Saturday, July 2, 2011

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN ANAK



Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyeasali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan,
ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Anak Perempuan
  • Ketika seorang anak perempuan diam, berjuta-juta hal berada dalam fikirannya
  • Ketika anak perempuan tidak membantah, dia sedang berfikir sangat dalam
  • Ketika anak perempuan memandang dengan mata penuh tanya, dia ingin tahu berapa lama kita akan menemani
  • Ketika anak perempuan menjawab “saya baik-baik saja” setelah beberapa saat, tidaklah semuanya baik-baik saja
  • Ketika anak perempuan memandang tajam, dia ingin tahu kenapa kita berbohong.
  • Ketika anak perempuan bersandar ke dada, dia berharap kita menjadi miliknya selamanya.


Anak laki-laki
  • Ketika seorang anak laki-laki diam, dia tidak punya sesuatu yang ingin dikatakan
  • Ketika anak laki-laki membantah, dia dalam kondisi yang tidak ingin membantah.
  • Ketika anak laki-laki memandang dengan mata penuh tanya, dia benar-benar sedang kebingungan.
  • Ketika anak laki-laki menjawab “saya baik-baik saja” setelah beberapa saat, semuanya adalah baik-baik saja.
  • Ketika anak laki-laki memandang tajam, dia sedang heran atau marah
  • Ketika anak laki-laki tidur di pangkuan, dia berharap kita menjadi miliknya selamanya.


Menciptakan Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan

  • Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
  • Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal.
  • Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.


Kesalahan Pola Asuh Anak Usia Dini; Penyesalan
Orangtua Seumur Hidup


SALAH satu problem orangtua yang sudah bekerja yakni, menentukan pola asuh bayi, Balita atau anak usia dini dengan perasaan aman dan nyaman. Secara umum, sekarang ini orangtua berkeinginan sukses mengasuh anak, tetapi juga sukses berkarir, kata seorang alumnus La Trobe University Victoria Australia. Dalam menentukan pola asuh anak usia dini orangtua harus mampu mengukur kemampuan diri. Dijelaskan, setiap orangtua pasti ingin mengasuh anak-anak dengan baik. Ketika bekerja, anak harus dengan siapa? Bersama pembantu, kakek, nenek, tetangga, dititipkan pada Tempat Penitipan Anak atau Griya Asuh Bayi-Balita? Semuanya memiliki konsekuensi dengan segala risikonya. Dalam realitas seperti ini, orangtua harus mengukur kemampuan diri, baik tenaga, pikiran juga kemampuan ekonomi, kata dosen Psikologi UGM bersemangat.

Artikel ini dirangkum oleh Zainul Muttaqin untuk lebih lengkapnya bisa dibaca disini PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN ANAK

No comments:

Post a Comment