Friday, January 28, 2011

DUNIA KARIER







CARA JADI ATASAN YANG TIDAK DIKUTUK BAWAHAN



Oke, semua kerja keras anda membawa hasil. Promosi sudah ditangan dan ruangan kerja impian sudah anda isi. Sekarang yang perlu anda ketahui adalah bagaimana caranya menjadi bos dari mereka!



Semua orang bisa jadi bos. Ini fakta! Bedanya ada orang yagn memang benar-benar bisa jadi bos yang andal, dan ada orang yang justru bikin bawahannya menyesal dipekerjakan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Dan ini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Mau pria atau wanita, bila jiwa kepemimpinan dan gaya menajemennya canggih, peluang diberi predikat bos teladan terbentang seluas samudra.





Memang kepemimpinan tak memandang jenis kelamin. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa gaya manajemen wanita biasanya memang sangat berbeda dibandingkan pria. Di kenyaataan ini sudah kami ketahui sejak dulu. Bahkan pengalaman bertahun-tahun dibawah komando bos memakai stiletto dan bukannya sepatu loafers bikin kita menyadari suatu fakta lain : keahlian khas wanita yang anda bawa ke kator tiap hari bisa jadi elemen yang justru bisa melengkapi persyaratan menjadi bos hebat. Kita tidak bicara soal penampilan corporate chic semata, tapi keahlian khas wanita yang membantu melesatkan mereka sapai ke puncak tangga karier. Alex Sriwijono, psikolog dan inspiring speaker andalan setuju dengan hal ini. “Emosi itu dibenarkan untuk dimainkan dalam bekerja bila ditampilkan secara benar dan professional.” Jelasnya. “Nah, wanita justru bisa memainkan area itu dengan lebih baik ketimbang pria karena pada dasarnya wanita memang peka dan tidak bermasalah dalam mengeksperimen emosinya,” tambah Alex. Di lain pihak, pria biasanya ragu untuk berempati, memuji dan menunjukkan rasa bangga terhadap rekan kerja atau bawahan.



Berarti emosi yang selama ini dipandang sebagi kelemahan wanita dalam memimpin justru bisa di jadikan modal untuk meraih predikat bos teladan tadi! Tapi sekali lagi kami ingatkan, hanya bila ditampilkan secara benar dan professional. Jujur saja, benar-benar mempraktekkannya dalam dunia kerhja nyata itu susah-susah gampang. Bila salah langkah, bisa –bisa bukannya dikenal sebagai atasan yang patut dicontoh, anda malah jadi bos yang terlalu menye-menye dan tak bisa menjaga jarak dengan bawahan. Inilah dilemma paling umum seorang wanita yang berada di puncak menajemen sampai akhirnya keputusan untu menaggalkan semua “atribut” emosi saat memimpin pun dilakukan. “Tantangan untuk bos wanita hadir saat ia berusaha menjadi pemimpin yang sebenarnya atau dengan kata lain mengadopsi pemikiran bahwa seorang pemimpin itu harus yang keras dan galak,” jelas Alex menanggapi dilemma itu. Ini jelas salah kaprah besar-besaran, karena menurut Alex pemimpin yang “perkasa” tidak ditunjukkan lewat kerasnya teguran atau menghukum dengan tangan dingin.



Sebenarnya kondisi saat memgang kendali atas divisi atau perusahaan seharusnya tidak perlu jadi serba salah begitu. Dan, anda tak perlu jadi saingan berat karakter Amanda Priestly yang diperankan Meryl Streep dalam The Devil Wears Prada. Yang perlu disadari sekarang adalah sebagai wanita. Anda punya aneka kualitas positif untuk memnuhi peran bos teladan. Wanita lebih nyaman menjadi bagian tim, wanita mahir dalam multitasking, serta tak segan minta pendapat atau saran bawahanm, mendengarkannya lalu benar-benar melaksanakannya. Sekarang anda mau jadi bos yang brilyan? Ikuti tips dibawah in untuk sukses dalam karier sekaligus dapat dukungan kolega dan bawahan .



