Allah swt memerintahkan mereka yang beriman, menundukkan pandangan dan menjaga kesopanan agar lebih menyucikan diri mereka sendiri. Rasulullah saw juga telah bersabda bahwa memandang wanita asing itu merupakan panah beracun.
Artinya hal ini berbahaya dan dapat menjerumuskan ke masalah yang kompleks. Pandangan, ternyata merupakan pemicu proses pengeluaran hormone yang kompleks untuk menyiapkan tubuh dan organ seksual pada proses intercourse (hubungan seksual).
Hormone-hormon (seksual) ini mempengaruhi setiap organ dan bahkan tiap sel tubuh. Keberadaan mereka seharusnya tidak lama dalam tubuh, atau akan dapat menyebabkan kerusakan dan menghasilkan penyakit.
Islam telah memperingatkan umatnya untuk mencegah terangsangnya hormone-hormon ini secara tidak perlu. Diantaranya tidak melihat atau memandang wanita/pria asing (non mahram), wanita hanya boleh menampakkan kecantikannya atau memakai parfum di depan suaminya, dilarang bersalaman atau bersentuhan antara wanita dengan lelaki bukan mahram, menikah jika sudah tidak mampu membujang, dan berpuasa jika belum mampu menikah.
Islam juga memberi petunjuk jika hormone-hormon ini terpacu diantaranya wanita tidak boleh menolak berjima’ jika suaminya minta, karena ini berarti hormone seksual itu akan terus beredar dalam tubuh dan akan mengakibatkan kerusakan, kemudian bersuci setelahnya yang akan membersihkan hormone itu dari tubuh.
Inilah efeknya
Kerusakan yang bisa ditimbulkan ketika hormone-hormon ini berada dalam tubuh dalam waktu yang lama dapat diringkas sebagai berikut ( ini merupakan hasil dari pengamatan selama beberapa tahun oleh dr. Hessain Al-Rashidy)
- 1.Efek pada kulit. Bau tak sedap khususnya pada kaki dan persendian, meningkatknya pengeluaran pada kelenjar keringat secara umum dan khususnya di telapak tangan, kaki, persendian, celah pantat (terdapat kelenjar keringat khususnya yang disebut kelenjar sudorefera), peradangan dan bisul pada kelenjar ini, peradangan kelenjar keringat di wajah (jerawat), dan pembentukan bisul-bisul di anus (pengaruh kelenjar keringat di sekitar dubur)
- 2.Efek pada sestem syaraf pusat. Dapat menyebabkan sakit kepala yang hebat/migraine. Pada saat yang sama, syaraf-syaraf tepi (perifer), khususnya pada telapak tangan dan kaki seperti terbakar dan lidah terasa berat dan susah dimasukkan ke mulut (kelelahan saraf tepi atau peripheral meuropathy)
- 3.Efek pada persendian. Arthtitis (radang) tulang yang mempengaruhi seluruh sendi, khususnya sendi yang lebat seperti lutut dan pinggang. Pada gadis muda akan mengakibatkan apa yang disebut sakit lutut bagian depan.
- 4.Efek pada sestem peredaran darah (cardio vascular). Efek hormone ini pada system cardio vascular sangat luas dan menyangkut setiap bagian system ini. Diantaranya melambatkan detak jantung, menyebabkan pelebaran vena (pembuluh balik), dan waktu pendarahan lebih lama. Kombinasi ketiga faktor ini menghasilkan “thrombosis vena yang lama”. Efek lain yang dikenal,khususnya pada musim dingin adalah phenemomina raynoids. Penyakit yang berhubungan dengan jantung lainnya adalah Atherosclrosis (pengerasan pembuluh darah) jantung karena zat kapur. Emboli (pembekuan) lemak, pembesaran aorta dan arteri yang lain khususnya pada manula, serta meningkatnya tekanan darah.
- 5.Efek terhadap sestem gastrointestinal (pencernaan). Hal ini bisa diringkus diantaranya sembelit lecet-lecet disekitar lubang anus, ambeien, dan penyakit colonicdiverticular (kalainan pada usus besar).
- 6.Efek pada saluran kencing. Prostate adalah salah satu dari organ yang terpacu oleh hormone-hormon ini. Selama beberapa tahun, khususnya di masyarakat barat yang rata-rata tingkat sirkulasi hormone-hormon ini biasanya tinggi, seperti laki-laki yang mungkin terangsang selama sehari penuh oleh wanita setengah telanjang. Pada saat usia mereka mencapai akhir 40-an, mulai menunjukkan gejala perbesaran prostate (hipertropi).
- 7.Efek pada jaringan lunak. Data yang diperoleh membuktikan tanpa ada keraguan bahwa gejala carpel tunnel adalah hasil ketidakpuasan seksual dalam waktu yang lama. Terjadi pada wanita (dalam beberapa waktu) karena perceraian, perpisahan, atau pasangan pria tak dapat memuaskan wanita karena ejakulasi dini. Wanita terus menderita setelah pria puas, yang mengakibatkan hormone-hormon ini tetap bersirkulasi dalam tubuh si wanita.
Penelitian ini dilakukan selama beberapa tahun, dan diharapkan dapat membuktikannya secara ilmiah sekarang. Data yang dikumpulkan mengenai pilonidal sinus dan carpel tunnel menunjukkan jalur yang ditempuh sudah benar, dan diharapkan dapat segera selesai.
Efek hormone ini pada usia tertentu juga berbeda, pada usia 10-20m tahun yang paling sering dialami adalah jerawat. Sementara antara 20-30 tahun adalah pionidal sinus, fraktura, ambeien dan bisul pada bagian luar anus, hiliran serta migraine. Setelah usia 40-an adalah radang sendi, tekanan darah hipertropi prostate, dan serangan jantung. Hal ini, pada saat yang bersamaan berubah-ubah antara satu dengan yang lain.UMMI/JUNI2004
No comments:
Post a Comment