BISA BERAKIBAT FATAL
Obat punya efek berbeda pada orang per orang. Ada yang menyebabkan alergi pada orang tertentu, tapi tidak pada yang lain. Manifestasinya bermacam-macam, dari sesak nafas, gatal, bentol, muka bengkak, kulit cokelat kemerahan hingga melepuh (terbakar). Untuk itu, berhati hati dalam minum obat. Perlu trik menangkisnya.
Malam tadi Susi (25) hampir suntuk tidak dapat tidur. Seluruh tubuhnya terasa gatal setelah beberapa saat minum obat sakit perut dari dokter. Selain gatal-gatal, karyawati perusahaan konsultan perminyakan ini juga menemukan bentol-bentol yang menkhawatirkan. Keesokan paginya, ia bergegas kembali ke dokter, dan ternyata ia didiagnosa alegi obat. Dokter minta agar obat yang pernah diresepkannya tidak diminum lagi dan diganti.
Kasus alergi obat seperti yang dialami Susi banyak pula diderita orang lain, seperti terbakar. Hal ini bisa terjadi karena telah terjadi berulang kali sehingga menimbulkan Steven Johnson syndrome, yakni kumpulan berbagai gejala alergi hingga menyebabkan kulit melepuh.
Obat dianggap benda asing oleh tubuh
Menurut Prof. dr. Frans Suyatna farmakolog dari FKUI, alergi terjadi jika obat dianggap benda asing oleh tubuh, lalu tubuh melakukan perlawanan dengan membentuk antibody berupa histamine, serotonin, prostaglandin, kinin dan brandikinin.
Zat-zat itu menimbulkan timbunan cairan dibawah jaringan kulit sehingga menyebabkan reaksi seperti gatal, bentol atau pembengkakan sampai pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan syok. Penolakan obat itu sifatnya genetic, artinya pada lain reaksinya bisa berbeda (tak menimbulkan alergi).
Jenis obat pencetus alergi
Obat memiliki karakteristik sendiri-sendiri, dari yang aman samapai tinggi tingkat alerginya. Oabat penyebab alergi antara lain antibiotic, seperti pinisilin, tetraksiklin, sulfa dan kloramfenikol. Obat yang bersifat protein sering menyebabkan alergi (vaksin atau infuse). Juga obat antiradang (aspirin, asam mfenamat, dipiron, dexopenat). Namun yang paling sering menyebabkan alergi ialah obat-obatan antinyeri.
Menurut cara pemberiannya, alergi tidak terbatas pada obat suntikan, tetapi juga yang oral,k oles dan hisap. Hanya yang sering menyebabkan alergi adalah obat yang diberikan dalan bentuk suntik dapat menimbulkan reaksi syok anafilaktik (tekanandarah menjadi nol, nadi tidak teraba, pucat, keringat dingin dan pingsan) sampai mengancam jiwa.
Kulit melepuh
Bentuk lergi bermacam-macam, dari gatal, kulit memerah, bentol, wajah bengkak, dan sesak nafas sampai yang terberat sindrom steven Johnson yang sangat berbahaya. Kulit sekujur tubuh melepuh seperti terbakar, sampai kerusakan berbagai organ dari ginjal, jantung, paru. Hati sampai menyebabkan kematian. Itulah sebabnya alergi obat jenis ini harus segera dirawat di rumah sakit.
Tak mudah mengetahui seseorang alergi terhadap obat. Memang bisa dilakukan dengan skin test, tetapi hasilnya kurang akurat. Prosedur skin test dilakukan dengan cara menyuntikkan sedikit obat dibawah jaringan kulit. Jika tidak timbul kemerahan atau gatal disekitar daerah yang disuntik berarti tubuh menerima obat tersebut. Sayannya, meski saat uji coba tubuh tidak menolak, tetapi ketika obat disuntikkan terkadang bisa menimbulkan reaksi alergi. Itulah sebabnya skintest tidak menjamin 100% tubuh dapat menerima atau menolak obat tertentu. Sekalipun demikian, tes ini masih dipakai hingga sekarang.
Memastikan seseorang alegi obat hanya bisa dilakukan berdasarkan pengakuan pasien. Jadi, pasien ditanya apakah pernah alegi terhadap obat-obat tertentu. Itulah sebabnya ketika dokter akan memberikan obat, terutama antibiotic jenis pinisilin, pasien ditanya apkah ia pernah mengalami alergi obat. Jika jawabnya “ya”, maka dokter akan bertanya lebih jauh tantang jenis obat yang pernah menyebabkan alergi. Jika obat itu ternyata pinisilin, maka ia tidak akan diberi obat dari jenis itu. Dokter bisa memberikan antibiotic dari jenis lain, tapi khasiatnya sama.
Minum obat antialergi
Yang penting sekarang adalah tindakan apa yang harus di lakukan berkait dengan alergi obat, ketika mengalami alegi obat dengan gejala gatal, bentol dan kulit merah, segera hentikan minum obat tersebut, lalu temui dokter. Paling tepat kembali ke dokter yang memberikan obat sehingga cepat diketahui jenis obat penyebab alergi.
Dengan demikian dokter akan bisa memberikan penawarnya (obat antialergi) berupa antihistamin. Bila alerginya ringan,m maka 1-2 hari gejala alergi akan hilang. Namun pembenrian antihistamin saja terkadang tidak cukup, perlu ditambah obat lain, misalnya kortikosteroid.
Bila rekasi alergi cukup berat sehingga terjadi sindrom steven Johnson, penderita harus dirawat beberapa hari di rumah sakit. Jangan sekali-kali menganggap sepele bila mengalami alergi jenis ini karena bisa berakibat fatal. Organ-organ tubuh bisa rusak, bahkan ada yang sampai berakhir dengan kematian. KARTINI
5 CARA MENCEGAH ALERGI OBAT
|
No comments:
Post a Comment