Jadikan tim sebagi sekutu



No man is an island. Anda tak bisa berada di puncak sendirian. Pepatah ini berlaku benar bila anda berada di posisi kuasa. Anda butuh respek dan loyalitas dari orang-orang yang bekerja untuk anda supaya bisa me-manage denga efektif. “Staf saya adalah kunci keberhasilan perusahaan dan karier saya sendiri,” aku Reina, 32 tahun, manager pamasaran sebuah perusahaan retail. “Penting bagi saya untuk mengenal mereka satu persatu secara personal. Dengan melakukannya, saya jadi tahu apa yang memotivasi mereka, tujuan yang jendak mereka capai dan perkembangan apayang telah mereka lakukan. Seluruh informasi ini lalu saya sesuaikan dengan melibatkan mereka dalam proyek-proyek tertentu untuk mendapatkan hasil terbaik.” Jadi apapun posisi anda dalam jenjang perusahaan penting untuk melihat rekan dan bawahan sebagai sekutu.

Ini adalah rahasia kesuksesan tim karena dukungan mereka sangatlah vital dan melibatkan mereka dalam target serta ide-ide anda tak ternilai harganya sebagai motivasi dan perkembangan mereka.



Pemimpin dengan contoh



Jangan harap bawahan anda akan melakukan sesuatu yang anda sendiri tidak lakukan. Jadi, perlu sekali bagi anda untuk terlihat benar-benar turun tangan melakukan apapun itu yang perlu dilakukan utnuk keberhasilan suatu proyek bersama seluruh tim. “Kepemimpinan yang baik adalah yang bertujuan untuk membuat seluruh tim menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri,” jelas Alex. “Ini kepemimpinan yang tidak melelahkan, punya unsure empowering atau memberdayakan anak buah dan gaya kepemimpinan yang pada akhir tahun tak membuat ana kelelahan karena harus selalu marah-marah pada anak buah yang tidak perform.” Makanya penting untuk memberi kepercayaan atau memberdayakan bawahan selama proses kepemimpinan anda dengan menunjukkan hal yang terbaik dalam apapun yang anda kerjakan di kantor.



Kritik secara konstruktif



Salah satu kelebihan wanita saat menjadi atasan adalah kemampuan kita untuk berempati dengan orang lain. Tapi hati-hati! Kekuatan ini bisa jadi kelemahan jika justru menjadikan anda malah susah untuk mengkritik salah satu anggota tim. Kuncinya adalah berhenti untuk berusaha menjadi sahabat bagi setiap orang. Bila anda memulai peran kepemimpinan anda dengan cari ini, anda justru bisa menghadapi masalah ketika harus mendisiplinkan salah satu dari mereka. Ada cara bagus untuk memberikan kritik terhadap bawahan anda. Disetiap akhir sebuah proyek, tanyakan pendapat tim akan eksekusi yang telah berlangsung dan apakah ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan lebih baik serta apa saja yang benar-benar mereka rasa pas untuk diterapkan dalam proyek berikut. Hal ini memberikan ruang bagi seluruh tim untuk memperbaiki diri sendiri tanpa perlu menjadi sakit hati. Bukan itu saja, kritik kontrukstif seperti ini juga bisa membantu mereka untuk tidak mengulangi kesalahan sama yang tentu saja jadi bagian dari pengembangan diri.



Tunjukkan Apresiasi



Perlakukan orang lain selaknya anda ingin diperlakukan . mungkin sudah berkali-kali anda mendengar kalimat ini. Tapi percayalah tak ada gunanya bila tidak benar-benar diterapkan. Terutama dalam pekerjaan, dan dalam pekerjaan, dalam artian hasil jerih payah seseorang utnuk menyelesaik sesuatu, hal paling mendasar yagn ia butuhkan setelah adalah penghargaan. Cara paling mudah untuk memenuhinya ya dengan pujian, jadi, sangat penting untuk selalu berhubungan dengan orang dan pujilah mereka sesering yang anda bisa. Coba pikir saja, bila anda tak pernah dapat umpan balik, anda pasti bisa cepat kehilangan motivasi. Asal anda tahu, pujian jauh lebih memompa motivasi ketimbang penghargaan secara financial. Jadi, saat seseorang berhasil menyelesaikan suatu tugas dengan baik, tunjukkan bahwa anda menghargai upaya mereka itu dengan mengucapkan terimakasih.



