Beberapa kebiasaan yang kita lakukan pada bayi masih menjadi pertanyaan soal keamanan dan kenyamanannya. Apa saja? Inilah jawaban atas hal-hal yang mengganjal itu.
- Membedong. Pada bayi-bayi kecil (<>
- Memakaikan pospak. Boleh kok memakaikan pospak (popok sekali pakai) pada bayi asalkan tidak sepanjang hari karena dapat mengiritasi kulitnya yang masih sensitive. Jaga kebersihan kulit bayi dengan mengganti pospak setiap bayi buang air besar atau setiap 3-4 jam sekali bila hanya menampung pipis. Bubuhkan krim sebelum memakaikan pospak demi menghindari kontak antara kulit dengan air seni yang sering kali menyebabkan ruam popok. Kenakan pospak di saat-saat tertentu saja, misal kala bepergian atu ketika si kecil hendak tidur supaya tidak selalu terbangun karena basah. Diluar itu cukup mengenakannya celana atau popok yang lembut dan mudah menyerap air.
- Memakaikan gurita. Gurita hanya dikenakan sebelum tali pusat bayi itu lepas. Tujuannya supaya si bayi nyaman dan aman. Setelah tali pusatnya puput, gurita bisa ditinggalkan dandiganti dengan kaus singlet atau baju dalam. Keyakinan bagwa gurita dapat membuat perut bayi tidak buncit adalah tidak benar. Perut bayi memang dari “sononya” agak buncit karena otot perut yang masih tipis dan belum kuat. Jadi pakai gurita atau tidak pakai hasilnya tetap akan sama. Kalau waktunya perut itu mengempis ya akan “kempis” sendiri. Jadi bukankarena gurita.
- Memberikan dot. Bayi baru lahir wajib diberi ASI selam 6 bulan secara eksklusif dan pemberian ASI sebaiknya dilanjutkan hingga usianya 2 tahun, bila ibu bekerja dan harus memberi ASI perah, berikan ASI perah dengan sendok, jangan dot karena dapat membuat bayi bingung putting. Bayi akanbingung membedakan antara mengisap peyudara dengan dot. Pada akhirnya dia meungkin akan memilih dot dan tak tertarik payudara lagi karena dot lebih mudah dihisap ketimbang payudara. Selain menimbulkan bingung putting dot yang tidak bersih dapat menimbulkan jamur di mulut atau diare pada bayi. Bayi diatas 6 bulan boleh dicoba minum menggunakan cangkir bermoncong sebelum secara bertahap menggunakan cangkir biasa.
- Mengenakan sepatu. Fungsi sepatu bagi bayi adalah melindungi kakinya agar tidak kedinginan. Pada bayi baru lahir cukup gunakan kaus kaki atau sarung kaki yang terbuat dari katun atau bahan kaus agar dapat menyerap keringat. Hindari karet kaus kaki yang terlalu ketat karena akan terasa sakit dan menghambat aliran darah pada area kaki. Nah, diusia 9 bulan saat bayi mulai berdiri dan merambat ke kiri dan kanan mulai membutuhkan alas kaki berupa sepatu. Pilihlah sepatu dengan bagian samping kiri dan kanan leih keras, sehingga mampu menyangga kaki. Bahan yang digunakan harus lembut sehingga terasa lebih nyaman di kulit, dan menyerap keringat. Pilihlah yang bobotnya ringan tapi tidak terlalu tipis.
- Mengenakan aksesori rambut. Boleh bayi didandani asalkan aksesorinya aman dan tetap membuatnya nyaman. Contoh, topi pilih ukuran yang pas : jangan kekecilah atau kebesaran. Untuk bando berkaret hati-hati jangan terlalu ketat karena akan menyakitkan bayi. Perhatiakan cara pemakaiannya jangan tepat diatas ubun-ubun karena akan membuat ubun-ubun bayi mendapat tekanan dan bisa mengakibatkan bayi tidak nyaman. Bando juga beresiko menjerat leher bayi bila terlalu longgar. Aksesori jepit amat tidak disarankan mengingat bentuknya yang kecil, agak tajam, dan mudah lepas sehingga berpeluang mencederai bayi.
- Mengenakan gelang, anting dan kalung. Anting boleh dipakaikan pada bayi baru lahir asalkan ukurannya kecil, modelnya sederhana, tidak tajam, dan tidak mudah lepas. Anting emas paling disarankan untuk menhindari alergi, terutama bayi yang berbakat alergi. Namun perhiasan lain seperti gelang emas, gelang kaki, dankalung tidak disarankan karena dapat memancing orang yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan. Bahkan pemakaian kalung pada bayi selain membuatnya tidak nyaman juga bisa menjerat leher bayi. Jadi hati-hati!
- Menyematkan peniti di baju/popok. Pekaian bayi harus bebas dari benda-benda tajam dan berbahaya, tak terkecuali pernik-pernik kecil yang mudah terlepas dan berpeluang besar tertelan oleh si kecil. Bila memang harus menggunakan peniti, pakailah peniti yangukurannya besar dan berpelindung plastic warna-warni agar mudah diamati dan tak dapat ditelah atau dimasukkan ke lubang hidung bila terlepas tanpa sengaja. Begitu juga gunting kuku yang banyak disematkan di baju anak-anak, orang tua dulu meyakini hal tersebut dapat menolak bala. Padahal adanya benda tersebut di badan anak malah akan mengundang bahaya.
- Mengenakan baju/ celana jins. Bahan untuk busana bayi yang terbaik adalah bahan alami yang nyaman lentur danmudah menyerap keringat seperti katun. Bahan dari jins sebenarnya bukan alternatif yang baik jika terasa keras dan tidak lentur. Yang seperti ini, sesekali dipakakan tentu tidak apa-apa. Yang penting dari busana adalah nyaman dikenakan, dapat melindungi tubuh dari cuaca dingin, panas, sengatan serangga atau kontak dengan benda-benda allergen. Hati-hati dengan busan berenda dari bahan sintetis yang kaku karena kadang membuat kulitnya teriritasi. Waspadai juga baju yang berkancing atau berpayet. Benda-benda kecil speperti itu berbahaya kalau sampai tertelan atau masuk ke dalam hidung bayi. Sumber : NAKITA/404/2006
No comments:
Post a Comment