Tuesday, April 6, 2010

SEPERTIGA MASYARAKAT INDONESIA BERGIGI SENSITIF


Tak banyak diantara kita yang menyadari jika mengalami masalah gigi, terutama gigi yang sensitive. Ngilu ketika makan bakso dan es krim misalnya, kerap diangap wajar. Padahal, rasa ngilu merupakan tanda gigi anda sensitive. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah gigi yang lebih parah.

Memiliki gigi indah, rapi, putih dan sehat, sudah tentu dambaan setiap orang. Sampai-sampai banyak cara ditempuh untuk mendapatkan gigi indah. Tak Cuma cukupmenyikat gigi secara teratur, tapi juga merasa perlu ,menggunakan pemutih, dan memakai kawat gigi.


Sayangnya, seringkali kita hanya memperhatikan sisi kindahannya saja. Kesehatannya kerap terabaikan. Baru ke dokter jika gigi sudah terasa sakit cekot-cekot. Tak jarang meski heran bila survey yang dilakukan glaxo smith kline consumer healthcare menghasilkan : 1 dari 3 orang Indonesia memiliki gigi sensitive. Fenomena yang menggambarkan kurangnya kesadaran atau ketidakmengertian tentang kesehatan gigi dan gusi.

Makanan asam penyebabnya

Menurut drg Ivit Novitasara SpKons, gigi sensitive merupakan rasa sakit pada gigi yang disebabkan penurunan gusi dan menipisnya email sehingga dentin (lapisan dibawah email, red) menjadi terbuka. Jika kondisi itu dialami, menurut dokter kelahiran Jakarta, 38 tahun silam ini, gigi akan sering terasa ngilu yang sangat. “Yang menjadi pemicu utamanya adalah minuman dan makanan yang panas seperti bakso,” ujar dokter yang berpraktek di klinik Birah Dental Jakarta. Penyebab penurunan gusi dan terbukanya dentin sendiri bermacam-macam. Pertama penyebab alami akibat gigi digunakan terus-menerus. Kedua, salah perlakuan terhadap gigi, seperti cara dan sikat gigi yang salah, misalnya menyikat gigi terlalu keras, atau sikat giginya terlalu kaku, serta makan panganan terlalu asam. “ Perlu diketahui asam bersifat melarutkan email,” imbuh Ivit.
Padahal makanan dan minuman yang bersifat asam umunya disukai. Sebut saja kuah pempek-pempek, asinan, bakso dengan tambahan asam cuka, dan beberapa buah-buahan, punya rasa asam cuka, dan beberapa buah-buahan, punya rasa asam segar. Cocok sebagai makanan negeri tropis.

Namun yang memperparah adalah kebiasaan mengulum makanan asam. Tak heran bila permen yang biasanya dikulum dan diemut, bila diangkat keasamannya tinggi juga menjadi salah satu penyebab gigi sensitive. Selain itu, apakah anda punya kebiasaan menggigit kuku dan jarum seperti yang dilkukan penjahit? Kebiasaan itu ternyata juga memicu sensitivitas gigi.
Penggunaan pemutih gigi juga biang dari sensitivitas gigi. Utnuk itu anda perlu cermat bila menggunakan pemutih gigi. Perlu diketahui, ada dua mecam pemutih gigi, yakni yang ada di pasaran dan dibeli berdasarkan resep dokter. Kadar pemutih yang beredar umun lebih sedikit dan terkotrol dibandingkan yang berdasarkan resep dokter. Meski demikian Ivit tetap tidak menyarankan pemakainnya lantaran belum terbukti efeknya dalam jangka panjang.

Perlu edukasi dini.

Bila sampai mengalami gigi sensitive, selain dampak fisik ternyata jugaakan berdampak secara psikis.” Bila dampak fisiknya sakit yang terasa sampai saraf di kepala, maka dampak psikisnya adalah kita akan takut terhadap makanan yang panas atau dingin,” jelas dokter pehobi baca dan traveling ini.

