Friday, April 16, 2010

BAYI BINGUNG PUTTING


Bingung putting dipakai untuk mengartikan keadaan bayi yang mengalami nipple confusion karena diberi susu formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu. Mekanisme menyusu danminum dari botol sangat berbeda.

Untuk menyusu, bayi memerlukan usaha yang lebih dibandingkan minum dari botol. Ketika menyusu bayi mempergunakan otot-otot pipi, gusi, langit-langit (palatum durum), dan lidah untuk menarik danmengurut putting serta areolanya untuk membentuk suatu “dot”. Selanjutnya, putting ditekan oleh gusi atas dan bawah sehingga sinus laktiferus tertekan dan keluarlah ASI. Setelah itu dengan gerakan berirama ASI diserap dan ditelan.

Namun, tidak demikian halnya dengan bayi yangmendapat minuman dan botol. Dot mempunyai lubang sehingga tanpa berusaha keras pun bayi dapat menekan pengganti ASI (PASI) karena susu dapat terus keluar tanpa diisap. Oleh karena itu, bayi yang telah terbiasa minum botol sulit atau enggan menyusu pada ibunya.

Ibu yang menyusukan bayinya dengan botol atau dot beralasan produksi ASI-nya berkurang atau ibu sakit. Misalnya, payudaranya bengkak atau putting susu nyeri.
Berikan tanda-tanda bingung putting :

  • Bayi menghisap putting seperti mengisap dot
  • Waktu menyusu, cara menghisapnya terputus-putus. Sebentar-sebentar menyusu.
  • Bayi menolak menyusu pada ibu.

Untuk mencegah bingung putting lakukan langkah-langkah berikut ini :

  • Usahakan agar bayi hanya menyusu pada ibu
  • Lakukan cara menyusu yang benar
  • Lakukan proses menyusui lebih sering dan lebih lama tanpa terjadwal
  • Lakukan proses menyusui dengan lebih sabar dan teliti
  • Lakukan perawatan peyudara pasca melahirkan secara sistimatis dan teratur.

Selain itu, bila bayi enggan menyusu perlu mendapat perhatian ; terutama jika bayi muntah, diare, mengantuk, kuning dan kejang-kejang. Jika dianggap perlu, bayi dengan tanda-tanda tersebut harus dirujuk ke dokter ahli agar mendapat tindakan medis secara cepat dantepat.
Ada beberapa sebab bayi enggan menyusu :

  • Hidung tertutup lendir/ ingus Karena pilek sehingga sulit untuk menhisap/bernapas.
  • Bayi sariawan sehingga nyeri untuk menghisap.
  • Terlambat memulainya menyusu. Ini dapat terjadi waktu di rumah sakit karena tidak dirawat berdampingan dengan ibunya
  • Bayi yang tinggal lama Karena ibu sakit atau bekerja.
  • Bayi bingung putting karena disamping menyusu ASI juga diberi minuman dengan dot dan botol
  • Teknik menyusu yang salah
  • ASI kurang lancar atau terlalu deras/memancar.

Ada beberapa cara penanggulangan yang dapat dilakukan pada bayi yang enggan menyusu :

  • Apabila bayi pilek, ibu dianjarkan cara membersihkan lubang hidung.
  • Berikan pengobatan jika mulut bayi sariawan.
  • Berikan lebih banyak kesempatan kepada ibu untuk merawat bayinya sendiri agar lebih mengenal sifat atau ciri bayinya.
  • Lakukan teknik menyusui yang benar.
  • Tidak memberikan makanan tambahan terlalu dini.
  • Apabila ASI memancar terlalu keras, keluarkan ASI sedikit sebelum menyusui, baru bayi disusukan dengan posisi tegak atau berdiri.

NABILA/1/2005



No comments:

Post a Comment