Saturday, January 29, 2011

MINERAL





MINERAL KECIL TAPI PENTING



Sebagai salah satu zat gizi esensial, mineral mempengaruhi tumbuh kembang dan menjaga kesehatan si kecil.



Tanpa mineral yang kecil itu maka karbohidrat, protein, vitamin dan teman-temannya nyaris tanpa guna. Dari mana saja sumber mineral yang bermutu tinggi?







Kecil tapi penting



Seperti halnya vitamin, mineral diperlukan untuk menjalankan proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh si kecil. Juga, diperlukan untuk menjaga kesehatannya termasuk membentuk tulang yang kuat, memproduksi hormone dan mempertahankan denyut jantung. Ada beberapa jenis mineral yang dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 100 mg. seperti kalsium, namun banyak juga yang dibutuhkan sedikit sajam, yakni kurang dari 100 mg per hari seperti seng. Semua mineral itu harus ada setiap harinya. Dari sekian banyak zat mineral yang penting untuk anak, yuk, kita bahas beberapa diantaranya.



JENIS MINERAL

MANFAAT

SUMBER

KEBUTUHAN

KALSIUM (CA)

Untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan mencegah anak menderita kerapuhan tulang (osteoporosis) saat dewasa nanti. Selain itu, kalsium juga berperan dalam mengatur pembekuan darah dan kontraksi otot

Susu dan produk olahannya seperti keju, mentega, yoghurt, dan es krim. Selain itu, juga ada pada tempe, tahu dan produk olahan kedelai, serta ikan salmon

Bayi memerlukan 300-400 mg kalsium per hari, sedangkan anak usia balita memerlukan 500 mg atau setara dengan 2-3 gelas susu perhari.

ZAT BESI (FE)

Membantu pembentukan hemoglobin (zat warna dalam sel darah merah yang berfungsi mengankut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh), penting untuk pembentukan enerti dan meningkatkan system kekebalan tubuh. Sebenarnya bayi lahir dengan persediaan zat besi alami yang membantu dalam proses tubuh kembangnya. Tetapi, setelah berusia 6 bulan, persediaan ini mulai berkurang.

Hati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan dan roti.

Bayi memerlukan sekitar 3-5 mg zat besi per hari, sedangkan balita sekitar 8-9 mg per hari

SENG (Zn)

Membantu proses pembentukan sel, dan membantu otak menhantarkan informasi genetic dalam sel. Seng juga bermanfaat dalam proses pertumbuhan penyembuhan luka, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Terkandung dalam bahan makanan tiram, daging sapi, hati, kacang-kacangan

Bayi memrlukan 4-5 mg seng per hari, dan anak balita memrlukan sekitar 8-9 mg per hari.

YODIUM (I)

Diperlukan untuk pembentukan hormone tiroksin yang diproduksi kelenjar tiroid. Hormone tiroksin dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, mengatur suhu tubuh, reproduksi, fungsi otot, saraf. Selain itu, yodium juga berperan dalam pembentukan sel darah merah dan pembentukan protein.

Yang utama ada pada makanan yang berasal dari laut, seperti udang, ikan , tiram, juga garam beryodium.

Bayi sampai balita memrlukan sekitar 50-90 mikrogram per hari

MAGNESIUM (MG)

Berperan penting dalam proses metabolisme energi. Selain itu magnesium berperan dalam transmisi saraf, termasuk di dalamnya mengeatur fungsi vital tubuh seperti detak jantung, relaksasi otot, dan mencegah pembekuan darah. Di dalam tubuh, magnesium bekerja sama dengan kalsium dalam pembentukan tulang dan gigi.

Kacang-kacangan, avokad, buncis, daging, susu dan cokelat.

Bayi membutuhkan sekitar 75 mg per hari, sedangkan balita sekitar 75-100 mg perhari.

POTASIUM/KALIUM (K)

Antara lain untuk kontraksi otot, mengatur detak jantung, penghasil energi, serta sebagai bahan pembentuk genetic dan protein. Selain itu, potassium juga berfungsi mengatur keseimbangan muatan listrik dalam cairan tubuh yang berfungsi menghantarkan rangsang dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain.

Terutama pada pisang, avokad, serta sayuran dan serelia.

Bayi memerlukan sekitar 500-700 mg per hari, sedangkan balita 100-400 mg per hari

SELENIUM (SE)

Seperti vitamin C, E dan beta karotein, selenium juga berfungsi sebagai anti-oksidan. Sangat diperlukan dalam pembentukan enzim glutation peroksidase yang dikenal sebagai enzim yang ampuh utnuk anti-oksidan. Selenium juga berfungsi mencegah kanker dan penyakit jantung koroner serta meningkatkan kemampuan tubuh menangkal penyakit

Yang terbaik ada pada makanan hewani, termasuk ikan dan daging sepi, serta shole grain (biji-bijian)

Bayi memerlukan 15-20 mikrogram per hari, sedangkan balita 20-30 mikrogram perhari.

MANGAN (MN)

Sebagai zat pengantar dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak. Juga berperan dalam pembantukan jaringan ikat dan tulang

Gandum, buah-buahan seperti nanas, manisan buah, kacang-kacangan, padi-padian, bayam dan kentang

Bayi membutuhkan sekitar 0,6 mg perhari. Sedangkan balita sekitar 1.2-1,5 mg perhari.

FOSFOR (P)

Bersama-sama kalsium berfungsi dalam mencegah pengapuran tulang dan gigi. Selain itu, juga berfungsi mengatur pengalihan energi dalam metabolisme, dan mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.

Daging sapi, ikan dan unggas, telur, keju, susu, dan kacang-kacangan

Bayi membutuhkan sekitar 200-250 mg per hari, sedangkan balita sekitar 250-400 mg perhari.





Sudah cukupkan ?



Anda memang tak perlu mendata dan mengukur satu per satu jenis mineral setiap kali memberi makan si kecil. Jadi, bagaimana jurusnya agar yakin kalau tubuh anak menerima dalam jumlah cukup?



Tak perlu bingun, kuncinya ada pada pola pemberian makan. Susunlah menu makanan si kecil sedemikian rupa,m dengan variasi bahan makanan yang kaya aneka zat gizi penting. Secara bergantian.



Penting diingat, tidak ada satupun bahan makanan yang mengandung zat gizi lengkap. Tapi di lain pihak, satu jenis bahan makanan akan mengandung lebih dari satu zat gizi andalan. Misalnya saja keju. Makanan ini dikenal sebagai sumber kalsium dan fosfor yang baik (selain juga protein dan lemak), namun bukan sumber potassium/kalium. Jadi, selama si kecil selalu mendapat aneka ragam bahan makanan bergizi secara seimbang, percayalah, mineral yang dibutuhkan tubuhnya pasti terpenuhi! AYAHBUNDA


No comments:

Post a Comment