Tuesday, March 22, 2011
PROBLEMA ANAK
ANAK LEBIH PERCAYA GURU DIBANDING ORANG TUA
Saya dapat memahami kecemasan anda ketika anak lebih patuh perintah orang lain dibandingkan dari anda dan keluarga yang lain. Akan tetapi perlu anda pahami bahwa cara berpikir anak dan orang dewasa sangat berbeda. Orang tua berpikir kompleks tentang suatu hal, sementara anak berpikir secara sederhana sesuai dengan apa yang dilihatnya dan dirasakannya.
Dalam pikiran anak, mendapatkan pengetahuan atau belajar tentang suatu masalah yang pasti benar adalah dari guru sekolah. Hal ini timbul karena dalam konsep berpikir anak, tujuan sekolah adalah mendapatkan pengetahuan yang benar. Sedangkan di rumah adalah tempat anak menghabiskan waktu setelah sekolah.
Dalam konsep berpikir anak, guru adalah orang yang serba tahu dalam memberikan informasi yang diinginkan. Apa pun yang dikatakan guru pasti benar. Sementara di rumah orang tua adalah figure yang memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan lainnya.
Penolakan anak akan semakin kuat jika pola penyelesaian masalah yang diterapkan oleh orang tua berbeda dengan cara guru di sekolah. Anak akan mengalami konflik dan kembali ke konsep bahwa yang benar adalah apa yang dikatakan guru.
Untuk mengatasi hal ini, anda dapat diskusi dengan guru tentang pelajaran yang telah diberikan pada anak, sehingga dalam mengajarkan materi sejalan dengan cara guru mengajarkan disekolah. Dengan demikian, anak akan berpikir bahwa anda sama pintarnya dengan gurunya di sekolah sehingga secara perlahan dia akan menerima masukan dari anda.
Anda juga dapat mencoba mengundang guru privat untuk mengajar dirumah. Kalau bisa dengan guru yang sama dengan disekolah, sehingga secara tidak langsung anda dapat belajar bagaimana cara guru yang menjadi idola anak mengajarkan mata pelajarannya. Jika guru disekolah tidak memungkinkan, dapat juga dari guru lain. Dengan demikian secara perlahan anak dapat belajar untuk berpikir bahwa hal yang sama dapat diajarkan oleh orang yang berbeda-beda.
Yang penting, anda tidak boleh memaksakan kehendak pada anak untuk mengerjakan PR dari sekolah bersama anda jika anak tidak bersedia. Sebab bila pemaksaan terjadi, dikhawatirkan justru anak merasa tersiksa dan tidak senang saat belajar.
Dengan pemberian pemahaman secara perlahan dan bertambahnya usia anak kemampuan berpikirnya pun akan semakin berkembang sehingga masalah ini dapat teratasi. Semoga buah hati anda menjadi anak yang berguna dan memberikan manfaat bagi lingkungannya. KARTINI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment