Friday, February 25, 2011
NARKOBA DAN ANAK-ANAK
NARKOBA SUDAH MENYASAR KE ANAK-ANAK
Drs Richard Situmorang Apt, Kepala Satgas Prekursor Lakhar BNN
Meski kasus 6 anak yang mengkonsumsi Happy Five di tahun 2008 itu memang tak terduga dan kecelakaan, tapi bukan hal baru bila narkoba akan menyasar anak-anak. Bentuk tablet permen dengan rasa permen sudah dikenal.
Narkoba saat ini adalah musuh bansa yang harus diperangi. Apalagi saat ini bukan hanya orang dewasa yang menjadi target sasrannya, tetapi juga anak-anak.
Bahkan menurut Drs Richard Situmorang, Apt, sedini anak-anak usia 4-6 tahun telah dijadikan target mereka yan secara sengaja ingin merusak generasi bangsa. Caranya dengan memasukkan narkoba ke dalam makanan dan minuman. Apa lagi ada jenis narkoba yang memang berbentuk asli seperti permen atau sejenisnya. Jadi bukan dicampurkan atau ditambahkan dalam bahan makanan.
Baru-baru ini misalnya, di Kalimantan Selatan ditengarai terdapat permen stroberi yang dapat membuat teller orang atau anak yang memakannya. Saat ini masih dilakukan penyelidikan pakah ada kandungan kimia yang bisa membuat teller. Kami merasa prihatin dengan adanya kasus-kasus beredarnya kandungan kimia berbahaya yang ditemukan pada makanan anak-anak. Harus ada kerja sama berbagai pihak untuk memeranginya demi menyelamatkan generasi bangsa.
Jenis-jenis narkoba yang disasarkan pada anak-anak memang belum pasti jenis psikotropika, tetapi ada dugaan kearah sana. Jenis psikotropika tidak menimbulkan efek biusan, seperti pada narkotika, namun lebih mempengaruhi susunan syaraf pusat yang dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
Seseorang yang mengkonsumsi meski kadarnya yang sedikit saja bisa menimbulkan efek dari yang paling ringan seperti pusing-pusing, mual-mual, merangsang cepat tidur, hingga dapat menyebabkan ktergantungan bila dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama. Ketergantungan yang disebabkan jenis psikotropika ini dapat dilihat dari jenis golongannya. Golognan l lebih tinggi tingkat ketergantungannya, semakin rendah golongannya semakin rendah pula tingkat ketergantungannya. Contoh, dalam kandungan sekian milligram untuk jenis psikotropika golognan lll seperti valium, bila orang dewasa yang mengkonsumsi dampaknya dapat tidur enak. Tetapi bila yang mengonsumsi anak-anak tidak sampai 1 miligram saja sudah mempengaruhi perilaku seperti pusing muntah-muntah.
Di Indonesia, psikotropika golongan l dilarang keras peredarannya, golongan ;; dan seterusnya digunakan dalam industri obat-obatan.
Bahan dicampurkan dalam permen atau makanan berlum pasti jenir narkoba. Ada sebuah istilah yang disebut precursor, yakni bahan-bahan yang tidak tergolong narkoba, namun digunakan untuk memproses atau membuat norkoba atau psikotropika. Precursor ini pada umumnya digunakan untuk obat sah / resmi, untuk proses industri dan sebagai besa diperdagangkan secara internasional.
Ada sekitar 23 prekursor yang terdapat dalam jenis pengawasan internasional karena dapat dimanfaatkan untuk membuat obat psikotropika. Contoh precursor alami yang dapat dibuat sendiri adalah minyak atsiri dan batang pohon pakanangi. Inilah sebabnya mengapa ada jenis narkoba yang dibuat sediri dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar. Seperti kasus gudang narkoba di Tangerang lalu, adalah precursor.
Hati-hati Beredar Permen "YABA"
Saat ini sudah beredar narkoba jenis baru. Bukan lago methamphetamine yang disuntikkan, dihirup atau diisap, tapi kini berbentuk baru semacam tablet yang bisa diminum.
Tabletnya menurut situs US Drug Enforcement Administration dinama Yaba sesuai asalnya, Thailand. Yaba diproduksi diwilayah segitiga emas peredaran narkoba, Thai - Laous - Myanmar.
Merupakan methampetamine yang dicampur kafein. Bahkan ada yang bilang, Yaba hasil oplosan garam, cairan perbersih rumah, sulingan obat batuk, dan lithium baterei kamera. Yaba ini cukup populer di Asia Tenggara dan Asia Timur. Di Singapura. koko sudah mulai masuk ke Indonesia meskipun polisi belum menemukannya.
Bentuknya mirip permen 'pop rock' yang kalau diemut bisa berdesis dan meledak-ledak dalam mulut. Ada berbagai variasi rasa yang biasanya disukai anak-anak, seperti aroma stroberi,m coklat, kacang, kola, chery, anggur, dan jeruk. Karena bentuknya tablet, anak-anak pun bisa mengiranya permen. Padahal bila dikonsumsi, dapat menyebabkan anak masuk rumah sakit dan ketagihan.
Seperti juga pil-pil narkoba lain, orang yang meminumnya akan mengalami sensasi. Dia bisa menjadi terlalu gembira, agresif, seperti kesetanan, dan tidak merasa capek. Besarnya pil itu kira-kira seujung penghapus pensil. Pada salah satu sisinya terdapat logo bertuliskan R atau W.
Jadi para orang tua, berhati-hati dengan memulai menjelaskan pada anak mengenai narkoba, ciri-cirinya dan berbagai kemungkinan jalan masuk. bila melihatnya, waspadalah.
Sumber: kartini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment