Sunday, June 5, 2011
BEDAH PLASTIK
Bedah Plastik, Solusi untuk Cantik?
BEDAH PLASTIK merupakan solusi jitu untuk mereka yang berniat mengubah bagian-bagian tertentu tubuhnya, seperti hidung, dagu, dan payudara. Benarkah? Rasa tidak puas terhadap kekurangan terhadap bentuk tubuh seseorang mendorong para ahli berinovasi menyempurnakannya dengan bedah plastik.
Cara ini merupakan salah satu alternatif yang paling diminati banyak orang. "Memang, tidak semua orang dilahirkan cantik. Operasi plastik merupakan alternatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Kecantikan itu memang relatif dan sangat subyektif. Tapi kecantikan seseorang memengaruhi luar dan inner beauty. Kecantikan luar yang ditunjang dengan inner beauty memberikan kualitas hidup yang baik," papar dr Enrina Diah, SpBP saat ditemui di Pacific Place dalam peluncuran buku "Ultimate Beauty: Menjadi Pribadi yang Menakjubkan dengan Cosmetic Surgery", beberapa waktu lalu. Dalam sebuah studi pada tahun 2007 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas California, Amerika, menunjukkan seorang dengan penampilan menarik di tempat kerja dan memiliki kepribadian yang aktraktif akan lebih mendapat perlakuan istimewa dan penghormatan yang lebih tinggi dari lainnya. Mereka juga memiliki otoritas berbeda, meraih gaji yang lebih tinggi, mudah mencari pasangan hidup dan teman, serta beberapa kemudahan lainnya. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, berbagai faktor keuntungan pun ditawarkan. Salah satunya, bedah plastik.
Meski tawaran bedah plastik sangat menggiurkan, bukan berarti tak ada kesalahan dalam penanganannya. "Keuntungan bedah plastik tentunya meningkatkan rasa percaya diri dan kerugiannya akan terasa bila ditangani di tangan yang salah dan terjadi komplikasi. Komplikasi ini terjadi di awal saat operasi setelah operasi terjadi pendarahan, dan infeksi," ungkapnya. Di balik kesempurnaan yang ditawarkan dalam operasi bedah plastik, namun tak sedikit yang meneguk kekecewaan karena kerusakan yang cukup fatal.
Tak hanya itu saja, bedah plastik pun dapat merenggut jiwa para pelakunya. Berangkat dari alasan ini, dr Enrina Diah, SpBP meluncurkan sebuah buku yang mengupas tuntas mengenai bedah plastik. "Banyak pasien yang datang dengan kurangnya penanganan yang cukup serius atau kurang informasi mengenai bedah plastik. Buku ini hadir mengupas tuntas mengenai bedah plastik. Pada bab pertama, mengulas mengenai kekuatan kecantikan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada bab kedua, penjelasan mengenai bedah estetika, bagaimana cara mendapatkan badan yang ideal, hingga penjelasan lebih rinci di setiap bab. Buku ini merupakan panduan bagi mereka yang ingin menjalani operasi bedah plastik. Karena di dalam buku ini dijelaskan prosedurnya seperti apa," ucapnya berpromosi. Lebih lanjut, dr Enrina memaparkan, kebanyakan jenis operasi bedah plastik yang dilakukan adalah body countering, liposuction, menyempurnakan hidung dengan tulang rawan, facelit, dan prosedur lainnya. Yang menarik, masih menurut dr Enrina, hampir 20 persen dari klien adalah ekspatriat. Ini menunjukkan, dokter ahli bedah dalam negeri telah mendapat kepercayaan dari orang asing meskipun sebagian masyarakat Indonesia lebih percaya kepada dokter ahli bedah mancanegara. Bedah plastik kini bukanlah hal yang tabu, tak sedikit kaum public figure yang menyempurnakan bentuk tubuh mereka dengan bedah plastik.
Namun, ada berbagai syarat yang harus diperhatikan sebelum menjalani operasi bedah plastik. "Hingga kini, trennya semakin meningkat. Faktor budaya dari film atau televisi juga sangat memengaruhi. Yang dulu tabu, sekarang aktris sudah memproklamirkan diri mereka telah menjalani operasi plastik," papar dr Enrina. Meski demikian, para penderita penyakit berat tidak diperkenankan untuk menjalani operasi plastik. "Semua orang bisa menjalani operasi bedah plastik, terkecuali mereka yang mengalami kelainan jantung, menderita penyakit asma, atau berbagai penyakit berbahaya atau penyakit cukup serius lainnya," imbuhnya. Sekarang bedah estetik dan teknologi advance beauty seperti laser dan lainnya bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dilakukan.
Dunia kecantikan di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia, menerima aneka kecanggihan teknologi dengan tangan terbuka. Teknologi tersebut kini telah lazim dibicarakan di media massa maupun dalam aktivitas sehari-hari. Karena itu, seiring dengan perubahaan gaya hidup dan terus berbahaya persepsi orang tentang kecantikan, kebutuhan akan esthetic surgery atau bedah plastik di Indonesia kini telah menjadi bagian dari gaya hidup khususnya masyarakat yang tinggal di ibu kota.(nsa)
http://www.perapisurgeon.org
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment