Friday, March 12, 2010
MERANGSANG KECERDASAN JANIN DENGAN MUSIK
Musik dapat membantu kecerdasan berpikir dan mengendalikan emosi anak. Benarkah? Musik jenis apa yang pas didengarkan ibu hamil agar dapat meningkatkan kecerdasan otak anak kelak?
Saat janin masih berusia 24 minggu di kandungan , telinganya sudah bisa berinteraksi dengan bunyi-bunyian. Dan, seorang bayi dapat mendengar serta merespon berbagai bunyi-bunyian dan suara yang mampir di telinganya. Mendengarkan musik pada janin bisa dilakukan dimanapun begitu juga dengan musiknya. Instrument musik yang dipakai bisa seruling, harpa, gendering, atau juga irama musik yang teratur, misalkan mars, religius dan klasik baik untuk janin, demikian menurut psikolog Lidwina Banowati dalam acara mengulas kecerdasan anak.
Lebih lanjut, Lidwina menyatakan tingkat kecerdasan seorang anak yang paling utama bergantung pada keturunan, kemudian asupan gizi selama janin menringkuk dalam rahim dan setelah bayi dilahirkan. Hal lain yang dapat yang dapat membantu kecerdasan anak adalah rangsangan psikososial yang harus diberikan seawall mungkin yang sesuai dengan perkembangan otaknya, termasuk memberikan rangsangan musik.
“musik yang diperdengarkan tidak lebih sebagai terapi musik” tutur Lidwina. Terapi yang diterapkan berguna sebagi media rileksasi untuk ibu yang sedang mengandung. Selain itu,m terapi juga berguna untuk menstimulasi dini janin, merangkai hubungan emosional antara ibu dan janinnya, serta dapat menolong para ibu hamil agar dapat mempertahankan keseimbangan kesehatan jasmani, pikiran dan emosi.
Terapi musik tidak hanya untuk ibu hamil dan janin, bahkan dipergunakan dalam pengobatan traditional Ayurveda di India. Terapi musik yang diterapkan dipercaya dapat menyembuhkan, merehabilitaso, mendidik, melatih anak-anak dan orang sewasa yang menderita gangguan fisik dan mental atau emosional. Disamping itu pula, terapi musik dapat menimbulkan rasa mempersatukan seni, ilmu pengetahuan, dan emosi sperti perasan cinta dan kasih sayang.
Seimbangkan otak kiri & kanan
“ terapi musik diketahui dapat memacu perkembangan otak kanan dan kiri,” sambung Lidwina. Mungkin anda perlu tahu bahwa otak kiri merupakan tempaat melakukan fungsi akademik, seperti kemampuan berbahasa, baca, tulis, hitung, dan daya ingat. Selain itu otak kiri juga berperan dalam memperlajari matematika, tata bahasa, berpikir kritis, kemampuan analisis, dan sintesis.
Bagaimana dengan otak kanan? Otak kanan diketahui berfungsi atau berkaitan dengan masalah keaktifan, kreativitas, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, sosialisasi, dan perkembangan kepribadian. Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapakan anak kelak tidak Cuma memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar metematika, dia juga mampu berbahasam, menulis dan mengarang dengan baik.
Untuk itu terapi musik dibutuhkan bagi perkembangan kecerdasan janin karena manfaatnya bagi ibu hamil atau sesudah melahirkan dapat menimbulkan reaksi psikologis, seperti releksasi dan stimulasi, mendorong utnuk berpikir positif, dan lebih menahan emosi. Musik juga dapat menyongsong masa depan bayi atau anak yang lebih cemerlang, dan kelak anak akan tumbuh menjadi kepribadian yang kuat dan mempu memnyerap dalam beberapa hal. “perkembangan otak anak pada usia 0 sampai 5 tahun meningkat secara cepat sebayak 80 persen. Baru setelah melewati usia tersebut terapi musik juga dapat mengubah, dan memelihara tingkah laku. Atau menjaga kemampuan yang telah dicapai, sehingga tidak terjadi kemunduran,” katanya.
Dua tahap terapi
Lalu, musik apa yang pas diperdengarkan untuk janin? Berdasarkan penelitian Daniel J. Siegel, dalam bukunya The Developing Mind, Toward Neurobiology of Interpersonal Experience bahwa sebuah musik klasik itu menghasilakan suatu gelombang alfa yang dapat menenangkan dan dapat merangsang daerah kulit otak besar (system limbic) jaringan neuron otak.
Ada dua tahap yang dilakukan dalam terapi musik, kata Lidwina. Rileksasi fisik atau progressive relaxation merupakan tahap yang pertama. Dalam tahap ini, ibu hamil diajak untuk mengendurkan dan mengencangkan 9 jenis otot-otot sambil mengatur napas. Tahap kedua adalah relaksasi mental. Pada tahap ini, ibu hamildianjurkan utnuk berkonsentrasi penuh ketika terapi sambil mendengarkan alunan musik dengan rileks dan menyenangkan.
Dalam rileksasi mental, ibu hamil akan diberikan kata-kata yang bersifat sugestif serta menguatkan.jadi, secara fisik ibu hamil dalam keadaan rileks. Dengan begitu akan membawa ibu hamil ke dalam suasana yang bisa melupakan semua konflik yang dirasakan sebelumnya.
Memang dalam melakukan terapi musik ada waktu yang diterapkan. Waktu yang diperlukan untuk terapi biasanya sekitar 30 menit, yakni 10-15 menit untuk rileksasi, dan 15-10 untuk menstimulasi. Ketika terapi musik dilakukan dirumah, maka lamanya waktu untuk mendengarkan musik yang dianjurkan sekitar 30 menit setiap hari. Ketika mendengarkan alunan musik ada yalng harus diperhatikan, loudspeakers sebaiknya berjarak sekitar 50cm dari perut.
Saat mendengarkan musik, ibu dapat dalam keadaan istirahat ataupun melakukan aktivitas ringan sperti membaca, menyulam,ataupun sambil melakukan aktivitas atau beristirahat, ibu juga harus tetap berkonsentrasi mendengarkan musiknya. Biar memperoleh manfaatnya. Usahakan musik yang didengar mempunyai peluang untuk merasuk kea lam pikiran. Dengan begitu, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang utnuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan.(ibu&anak no.375)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment