Sunday, September 19, 2010

KONTRASEPSI SPERMASIDA





MENGENAL KONTRASEPSI SPERMASIDA



Mitos banyak anak banyak rejeki kiranya tidak relevan lagi untuk zaman sekarang. Di zaman modern ini orang lebih realistis dalam enentukan jumlah anak. Pengendalian jumlah anak salah satunya bisa dilakukan menggunakan kontrasepsi spermasida. Prinsip kerja kontrasepsi ini ialah membunuh sperma.



Setelah menjalin kasih sekitar dua tahun, dua minggu lalu Rani mengarungi bahtera rumah tangga dengan pria pujaan hatinya. Kegembiraan kini mewarnai hari-hari kehidupan Rani. Kendati demikian, tak banyak kata yang diucapkan wanita cantik ini kecuali bersyukur pada Tuhan. “saya berterimakasih pada Tuhan bahwa saya telah mampu melewati satu tahapan penting dalam hidup saya, yakni menikah, “ jelasnya.



Hanya paska pernikahannya, karyawati bagian keuangan perusahaan farmasi ini tak ingin buru-buru memiliki buah hati. Ia ingin menikmati dulu kebersamaannya dengan suami tercinta.



Dalam menunda kehamilan, Rani memakai kontrasepsi spermasida. Kontrasepsi itu dipilih, alasannya disamping praktis juga membuat hubungan intim semakin hangat.



Membunuh sel sperma



Kontrasepsi memang banyak macamnya, salah satunya spermasida. Menurut dr. Djohan R Wibowo, meski namanya spermasida tetapi tidak dipakai laki-laki, melainkan oleh perempuan. Disebut spermasida sebab kontrasepsi ini sifatnya membunuh sperma.



Bentuknya beragam, ada yang jelly, busa tisu, spon dan pil. Berdasarkan isinya, di pasaran internasional ada tiga jenis golongan, berisi nonozynol 9 buatan Amerika Serikat, menfegol yang selama ini beredar di Eropa, dan benzolkomumchloride yang hanya beredar di Kanada.



Pemakaian kontrasepsi ini cukup mudah. Sebelum atau saat bercumbu, spsermasida di oleskan ke dalam leher rahim oleh si perempuan itu sendiri. Karena system pemakaiannya seperti itu maka penggunaan kontrasepsi ini harus ada persetujuan penuh dari perempuan.



Sekitar 15 menit, spermasida akan bereaksi dan lumer membentuk cairan membasahi sperma yang berada di leher rahim. Karena sperma sudah mati ketika baru sampaik di leher rahim, maka tidak terjadi kehamilan. Pembuahan biasanya terjadi di saluran telur. Untuk sampai di saluran itu sperma harus mampu menembus leher rahin dan rahim.



Jangan sekali-kali memakai spermasida setelah berhubungan intim. Jika itu dilakukan, terlambat. Sperma sudah telanjur masuk ke dalam rahim dan segera bergerak kea rah sel telur untuk melakukan pembuahan. Sel telur yang telah bergerak menuju rahim. Di tempat ini embrio akan berkembang menjadi janin. Persalinan akan terjadi setelah kehamilan berusia 9 bulan.



Efektifitas obat satu jam



Spermasida memiliki masa efektivitas sekitar satu jam, terhitung sejak 15 menit pengolesan. Contohnya, jika pengolesan dilakukan pukul 18.00, maka masa efektifitas itu terjadi dari pukul 18.15 hingga pukul 09.15. stelah pukul 09.15 efektivitas obat menurun. Hindari hubungan intim pada masa itu seba fungsi obat telah menurun sehingga bisa terjadi kehamilan.



Agar efektivitas obat lama, maka setelah satu jam perlu dioles lagi, setelah ejakulasi, hingga enam jam kemudian vagina disarankan tidak dibasuh. Hal itu agar spermasida tetap berfungsi, sekalipun telah mengalami penurunan. Andai langsung dibasuh, apalagi menggunakan sabun, spermasida akan hilang sama sekali.



Sifat spermasida mudah luruh, sehingga tidak perlu diambil setelah selesai hubungan intim. Namun berbeda untuk spermasida bentuk spon. Jenis ini efektivitasnya lama, sekitar 6 jam. Tetapi sehabis hubungan intum harus dikeluarkan kembali sebab jenis ini tidak bisa luruh.



Kontrasepsi spermasida akan memberikan efektivitas lebih tinggi bila saat bersamaan suami juga bersedia memkai kondtrasepsi kondom.



Spermasida setelah luruh membuat vagina menjadi sedikit basah. Kondisi ini membuat hubungan intim lebih nikmat baik dirasakan oleh suami atau istri.



Spermasida setelah luruh membuat vagina menjadi sedikit basah. Kondisi ini membuat hubungan intim lebih nikmat baik dirasakan oleh suami atau istri.



Tingkat kegagalan kontrasepsi ini ada. Tetapi itu tergantung kedisiplinan pemakai dalam mamatuhi aturan pakai. Jika pemakai berpengalaman dan mengikuti petunjuk pemakaian angka kegagalannya sangat kecil.



Memiliki berbagai keunggulan



Terdapat berbagai keunggulan kontrasepsi ini dibandingkan yang lainnya, misalnya suntik atau implant. Spermasida mudah didapatkan di toko atau apotek tanpa resep dokter, jadi seperti halnya mendapatkan kondom.



Bagi wanita, pemakaian kontrasepsi ini membuat vagina menjadi terlubrikasi. Hal itu secara tidak langsung membuat kenikmatan yang dirasakan wanita saat hubungan intim meningkat. Perlu dimengerti,m banyak wanita saat berhubungan intim vaginanya tidak mengeluarkan cairan sekalipun telah melakukan cumbuan cukup lama sehingga timbul rasa sakit.



Spsermasida juga tidak mempengaruhi kesuburan wanita. Jadi jika sewaktu-waktu ingin punya buah hati, pemakaian bisa langsung dihentikan. Bila suami-istri sama-sama sehat maka akana segera bisa hamil.



Meski memiliki berbagai keunggulan, tetapi aka juga kelemahannya. Kontrasepsi ini tidak menjamin pencegahan penularan penyakit kelamin. Jadi jika saat hubungan intim pihak suami mengidap penyakit kelamin maka istri bisa tertular. Hal itu berbeda dengan kondom yang mampu mencegah penularan penyakit kelamin.



Pemakaian spermasida yang gagal bisa mengakibatkan bayi cacat. Contohnya dalam kondisi istri tidak menyadari sedang hamil tapi menggunakan spsermasida, maka zat-zat kmimia yang ada di kontrasepsi itu bisa mengenai janin. Bila hal itu terjadi dalam waktu lama bisa menyebabkan bayi cacat.



Kelemahan lainnya, bagi sebagian wanita, kontrasepsi ini terkadang menimbulkan keluhan risih, perih dan adanya ceceran cairan vagina.



Sedangkan bagi pria yang hendak melakukan oral seks akan merasa tidak enak karena bahan kimia yang terkandung dalam spermasida. KARTINI



BERBAGAI MACAM KONTRASEPSI :



1.

Pil

Pil termasuk alat kontrasepsi yang digemari. Kontrasepsi ini berisi hormone. Prinsip kerjanya ialah menghambat pematangan telur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah haid tau pasca melahirkan bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika ibu ingin menyusui bayinya, hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah persalinan atau selama masih menyusui. Pada saat itu disarankan menggunakan kontrasepsi lain.

2.

Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah obat pencegah kehamilan yang pemakaiannya dengan cara disuntikkan. Penyuntikan di lakukan pada otot di bokong atau pangkal lengan. Cara ini baik utnuk wanita yang menyusui dan dipakai segera setelah melahirkan. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setiap 1 atau 3 bulan berikutnya.

3.

IUD

IUD (intra uterine device) ialah alat kontrasepsi yang ditanam di dalam rahim. Kuntungan IUD, akseptor tidak perlu menonsumsi setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang mnyusui IUD tidak mempengaruhi kadak dan kelancaran produksi ASI. Ditinjau dari bentuknya, ada dua jenis yakni spiral dan bentuk T.

Pemasangan IUD yang paling tepat ialah saat mulut rahim melunak, yakni 40 hari pasca melahirkan atau akhir haid. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan 1 minggu, lalu setiap bulan selama 3 bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 6 bulan sekali. IUD dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan tidak ada keluhan.

4.

Kondom

Jenis kontrasepsi lain ialah kondom. Kontrasepsi ini terbukti mencegah penularan penyakit seksual. Kondom mempunyai kelebihan antara lain mudah dipeoleh di apotek, took obat, atau supermarket dengan harga yang terjangkai dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, hampir semua orang bisa memakai tanpa mengalami efek samping. Hanya, sebagian pasangan memang mengeluh kurang bisa menikmati bila memkai kondom.

5.

Susuk

Susuk atau biasa disebut implant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan utnuk jangka waktu 5 tahun. Susuk dipasang di bawah kulit, diatas daging pada lengan wanita. Kontrasepsi itu terdiri atas 6 kapsul lentur seukuran batang korek api yang terbuat dari bahan karet. Masing-masing kapsul mengandung hormone progestin yang mampu menekan pematangan sel telur.

6.

Sterilisasi

Kontrasepsi yang paling efektif ialah sterilisasi atau terkenal dengan sebutan kontrasepsi mantap. Kontrasepsi ini ialah mengikat saluran telur sehingga sel telur tidak bisa bertemu sel sperma. Bagi yang menginginkan anak kembali sewaktu-waktu ikatan itu bisa dibuka.





No comments:

Post a Comment