Sunday, July 10, 2011

SUSU FORMULA




BILA HARUS SUSU FORMULA

Supaya bayi kita mendapat yang terbaik, pilih yang terbaik pula.
Asi eksklusif selama 6 bulan sudah pasti adalah pondasi terbaik untuk kesehatan bayi. Namun jika atas indikasi medis seorang ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif, maka pemberian ASI bisa ditambah susu formula. Namun tentu pilihnya pun harus cermat dan tepat.

Susu formual itu…
Susu formula bayi adalah susu untuk bayi berusia kurang dari 12 bulan, terdiri dari susu formula awal untuk bayi 0-6 bulan dan susu formula lanjutan (follow on) untuk bayi diatas 6 bulan.
Bahan dasar susu formula umumnya susu sapi, namun ada juga dari susu kambing atau dari bahan kedelai. Komposisi dan kandungan zat gizinya harus mengikuti codex alementarius commission atau aturan badan dunia, yang pada dasarnya mengacu pada ASI.
Sampai sekarang yang dapat ‘dijiplak’ susu formula dari ASI hanya kandungan zat gizinya. Unsure kekebalan dan enzim belum dapat ditiru. Itu sebabnya ASI tetap lebih unggul dan tak tergantikan.
Susu formula bayi ada yang umum, ada pula untuk diet khusus.
  • Susu formula umum diberikan jika bayi mau meminumnya dan tidak menimbulkan masalah, tidak ada efek samping (diare, kembung, muntah, reaksi alergi berupa bercak-bercak merah pada kulit disertai kolik, dan terdapat darah dalam feses) dan berat badannya naik sesuai harapan. Merek sebaiknya tidak gonta-ganti.
  • Susu formula untuk diet khusus, diberikan jika ada indikasi medis bayi alergi susu sapi, intoleransi laktosa atau memiliki kelainan metabolic bawaan. Diberikan atas anjuran dan dibawah pengawasan dokter.

Harus segera diminum

Higienis adalah syarat mutlak untuk peralatan maupun orang yang menyiapkan susu untuk bayi.
Peralatan :
  • Cuci bersih peralatan minuman bayi menggunakan sikat dan sabun.
  • Sterilkan semua peralatan yang akan digunakan. Jika menggunakan teknik perebusan, cangkir/botol harus terendam dengan baik dan tidak ada udara di dalamnya. Biarkan dalam keadaan mendidih selama minimal 5 menit. Tutup panic dengan peralatan steril di dalamnya sampai dipakai. Bila tidak segera dipakai, angkat, pasang dot dan tutup botol, simpan di tempat bersih dan kering.
  • Masak air yang akan digunakan sebagai pelarut susu formula, termasuk air dalam kemasan, sampai mendidih, lalu dibiarkan selama 5 minimal 3 menit sebelum api dimatikan. Diamkan selama 10-15 menit dalam wadah tertutup, agar suhunya turun sampai sekitar 70 derajat celcius. Air apapun siap digunakan.

Penyiapan :
  • Bersihkan meja persiapan.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
  • Tuangkan air ke cangkir/ botol sebanyak yang didapat dihabiskan bayi.
  • Tambahkan bubuk susu dengan takaran sesuai, lalu tutup dan kocok sampai larut dengan baik. Sebelumnya, perhatikan apakah bubuk susu masih baik. Tanda susu yang tidak baik adalah bau berubah (tengik), warna berubah (tidak kuning cerah ) atau terdapat gumpalan.
  • Dinginkan dengan merendam botol susu di air bersih dingin atau air mengalir. Cek dengan menetaskan susu ke pergelangan tangan. Jika sudah hangat atau tidak panas, susu siap diminumkan.
Susu formula yang telah dilarutkan harus segera diminumkan dan dihabiskan untuk emnghindari kemungkinan pencemaran. Bila susu yang telah dilarutkan tidak segera diminumkan, maka taruhlah di lemari es dan dipanaskan kembali dengan merendamnya dalam air panas sebelum diminumkan. Baik di lemari es maupun di suhu ruangan, susu yang telah dilarutkan sebaiknya diminumkan sebelum 2 jam.

Sumber : Ayah bunda

No comments:

Post a Comment