Saturday, November 27, 2010

TIP BILA BAYI LAHIR DALAM KETERBATASAN





Syok, sedih, marah, tidak terima, bila bayi kita lahir dengan keterbatasan. Entah itu tidak memiliki salah satu anggota tubuh, atau mungkin mentalnya yang terkena. Namun syok dan marah tak mengembalikan bayi anda menjadi lebih baik. Bayi membutuhkan segala kasih sayang anda, berupa sentuhan, perhatian, maupun fasilitas yang diperlukannya. Jadi, jangan putus asa. Justru banyak hal harus anda lakukan, yakni :

Mulailah menerima si kecil apa adanya

Apa yang bisa dilakukan begitu si kecil divonis mengalami kelainan saat dilahirkan? Tak ada, kecuali menerima dengan lapang dada. Syok dan marah, reaksi yang wajar. Tapi jangan biarkan merusak hati anda. Setelah reda mulailah belajar menerimanya. Buka hati dan yakinlah bayi tersebut adalah anugerah untuk anda berdua.

Mencari informasi mengenai kondisi dan pengobatannya
Saat ini informasi berbagai gangguan dan kelainan terbuka luas. Manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk kebaikan anda dan si kecil. Yang peling penting konsultasikan ke dokter atau pakar lainnya seperti psikolog, untuk terapi lanjutannya. Lebih dini mendapat pemeriksaan danperawatan, lebih terbuka untuk perbaikan kondisinya.

Memberi pengertian pada anak-anak lainnya

Anak yang memiliki keterbatasan membutuhkan perhatian lebih, dan menyedot kesabaran ekstra anda. Adakalanya anak-anak lain terabaikan, dan lebih dari itu anda mungkin menjadi tak sabar pada yang lainnya. Dengan memberi pengertian pada kakak-kakaknya atau adiknya, anda telah melepaskan setengah berat “beban” anda. Karena pengertian, juga perhatian mereka pada saudaranya yang kurang akan menjadi motivasi juga stimulus yang positif buat anda maupun si kecil.

Berbagi kewajiban dengan pasangan

Bila anda harus lebih banyak mencurahkan perhatian pada satu anak, maka ajaklah pasangan untuk lebih banyak memperhatikan anak-anak lainnya. Beberapa kewajiban seperti menemani kakak belajar, membantunya mengatasi maslahnya bisa diserahkan pada suami. Meski demikian, jangan serta merta lepas tangan. Anda tetap harus meluangkan waktu agar bonding anda dan anak-anak lain tetap terjaga.

Dorong agar mandiri dan tidak minder

Mandiri dan tidak minder akan menjadi bekal yang penting di masa dewasanya kelak. Karena itu, perlu melatihnya dengan berbagai kemampuan dasar dan kemampuan lanjut, agar ia bisa tampil sama dengan anak-anak atau orang lain umumnya. Awalnya anda mungkin tak tega melihatnya sulit menguasai bahkan hal kecil sekalipun. Tapi dengan kesabaran dan keteguhan hati, percayalah lambat laun ia akan menguasainya. Sebab, bahkan hewan saja pun bila dilatih akan memiliki kemampuan seperti manusia.

Mendidik sama dengan kakak-kakaknya

Meski si kecil memiliki keterbatasan, ia memiliki hal yang sama untuk mendapatkan pengasuhan dan pendidikan terbaik. Doronglah anak untuk belajar, sekolah, atau mengikuti les-les yang diperlukannya. Banyak sekali fakta yang menunjukkan, anak dengan keterbatasan fisik juga bisa sukses. Kisah Wilma Rudolf misalnya. Bayi dari orang tua berkulit hitam itu lahir premature, lalu terkena polio hingga divonis tak akan bisa berjalan. Toh akhirnya karena kekuatan hati sang ibu utnuk menyembuhkan putrinya, Wilma bis aberjalan. Bahkan menjadi atlet lari. Saat olimpiade di Roma tahun 1960, ia menjadi atlet wanita Amerika pertama yang memenangkan 3 medali emas sekaligus : lari 100 m, 200m, dan estafet 400 m.
Sumber: KARTINI

No comments:

Post a Comment