Haruskah ke dokter bila balita batuk?
Kunjungi dokter bila anak batuk lebih dari seminggu. Juga periksakan ke dokter bila anak anda:
...
- berusia kurang dari 3 bulan
- bernapas lebih cepat dari biasanya atau terlihat sulit bernapas
- mengi
- batuk berdarah
- demam tinggi
- menderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan paru
Kini banyak ahli yang cenderung berpendapat bahwa obat batuk dan flu yang diperoleh tanpa resep (nonprescription medicines) tidak efektif atau bahkan potensial berbahaya untuk anak di bawah usia 6 tahun sehingga obat-obat ini banyak ditinjau ulang.
Banyak dokter tidak menganjurkan penggunaan obat-obat bebas untuk anak kecil (balita). The American Academy of Pediatrics memperingatkan para orang tua untuk tidak menggunakan produk-produk ini untuk anak di bawah usia 3 tahun tanpa resep dokter. Pada bulan Agustus 2007 Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengeluarkan peringatan bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak diberikan obat-obat flu kecuali dokter menyarankannya.
Bahkan apabila anda berpikir anak anda hanya menderita flu biasa, tanyakan pada dokter sebelum memberikan anak anda obat bebas berupa obat anti batuk (cough suppressant, expectorant), atau antihistamin
Apabila anda toh akan memberikan juga anak anda obat batuk over-the-counter, yakinkan diri anda sudah sesuai usia anak, ukurlah dosis secara tepat dan hati-hati sesuai petunjuk.
Apa Penyebab Batuk Anak Saya?
Banyak penyebab batuk, berikut ini adalah penyebab yang paling sering:
Common cold
Apabila anak anda menderita flu, disertai hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mata berair, nafsu makan menurun, atau demam ringan.
Respiratory syncytial virus
Respiratory syncytial virus (RSV) sering menyerang bayi dan anak kecil, tetapi dapat terjadi pada semua usia. Gejala mirip flu, dengan batuk yang semakin berat dan kesulitan bernapas.
RSV kadang ringan, tapi dapat menjadi berat seperti bronkiolitis (peradangan pada saluran napas kecil) dan pnemonia (peradangan paru)-khususnya pada bayi di bawah usia 1 tahun.
Alergi, asma, dan iritan
Anak yang alergi terhadap sesuatu seperti tungau debu rumah sering menderita flu yang tidak sembuh-sembuh. Alergi dapat juga menyebabkan hidung tersumbat atau meler (dengan lendir/mucus yang bening). Lendir mengalir ke bawah di bagian belakang sinus ke tenggorokan (disebut 'postnasal drip''), menyebabkan batuk.
Anak asma cenderung banyak batuk, khususnya pada malam hari. Bila menderita asma, anak anda dapat mengalami kesulitan bernapas dan mengeluarkan mengi (wheezing'). Biasanya anak anda menderita alergi atau keluarga mempunyai riwayat alergi atau asma. Indikator lain bahwa penyebab batuknya adalah asma adalah ketika anak anda batuk setelah berlari-larian. Ini suatu kondisi yang disebut 'exercise-induced asthma'.
Kemungkinan lain adalah iritan seperti asap rokok atau polusi-bukan alergen-yang menyebabkan anak anda batuk. Tentu saja pada kasus ini harus diidentifikasi dan dihilangkan penyebabnya.
Pneumonia
Banyak kasus pnemonia, yang merupakan infeksi paru, berawal dari flu biasa. Apabila anak anda menderita flu yang tampaknya semakin berat, dengan batuk yang menetap, kesulitan bernapas, demam, menggigil, segeralah ke dokter.
Sinusitis
Bila anak anda batuk dan pilek lebih dari 10 hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan - dan dokter tidak mendiagnosis pnemonia - maka kemungkinan anak anda menderita sinusitis. Infeksi rongga sinus oleh bakteri ini menyebabkan batuk berkepanjangan karena lendir/mucus terus menerus mengalir ke bawah di belakang tenggorokan, merangsang refleks batuk. Bila dokter mendiagnosis anak anda menderita sinusitis, maka dokter akan meresepkan antibiotika. Ketika sinus bersih lagi, seharusnya batuk berhenti. Banyak dokter, tidak yakin anak kecil dapat menderita infeksi sinus karena rongga sinus belum sempurna dan lebih memilih pendekatan menunggu daripada meresepkan obat.
Sumber : ROOM FOR CHILDREN
No comments:
Post a Comment