mungkin lebih berguna bagi penderita daya penglihatan rendah yang lensa minusnya atau kelainan rabun jauhnya sudah parah.
Namun teleskop, dengan beberapa modifikasi, ada yang bisa dipasang pada kacamata.
Televise sirkuit dekat : alat Bantu ini digunakan untuk menulis dan membaca. Ia memproduksi gambar materi bacaan yang dibesarkan lewat layar televisi. Gambar yang dibesarkan dan kontras gambar dapat diatur. Penggunaannya tepat bagi yang memiliki daya penglihatan sangat rendah, tapi masih ingin mempu membaca. Lagi pula alat ini lebih mudah digunakan dan tidak melelahkan.
Selain alat-alat Bantu optic tadi, penderita daya penglihatan rendah juga bisa menggunakan alat Bantu nin-optik. Misalnya, tulisan pada buku, majalah atau Koran yang dibesarkan, seta angka-angka pada pesawat telepon, jam dinding atau jam tangan yang dibesarkan. Computer atau mesin khusus yang dapat “berbicara”. Penderita daya penglihatan rendah juga memerlukan penerangan cahaya yang cukup kuat. Lampu dengan leher yang dapat diatur posisi serta pencahayaannya akan sangan membantu.
Dr. Saman mengingatkan mereka yang telah berusia 50 plus atau salah satu anggota keluarganya ada yang terkena degenerasi macula sebaiknya secara berkala memeriksakan mata ke dokter mata agar gejala dini dapat segera ditanggulangi. Sebaiknya tidak menunggu sampai terlambat!
Sumber : INTISARI (kumpulan artikel kesehatan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment