Tuesday, August 3, 2010

KONSUMSI DAGING SEGAR




BUKAN DITIADAKAN, HANYA DIBATASI

Meski mengandung banyak zat yang berguna bagi tubuh, daging merah seperti daging sapi, kambing dan yang lainnya juga mendatangkan berbagai macam penyakit. Apalagi jika berlebihan. Diantaranya kolesterol dan darah tinggi.

Tak heran jika perempuan sekarang makin bijak dalam menyiapkan menu olahan untuk keluarga.

Hasil poling di Womeniesta (Harian Batam Pos) di Kota Batam, menyebutkan 42 % responden yang rajin mengonsumsi daging merah. Sedangkan sisanya 58 % mengaku membatasi konsumsi daging merah.

Kalau menyediakan menu daging, saya imbangi dengan sayuran. Misalnya dibuat sup daging dengan banyak sayuran seperti wortel, “ ujar Nia. Menurut Nia, menu sup daging sangat disukai buah hatinya.

Tapi tetap saya batasi. Biasanya ya sebulan hanya dua sampai tiga kali mengolah daging. Selebihnya saya memilih ikan,” akunya.

Pilihan Nia sama dengan Eva. Ibu rumah tangga ini juga membatasi konsumsi daging merah dengan alas an kesehatan. “ Kalau saya paling banyak sebulan dua kali makan daging merah, “ katanya.

Alas an ibu tugga anak itu, selain tidak terlalu disukai suami dan anak-anaknya, terlalu sering konsumsi daging merah justru tidak sehat. “Saya pribadi, jika terlalu sering makan daging merah suka pusing kepala dan tengkuk rasanya berat dan sakit, “ jelasnya.

Ketika makan daging merah, Eva pun lebih memilih tidak memakan bahan santan. Biasanya ya daging tersebut dibuat sup dan asam pedas. “Kebetulan suami dan anak-anak suka itu. Sesekali juga saya bikin dendeng sih, “ tambahnya.

Sementara Komariah makan daging merah ketika sedang ada selera saja. Bahkan jika tidak kepengen dalam satu bulan ia tidak ada sama sekali makan dengan menu daging merah. “Kalau lagi kepengen sebulan bisa dua sampai tiga kali. Tapi kalau lagi enggak, ya tidak ada sama sekali, “ungkapnya.

Hal serupa juga dikatakan Nova, untuk menu daging merah dia tidak terlalu suka. Alasan cewek berambut panjangm lantaran meliha kualitas daging yang kurang bagus. “ Tapi kalau daging rending, dari kampong halaman di Padang saya makan. Malahan itu salah satu menu favorit, “ucapnya.

Konsumsi berlebihan berisiko kanker

Bagi anda yang gemar daging merah sebaiknya mulai membatasi jumlah asupan daging yang dikonsumsi.

Hasil penelitian terbaru dari Internal Medicine, Amerika, konsumsi daging merah dan berbagai olahannya secara berlebih dapat menimbulkan risiko kematian lebih tinggi. Hal ini karena orang yang banyak mengonsumsi daging merah lebih mudah terkena kanker dan serangan jantung.

Dalam surveri yang melibat kan lebih dari 545 ribu orang dengan usia 50 sapai 70 tahun, tim ilmuwan meneliti kebiasaan makan para responden.

Untuk itu dibutuhkan waktu selama 10 tahun untuk bisa menemukan kesimpulan yang ada sekarang ini. Hasilnya, tercatat lebih dari 70 ribu orang meninggal dari 70 ribu orang meninggal lebih cepat hanya karena mengonsumsi daging merah lebih banyak ketimbang yang lainnya.

Pria dengan konsumsi setara seperempat kilogram hamburger setiap harinya, memiliki risiko kematian 22 % lebih tinggi akibat kanker dan 27 persen karena penyakit jantung.

Sementara itu, wanita yang makan daging merah dalam jumlah besar berpotensi 20 % lebih tinggi mengalami risiko akibat kanker dan 50 % akibat penyakit jantung. Dalam analisa ini, peneliti juga menyertakan factor lain yang membuta para responden memiliki waktu kematian lebih cepat, seperti kebiasaan merokok, serta riwayat penyakit kanker pada keluarga mereka.

Barry Popkin, pimpinan Interdiciplinary Obesity Centerm Univesitas Carolina Utara, chapel Hill, mengatakan dengan mengurangi asupan daging bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta mengurangi pamanasan global. BATAMPOS

No comments:

Post a Comment