Friday, April 16, 2010

SUAMI “JAJAN” ISTRI MENJADI KORBAN


Penyakit leher rahim memang terbanyak merenggut nyawa perempuan. Namun demikian tidak berarti penyakit ini tak dapat disembuhkan, bahkan ia bisa disembuhkan secara total, InsyaAllah.

Memang diantara penyakit kanker pada perempuan, kanker leher rahim merupakan frekuensi tersering di Indonesia yang umumnya menyerang wanita yang sudah menikah. Perbandingan antara yang menikah dengan yang belum menikah tipis sekali yaitu sembilan berbanding satu.


Penyebab kanker leher rahim, antara lain karena penyakit menular seksual (PMS) semisal Herpes genitalis. Tapi yang paling sering dekitar 90% terkait dengan inveksi HPV (human papiloma virus). Disamping itu, pertumbuhan kanker leher rahim juga sangat erat hubungannya dengan beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan kenker leher rahim, yaitu aktivitas seksual di usia muda kurang dari 18 tahun, gonta-ganti mitra seksual, kurangnya kebersihan alat kelamin, merokok, defisiensi vitamin A,C,E, serta social ekonomi yang rendah.

Faktor-faktor tadi bisa membuat leher rahim yang tadinya normal mengalami perubahan. Mula-mula terjadi perubahan yang disebut stadium pra kanker (displasia) yang tersiri dari tiga tingkat, yaitu displasia ringan, sedang dan berat. Perubahan dari displasia ringan hingga menjadi kanker stasium 0 memerlukan waktu cukup lama. Paling tidak 5 tahun. Sementara dari displasia sedang menjadi kanker stasium 0 butuh waktu seitar 3 tahun. Bila sudah mencapai invasive atau kanker, dalam waktu singkat akan menyebar. Dari stadium 1 hingga meninggal, hanya memerlukan waktu kurang dari 5 tahun. Namun demikian, tak semua tahap displasia akan prosesnya terhenti atau malah berkuran dan hilang sama sekali.

Gejala

Ada beberapa gejala bila memang ada penyakit dileher rahim :
  • Perdarahan dari vagina. Bisa ringan atau perdarahan pasca senggama. Tapi tak semua keluhan perdarahan terkait langsung dengan kanker leher rahi,. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan perdarahan vagina, diantaranya polip leher rahim radang atau gangguan hormonal.
  • Keputihan. Walau tak semua keputihan mencerminkan kanker leher rahim yang bisa saja keputihan itu disebabkan oleh proses infeksi, pengaruh obat hormone atau obat antibiotic. Sedangkan keputihan yang mencerminkan kenker leher rahim biasanya berbau kadang seperti nanah, warnya semu merah karena bercampur darah.
  • Bila prosed penyakit telah meluas dan menekan organ sekitar dapat mengakibatkan rasa nyeri panggul. Bila ada penyebaran penyakit di tulang akan menimbulkan rasa sakit di tulang, misal tulang belakan, tulang panggul dan tulang tungkai. Terakhir, karena panggul kanker membuat saluran kencing dari ginjal tersumbat alias tidak keluar urine.

Langkah pencegahan

Ada tiga langkah pencegahan kanker leher rahim yang secara prinsip tidak berbeda dengan pencegahan kanker pada umumnya.
  • Pencegahan primer yakni mengenak dan menhilangkan hal-hal yang dapat menimbulkan kanker. Misalnya menghilangkan penyebab dan faktor resiko seperti diuraikan diatas
  • Pencegahan sekunder yaitu melakukan skrining secara individual pada wanita beresiko tinggi sehingga deteksi dini dan pengobatan dapat meningkatkan harapan hidup. Tes yang sederhana adalah dengan Pap Smear.
  • Pencegahan tersier yang disebut kemoprevensi, yaitu memberikan kompoken natural atau sintetik untuk melawan atau menekan proses kejadian kanker. Ini tidak termasuk mekanan sehari-hari yang mengandung zat pencegah kanker. Misalnya , beta karoten yang terdapat pada buah-buahan atau sayuran. Tapi bila bahan makanan itu diekstraksi dandiberikan dalam bentuk tablet yang mengandung beta karoten bisa disebut kemoprevensi.

Dan yang terpenting dari pencegahan itu semua adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak sah menurut agama, selain berdosa juga akan menerpa pasangan dengan penyakit yang mematikan, kanker leher rahim. NABILA/1/2005

No comments:

Post a Comment