Sunday, July 10, 2011
MEREK SUSU FORMULA HASIL PENELITIAN MENTERI KESEHATAN
Kemenkes Survei 47 Merek Susu Formula
Daftar nama produk susu yang AMAN DI KONSUMSI periode th 2009 – 2011 klik DISINI
Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Institut Pertanian Bogor (IPB), di Jakarta, Jumat (8/7), mengumumkan hasil penelitian ulang terhadap 47 sampel merek susu formula untuk bayi usia 0-6 bulan yang beredar di Indonesia pada 2011. Hasil penelitian gabungan itu memastikan, tak ada satu pun susu formula yang tercemar bakteri enterobacter sakazakii.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih membantah penelitian ulang itu dilakukan untuk menutupi hasil penelitian Sri Estuningsih, dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB pada 2003-2006 lalu yang menyebutkan adanya bakteri sakazakii dalam sejumlah susu formula yang beredar di pasaran.
Ketika didesak wartawan bahwa pemerintah telah mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA), Menkes dengan cepat menukasnya. "Saya bukannya mengabaikan, karena benar-benar tidak punya datanya," kata Endang Rahayu menegaskan.
Pada kesempatan itu, Menkes didampingi Menkominfo Tifatul Sembiring, Kepala BPOM Kustantinah, Rektor IPB Herry Suhardiyanto, dan Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung Faedhoni Yusuf.
Endang menjelaskan, ketika IPB melakukan penelitian pada 2006, pihak Kemenkes tidak ikut serta dalam penelitian tersebut, karena itu pihaknya tidak punya data hasil penelitian 2003-3006 lalu. "Jadi, kalau orang bikin sesuatu, terus saya disuruh bertanggung jawab, bagaimana jadinya? Kan susah," ujar lulusan Harvard School of Public Health itu.
Sementara itu, Rektor IPB Herry Suhardiyanto, pada kesempatan yang sama, mengatakan, dirinya tidak akan membuka hasil penelitian tahun 2006 tersebut karena akan mengancam dunia ilmu pengetahuan dan sangat bertentangan dengan nurani, etika akademis, dan keadilan.
Dijelaskan, penelitian tahun 2006 tidak mengambil semua sampel yang ada di pasaran, selain juga tidak bertujuan secara spesifik untuk meneliti susu formula bayi. "Kan tidak semua sampel diambil. Tujuannya hanya untuk berburu bakteri," ujar Herry.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara rutin menguji dan meneliti sampel beberapa produk susu formula yang beredar di pasaran.
Pada 2009, misalnya, BPOM mengambil sebanyak 11 sampel susu formula dan pada 2010 mengambil sebanyak 99 sampel. Tahun 2011, hingga Februari ini, BPOM mengambil sebanyak 18 sampel.
Menurut Kepala BPOM Kustantinah, hasil pengujian terhadap sampel sejumlah produk tersebut menunjukkan tidak ditemukan adanya cemaran Enterobacter sakazakii. Pengumuman BPOM ini juga sekaligus membantah kabar yang sempat beredar bahwa beberapa merek susu mengandung Enterobacter sakazakii.
Berikut merek susu formula yang telah diuji terhadap parameter E.Sakazakii oleh BPOM. Mayoritas yang diteliti adalah susu untuk bayi 0-1 tahun. Tetapi bukan berarti susu yang tidak tercantum dalam daftar ini tidak aman untuk dikonsumsi.
Mereka yang beresiko terhadap infeksi bakteri E.Sakazakii di antaranya adalah bayi dengan sistem imun rendah seperti bayi neonatal (usia 7-28 hari) dan bayi yang lahir prematur.
*Dari berbagai sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment