Thursday, April 21, 2011

BABY SCHEDULE BASIC



Baby Schedule Basic
What, when, how, and why


Setiap ibu (beserta seluruh keluarga) yang baru saja memiliki bayi, terlepas apakah itu anak pertama, kedua, atau seterusnya, sering menghadapi berbagai kondisi “stressful” karena kehadiran bayi berarti akan mengubah rutinitas kita sehari-hari.

Meskipun setiap bayi adalah istimewa dan berbeda kebiasaannya, selaku orangtua kita harus membiasakan bayi kita pada kegiatan rutin dasar sejak kelahirannya sehingga setelah kita mengetahui “jadwalnya”, ritme hidup kita tidak terlalu “berantakan” lagi. Setelah ritme diketahui, para orangtua dapat memenuhi kebutuhan bayinya dengan baik dan masih dapat mengerjakan pekerjaan lain (terutama bagi ibu yang bekerja). Banyak detil yang harus diingat dan seringkali terlupakan mengenai hal rutin dasar berhubungan dengan perawatan bayi terutama pada tahun pertama.

Pada artikel kali ini akan dibahas beberapa baby schedule basics yang penting untuk diketahui. Apa sebenarnya baby schedule basics? Yang dimaksud baby schedule basics disini adalah upaya yang dilakukan agar kegiatan rutin dasar yang meliputi; masalah makan (feeding), tidur (sleep), pipis dan pup (diapering), dapat menjadi sebuah rutinitas yang “terjadwal” sehingga para orangtua dapat mengantisipasi kegiatan-kegiatan itu dan mengerjakannya tanpa harus mengabaikan kewajiban lainnya. Kapan mulai diterapkan? Tentu saja agar mendapat hasil yang optimal, “jadwal” ini harus dimulai sejak awal, yaitu sejak bayi lahir. Bagaimana mengerjakannya? Secara prinsip, kita berusaha memenuhi kebutuhan dasar bayi yaitu makan, tidur, pipis dan pup sehingga bayi akan merasa kenyang, tenang, tidur cukup, dan “kering” karena bila basah setelah pipis dan pup pasti akan rewel. Mengapa penting? Karena bila bayi tercukupi nutrisinya dan merasa kenyang, tenang, “kering” sehingga merasa nyaman maka pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis (bonding dan rasa aman/trust) akan baik pula.

First basic adalah jadwal makan (feeding schedule). Sebagaimana kita ketahui bersama, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Jadi tetap berikan bayi anda ASI eksklusif (hanya ASI) selama 6 bulan, kecuali pada beberapa kondisi khusus ketika pemberian ASI tidak memungkinkan. Segera setelah lahir, langsung amati kebiasaan bayi dan mulai membiasakan bayi untuk memiliki jadwalnya sendiri. Pada umumnya bayi akan menyusu setiap 2-3 jam sekali. Jangan biasakan bayi menyusu sebentar-sebentar (seperti snacking) karena bayi akan merasa lapar secara konstan akibatnya tampak tidak berhenti menyusu terus, dan tentu saja hal ini amat sangat melelahkan bagi ibu. Pada saat bayi telah siap, ditandai dengan kepala yang dapat tegak tanpa disangga dan lidah tidak menolak makanan yang ditawarkan dengan sendok, maka dapat mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Makanan padat dimulai dari yang teksturnya lembut yaitu bubur susu, dan dari bahan makanan yang risiko menyebabkan alerginya rendah, seperti buah-buahan dan sayuran.

Second basic adalah tidur. Tidur tidak saja penting untuk kesehatan tetapi juga penting untuk membangun kebiasaan yang baik. Setelah jadwal makan teratur, maka jadwal tidur akan mengikuti dengan sendirinya. Pada umumnya bayi akan tertidur setelah selesai makan karena kenyang atau lelah (bahkan ada yang tertidur saat masih menyusui). Jangan lupa untuk selalu menyendawakan bayi setelah menyusu. Perlu diingat bahwa pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, bila tidur terlalu lama (lebih dari 5 jam) bangunkan untuk menyusu. Bila setelah mnyusu, bayi belum tertidur, letakkan bayi di atas peraduan dan biarkan bayi untuk “menenangkan dirinya sendiri” sampai jatuh tertidur, tidak baik untuk membiasakan bayi ditimang-timang karena dapat menjadi kebiasaan yang akan merepotkan di kemudian hari. Biasakan bayi jatuh tertidur tanpa harus ditimang-timang.

Third basic adalah pipis dan pup (diapering). Kita dapat menilai apakah bayi mendapat asupan makanan dan cairan yang cukup yaitu dengan menghitung berapa kali pipis dalam sehari. Setiap bayi tentu berbeda, tapi minimal harus pipis 6 kali sehari sehingga kita bisa yakin bahwa bayi mendapat nutrisi yang cukup (dan tentu saja berat badan yang bertambah). Demikian pula dengan pup, setiap bayi bervariasi, ada yang bisa setiap sehabis menyusu pup sedikit-sedikit (artinya bisa sampai 8 kali sehari), ada pula yang 1 minggu sekali. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan sepanjang bayi tidak tampak kesakitan, konsistensi pup tidak keras, dan penambahan berat badan baik.

Agar dapat membantu memantau baby schedule basic tersebut diatas, ada beberapa dokter yang menyarankan untuk membuat catatan harian agar sewaktu-waktu bila berkunjung ke dokter, maka data-data yang biasa ditanyakan mengenai pola makan, tidur, frekuensi pipis dan pup, telah tercatat dengan baik. Contoh catatan harian tersebut dapat diunduh dari internet dengan kata kunci baby schedule basic template.

Terakhir, setelah kita mengetahui “jadwal rutin” bayi kita, maka jauhkanlah jam dinding anda. Karena setelah adaptasi, maka bayi akan secara otomatis mempunyai ritmenya sendiri. Jadi tugas orangtua adalah mengikuti ritme itu, tanpa harus kaku dengan jam yang harus tepat. Bukan berarti dengan memiliki “jadwal” lantas orangtua seperti terpenjara sehingga tidak bisa pergi kemana-mana. Fleksibilitas tentu tidak dilarang, misalnya saat anak sedang sakit, berpergian keluar rumah atau kota, atau bahkan saat orangtuanya sibuk dengan pekerjaan di luar rumah dan pulang lebih larut serta ingin bertemu bayinya sehingga bayi dipertahankan terjaga lebih lama pun diperbolehkan.

Referensi:
  1. Baby Feeding Schedule diunduh dari http://www.vertex42.com/ExcelTemplates/baby-feeding-schedule.html
  2. Christi Higham. How to Put Your Baby on a Schedule diunduh dari www.ehow.com.



Sumber : ROOM FOR CHILDREN (dr. Bobby S Dharmawan, SpA)

No comments:

Post a Comment