Buktikan Diri



Jujur saja, memang lebih sulit bagi wanita untuk bekerja dalam industri yang didominasi oleh kaum pria. Banyak persepsi berkeliaran yang biasanya berbunyi bahwa wanita enggan melakukan perjalanan bisnis, keberatan untuk lembur, dan sulit utnuk berpisah dengan keluarga dan anak-anak. Mau tak mau wanita perlu membuktikan diri bahwa mereka tidak harus dibedakan dari kolega pria. Cara yang paling bijak untuk melakukan hal ini menurut Alex adalah dengan melupakan bahwa anda adalah seorang wanita. “Pemimpin itu genderless. Jangan semata merasa harus lebih keras dalam memimpin karena wanita biasanya memang sangat sensitive, lembut, dan emosional. Namun jangan terlalu berlebihan juga dalam membuktikannya,” saran Alex. “Lupakan semua masalah gender, yang paling penting sekarang adalah kepemimpinan yang bijaksana, tangguh, dan empowering.”



Hargai mereka yang unggul



Memberikan bawahan pengakuan yang layak mereka dapatkan adalah faktor motivasi yang penting. Ini bukan untuk pengembangan karier bawahan anda saja. Tapi juga untuk kesuksesan anda dalam memimpin. Intinya adalah, asuh dan peliharalah orang-orang yang mendukung anda. Dan, cara yang paling tepat untuk melakukannya adalah dengan mengakui pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Bonus akhir tahun memang terdengan menggiurkan, tapi tak ada salahnya bila anda memberikan sentuhan personal untuk menunjukkan bahwa anda benar-benar menghargai kerja keras seorang bawahan yang menunjukkan prestasi yang luar biasa. Seperti yang dilakukan Melani, 32 tahun, Marketing Communication Manager. “Salah satu anggota tim saya melakukan andil besar dalam keberhasilan proyek akhir tahun, dan saya dengar dia hendak mengambil cuti untuk liburan,” jelasnya. “Sebagai bonus pribadi dari saya, sebuah amplop berisi uang belanja saya letakkan di mejanya untuk memastikan liburannya benar-benar luar biasa. Saya memang suka memberi hadiah personal untuk mereka yang telah bekerja keras dan hasilnya mereka semakin bersemangat untuk melakukan yang lebih baik setelahnya.” Sebagai atasan wanita, sama sekali tidak salah untuk menjadi kita lebih perhatian karena memang menunjukkan penghargaan terhadap pribadi-pribadi yang berbeda.



Professional tapi personal



Setelah diberi promosi dan dinobatkan menjadi orang yang berhak memberikan perintah dari tahta yang paling tinggi, masa bersenang-senang di klub dan flirting dengan sembarangan pria mau tak mau harus berakhir. Mau dibilang apa, seseorang yang memegang jabatan manager harus menunjukkan sifat professional setiap saat. Memang anda tak dilarang sepernuhnya untuk menghiasi arena sosialisasi, anamun jangan sampai lupa diri dan melakukan sesuatu yang akan anda sesali nantinya. Terlebih bila sampai membawa nama perusahaan yang anda bawa serta kemana anda pergi.



CARA JITU DIBENCI ANAK BUAH

Jauhi diri dari kualitas bos buruk dibawah ini :

  • Memaksakan opini. Jika anda tak ingin dengar pendapat anak buah, bukan saja mereka tak berkembang, peran anda sebagai pemimpin juga bisa jadi hancur berantakan.
  • Pelit umpan balik. Tak pernah berkomentar atas hasil kerja seseorang anak buah yang gemilang adalah dosa besar bila anda adalah atasannya. Sebaliknya, berikan input atau pengarahan secara berkala pada mereka.
  • Acuh dan sombong. Enggan menyapa anak buah jelas kesalahan besar. Ini juga berlaku untuk semua pegawai di tempat anda bekerja.
  • Tak pernah terimakasih dan maaf. Semua orang pasti pernah bikin kesalahan dan anda yang telah jadi atasan sekalipun tidak serta merta bebas dari kekhilafan.
  • Bermuka dua. Bersikap ekstra professional di dalam dinding-dinding kantor tapi lalu sama sekali berubah begitu keluar bisa bikin anda jadi bahan bicaraan anak buah dan jajaran direksi perusahaan. Jaga komunikasi sikap professional anda saat bertemu langsung dan dibelakang panggung.
  • Berhati dingin. Pura-pura tak denganr saat seseorang anak buah menangis di cubiclenya atau justru berteriak supada dia diam? Untung saja anda masih bernapas sampai sekarang. Supaya aman dari tikaman pisau anak buah saking bencinya. Coba untuk lebih berempati. Ikut senang atas kebahagiaan orang dan pahami kesedihan mereka.


Sumber : cosmopolitan

No comments:

Post a Comment