Tuesday, August 3, 2010

SIKECIL GENDUT, SEHAT ?



HATI-HATI BILA SIKECIL GENDUT

Ibu Tati akhir-akhir ini sering resah, pasalnya si Arif, Balitanya yang sedang lucu-lucunya belakangan sering ngambek, tubuhnya yang gendut semula nampak lucu danmenggemaskan namun sekarang tak jarang justru menjadi bahan ejekan teman-teman sepermainannya dengan julukan si gendut. Belum lagi kekhawatirannya tentang kondisi kesehatan Arif karena tubuhnya yang terus membesar.

"Ih, lucu ya gemuk banget!” begitulah reaksi orang kalau melihat anak yang bedannya melebihi rata-rata badan teman-temannya. Anak yang gemuk seringkali dianggap anak sehat, karena itupara orang tua berlomba membuat anaknya menjadi gemuk. Orang tua sering memberikan jatah makanan yang berlebihan bahkan tak jarang ditambah vitaminpembangkit nafsu makan agar sikecil semakin lahap makan. Semakin gemuk sang anak semakin bangga orangtua. Tetapi bagaimana dengan reaksi si anaknya sendiri ?

Sebabnya

Dalam masa pertumbuhan anak memang memerlukan makanan yang memadai baik dari sisi jumlah maupun gizi dan kandungan vitaminnya. Makanan diperlukan untuk tumbuh dan berkembang sebagai anak yang sehat dan kuat, namun bila makanan yang diberikan berlebihan dibandingkan yang dibutuhkan tubuh maka yang terjadi adalah kelebihan kalori di dalam tubuh yang berakibat timbulnya kegemukan.

Namun kegemukan pada anak tidak terjadi karena makanan yang berlebihan semata, tetapi juga karena aktifitas fisik kurang. Seorang anak akan potensial terserang kegemukan meskipun konsumsi makanannya tidak berlebihan jika kurang melakukan aktifitas fisik.

Ada juga penelitian yang menyimpulkan bahwa faktor keturunan juga berperan atas terjadinya kegemukan pada anak, apabila dalam satu keluarga tidak ada orang tua yang terkena kegemukan maka peluang anak-anaknya terserang kegemukan kira-kira 7%. Bila salah satu dari orang tuanya ada yang mengidap kegemukan maka peluang salah satu anaknya terserang kegemukan adalah 70-80%. Obesitas (kegemukan) pada anak juga biasa terjadi karena gangguan hormonal dalam tubuhnya.

Risiko fisik

Anak yang menderita kegemukan (obesitas) akan sangat mudah terkena infeksi saluran nafas, karena jaringan lemak di sekitar dada dan perut dapat mengganggu pergerakan otot-otot pernafasan. Keadaan ini dapat menyebabkan terganggunya kapasitas vital dari paru sehingga akan lebih mudah terserang infeksi saluran nafas. Anak gemuk juga lebih mudah terkena penyakit kulit, terutama tempat-tempat yang sering bergesekan. Banyaknya cadangan lemak dibawah kulit, terutama di tempat-tempat yang berlipat, juga merupakan tempat yang nyaman bagi perkembangan kuman.

Kegemukan mempunyai hubungan erat dengan timbulnya penyakit kencing manis/ penyakit gula (diabetes mellitus) pada saat dewasa. Para ahli memperkirakan rowayat obesitas. Kegemukan pada anak berlanjut hingga dewasa potensial penyebab terjadinya jantung koroner, batu empedu, stroke dan lainnya.

Solusinya

Bagi orang tua yang mempunyai anak yang menderita kegemukan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Bila gendut itu hanya karena makanan yang berlebihan maka orang tua dapat menyusun daftar menu diet bagi si anak dengan panduan dokter anak. Orang tua tak boleh gegabah mengurangi jumlah makanan yang diberikan karena diet yang salah dapat berakibat fatal bagi perubahan dan perkembangan anak makan konsultasikan dahulu dengan ahlinya.

Memberikan obat penurun nafsu makan tanpa konsultasi dengan dokter sangat berbahaya sebab obat jenis ini mempunyai efek samping merugikan, hal ini yang justru penting dilakukan adalah memberikan bimbingan kepada anak tentang obesitas (kegemukan). Misalnya tentang sebab dan bahayanya. Cara ini dapat mengubah tingkah laku secara bertahap dengan kesadaran untuk mengatur konsumsi makanannya. Makanan-makanan tambahan seperti es krim, coklat, dan camilan lain sebagainya juga mulai ditinggalkan.

Mengajak anak beraktifitas seperti jalan-jalan di waktu pagi, bersepeda santai dengan keluarga atau berenang di waktu liburan akan sangat berguna. Kegiatan energi dalam tubuh, dan bila dilakukan secara teratur dapat menurunkan berat badan yang berlebihan.

Mencegah memang lebih baik daripada mengobati, karena itu lebih penting untuk mencegah kegemukansejak dini dengan menghindari pemberian makanan yang berlebihan dan membiasakan mengukur tinggi badan dan berat badan secara teratur serta beraktifitas yang menyehatkan.

Sumber : NABILA/I/2004

No comments:

Post a Comment