KULIT TERLINDUNGI BERKAT SUNSCREEN
Beraktivitas di luar ruangan memaksa kulit ‘bersapaan’ langsung dengna sinar matahari. Tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, kondisi ini tentu tak terelakkan. Si satu sisi menguntungkan, karena asupan vitamin D tercukupi, namun jika terlalu lama terpapar sinar matahari kulit jadi kering, mengalami hiperpigmentasi, berkerut dan berakhir dengan penuaan dini. Apa akal?
Kuatnya paparan sinar matahari bukan alasan bagi kita menghentikan atau mengurangi aktivitas dan produktivitas. Ketika melakukan kegiatan diluar rumah misalnya kenakan saja topi atau payung agar kulit tidak langsung terkena cahaya matahari. Selainitu langkah perlindungan lain yang harus diambil adalah menggunakan tabir surya (sun screen) yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV).
Dalam penggunaan sun screen, perhatikan jumlah sun protector (SPF) yang terdapat dalam produk tersebut. Pasalnya, angka tersebut merupakan petunjuk berapa lama anda bisa berada di bawah sinar matahari tanpa membuat kulit terbakar. Beberapa catatan :
- Jika tanpa tabir surya, kulit berbah emrah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah matahari ( initial burning time), maka dibutuhkan sunscreen dengan SPF20.
- Jika memakai SPE15, daya tahan kulit di bawah sinar matahari berarti 15 kali 10 menit yaitu 150 menit atau 2-2.5 jam sebelum kulit terbakar.
Semakin tinggi kadar SPF, kulit semakin terlindungi. Saat ini banyak diproduksi sunscreen dengan SPF30 dan 50 yagn tidak hanya mencegah kulit terbakar, tetapi juga mencegak kerusakan sel-sel DNA akibat sinar UV. Bagi anda yang tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, sunscreen dengan SPF15 sudah cukup.
MEMILIH SUNSCREEN SESUAI WARNA KULIT
Dibutuhkan kejelian memilih sunscreen yang tepat untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Selain itu pilih produk yang sesuai dengan warna kulit. Berikut tip untuk anda.
KULIT PUTIH
Semua orang tahu cara terbaik mencegak kerusakan akibat sinar matahari dengan menghindari langsung paparannya. Kulit putih umumnya lebih tipis dan sedikit memiliki kelenjar minyak sehingga mudah mengalami iritasi. Hindari efek warna kemerahan akibat sunscreen dengan menggunakan sunblock yang aman terhadap iritasi, sperti yang mengandung titanium dioxide atu zinc oxide. Disamping itu hindari pilihan suscreen yang mengandung avobenzone atau parsol 1789. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30. Garis-garis kerut dan bintik-bintik kecoklatan akibat paparan sinar matahari bisa terjadi pada semua jenis kulit, namun biasanya lebih terlihat pada kulit putih. Untuk mengantisipasinya, oleskan produk dengan antioksidan citamin C dan E secara teratur untuk membantu meningkatkan perlindungan alamiah kulit terhadap sinar matahari.
KULIT SEDANG
Studi menunjukkan, kulit lebih gelap memiliki lebih banyak pigmen, pelindung alamiah kulit dari sinar matari. Jika kulit anda termasuk gelap dari sebenarnya, kemungkinan anda memerlukan sunscreen dengna SPF tidak terlalu tinggi. Untuk mengetahui warna yang sebernarnya, coba perhatikan kulit di bawah payudara atau bagian ujung bokong yang tidak terkenar sinar matahari. Jika ternyata warna sedang, pilih SPF lebih rendah antara 15-20.
KULIT GELAP
Kerusakan kulit akibat sinar matahari pada kulit gelap umumnya muncul belakangan. Namun cedera tersebut tetap bisa terjadi, yaitu di bawah permukaan kulit. Karena itu perlu mengoleskan ulang SPF. Kulit gelap seperti kulit berwarna sedang lebih berminyak dari pada kulit putih. Meski berkulit gelap, anda tetap butuh sunscreen, tapi pilih formula yang oil free. Tanda-tanda pertama kerusakan kulit akibat produksi sel-sel melanin terlalu sedikit atau terlalu banyak, berpa bintik-bintik putih atau gelap. Bitik gelap bisa dicerahkan cengan senyawa pencegah kulit yang saat ini banya dijual bebas.
No comments:
Post a Comment