Dampak psikis lainnya berhubungan dengn pemicunya. Diantaranya, takut membuka mulut disebabkan perubahan cuaca dapat membuat gigi menjadi sakit. Atau, takut naik pesawat. Diatas ketinggian sering terjadi perubahan tekanan yang dapat menjadi pemicu sakit pada gigi yang sensitive. “Karena dampaknya tidak menyenangkan perlu adanya tindak pencegahan dan penanganan yang tepat,” ujar Ivit

Namun, edukasi mengenai kesehatan gigi belum berjalan lancer. Hanya kalangan tertentu yang sudah meulai peduli dengan kesehatan gigi, yakni dengan mengunjungi dokter gigi secara rutin. Selain itu, menurut dokter lulusan FKG UI tersebut, di tengah masyarakat belum popular tentang cara menyikat gigi dan merawat gigi yang benar. Padahal seharusnya hal tersebut sudah diajarkan di sekolah-sekolah usia dini. Seharusnlya, tambah Ivit, merawat gigi dilakukan sejak gigi susu mulai tumbuh. Karena, kualitas gigi ditentukan sejak gigi susu.

Bila gigi telanur sensitive, menurut alumni SMUN 6 Jakarta ini, pemeriksaan ke dokter gigi akan berguna untuk mengetahui tindakan penanganan yang tepat.” Jika sudah tampak gejala gigi akan menjadi sensitive, akan dilakukan pengolesan pada gigi,” kelas Ivit. “ Bisa juga menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitive yang mengandung bahan sodium dan potassium yang sudah ada pasaran." Namun, bila kadar sensitifitasnya sudah berat, dokter akan memberikan penanganan yang diperlukan.

Tetapi, pengobatan gigi sensitive tak selalu melulu menggunakan bahan kimia. Ivit menjabarkan suatu penelitian yang pernah dilakukan, yakni dengan minum teh. Konon, terbukti dapat mengurangi sensitivitas gigi. “Kita dapat menggunakan teh tubruk, tapi harus benar-benar kental, dan tanpa gula,”terangnya. Namun, ia menambahkan kelemahannya, teh menimbulkan warna coklat pada gigi. “Makanya banyak orang beralih ke pesta gigi dan obat oles,” ujar alumni SMPN 1 Jakarta mengakhiri penjelasannya. Yang penting dari semuanya, hindari gigi menjadi sensitive dengan perawatan yang tepat.

Hindari gigi sensitive dengan perawatan

Hindari makan panganan terlalu panas mau pun dingin, terlalu manis maupun asam
Setelah makan panganan asam jangan langsung menyikat gigi, cukup berkumur saja, agar tidak merusak lapisan email.

Pelajari cara mnyikat gigi secara benar. Untuk gigi depan, sikat gigi dengan arah datas ke bawah. Untuk gigi samping, sikatlah dengan gerakan memutar dengan sebagian sikat mengenai gigi dan sebagian lagi mengenai gusi sehingga memlperlancar peredaran darah di gusi. Untuk gigi bagian dalam bawah sikat daari arah bawah ke atas, dan dari atas ke bawah untuk gigi bagian atas.
Sikat gigi minimal dua kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur malam. Bila tidak, akan muncul suasana asam di mulut yang dapat menyebabkan lapisan email mudah rusak.

Pilih bulu sikat yang lembut atau bersifat wlastis. Jika bulu sikat rusak,m mekar tidak beraturan, atau tidak lagi lurus, segera ganti. Sikat gigi dengan kondisi tersebut dapat melukai dan merusak gusi.jaringan gusi akan kalah danturun, sehingga akar gigi terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email inilah yang menyebabkan gigi sensitive.

Jangan lupa untuk membersihkan lidah agar sisa-sisa makanan dalam mulut terangkat seluruhnya. (kartini no.2167/maret 2006)



No comments:

Post a Comment