Thursday, August 19, 2010
SAJIAN CEPAT DAN SEHAT UNTUK SAHUR
Waktu untuk menyiapkan hidangan sahur terbilang sempit. Oleh karena itu, menu yang simpel lebih cocok sebagai sajian. Namun demikian jangan lupakan faktor kecukupan gizi.
Perlu diingat, santap sahur adalah pengganti sarapan. Karena itu, perannya sangat penting dan sebaiknya tidak dilewatkan. Sahur menyediakan cadangan energi bagi tubuh untuk beraktivitas seharian.
Saat sahur, beberapa orang sering makan dengan porsi lebih dari biasanya. Tujuannya, agar disiang hari ia tidak lapar. Menurut pakar nutrisi Andang Gunawan, langkah itu kurang tepat.
“Bukan porsi besar yang menahan lapar, yang lebih penting adalah kombinasi menunya, “ ujar Andang pada talkshow jelang Ramadan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kombinasi menu yang tepat, lanjut Andang, membuat proses metabolisme lebih sehat. Sebaliknya, kombinasi menu yang salah akan emngaggu metabolisme yang salah satu efeknya adalah timbulnya lapar lebih cepat.
“Tubuh kita hanya membutuhkan tiga hal dalam proses metabolismenya. Yaitu protein, mineral dan lemak. Bila tubuh kita berlebihan menyerap salah satunya, sistem metabolisme tidak akan berjalan baik,” ujar Andang.
Karenanya, penting untuk menyusun menu sahur yang bergizi lengkap sesuai kebutuhan tubuh. Selain mempertimbangkan kelengkapan gizi, kualitas bahan dasar mekanan juga mempengaruhi metabolisme.
“Agar metabolisme baik, bahan dasar makanan harus segar,” imbuh penulis buku Food combining itu.
Segar dan hangat
Pada kesempatan sama, pakar kuliner Hasan Sarmili yang akrab disapa Chef Nchank memberikan beberapa tips, menyiasati sempitnya waktu dalam mempersiapkan menu sahur. Pertama, pilih menu yang praktis, namun mennggugah selera.
“Ini penting, karena sahur dilakukan dini hari sesaa setelah bangun tidur,” ujar Chef Nchank.
Karena santap sahur dilakukan pada pagi buta, kata Chef Nchank, sebaiknya rangsang selera makan dengan makanan dan minuman yang hangat dan segar. Makanan yang memakai sayuran segar sebaiknya diolah dan disajikan sesaat akan disantap.
Dengan demikian sayuran masih terasa renyah dan kandungan berbagai vitamin serta mineralnya lebih utuh. Hal yang sama juga berlaku untuk buah-buahan segar.
Chef Nchank mencontohkan beberapa menu untuk sahur. Misalnya, tumis aneka sayuran, nasi tim, tempi dan tahu, serta aneka sup.
Untuk menghemat waktu masak, Chef Nchank menganjurkan untuk menyiapkan dan membersihkan sayuran maupun bahan lauk yang akan dimasak pada malam sebelum tidur.
Tempatkan bahan-bahan dalam wadah kedap udara dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya. Pun demikian dengan bumbu-bumbu yang dibutuhkan, siapkan sesuai takaran yang dibutuhkan.
Beberapa lauk ‘kering’ juga bisa jadi alternatif. Misalnya, kering kentang, atau tempe dengan kacang tanah dan teri, dendeng , abon, atau serundeng daging.
Lauk kering banya dijual di pasaran, namun pastikan untuk memilih yang berkualitas bagus. Perlu diingat, kunci rasa lauk kering ada pada kulitas bahan dan metode pembuatannya. Selian itu, perlu juga diperhatikan cara dan tempat penyimpanan lauk kering yang tepat. MEDIA INDONESIA
Labels:
Tips Bunda
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment