Thursday, September 2, 2010

CARA JITU MEMBUAT ANAK TERBUKA





Seorang ibu bertanya kepada anaknya dengan antusias. “Tadi ngapai aja di sekolah?” si anak menjawab ogah-ogahan. “Yah…gitu dech.” Ujarnya sambil berlalu. Membuat anak mau terbuka dan bercerita pada orangtua memang tidak mudah. Agar tidak salah langkah, intip jurus-jurus berikut.

Dengarkan

Kebanyakan orangtua merasa telah mendengarkan anak-anak mereka. Ternyata, berdasarkan penelitian, tidak demikian. Banyak orangtua belum betul-betul menjadi pendengar yang baik tidak terlalu pelik. Pertama, cobalah melupakan kesibukan dan opini anda sejenak. Kedua, biarkan anak mengekspresikan pendapatnya sebebas mungkin, tanpa harus dipotong atau dinilai orangtua.
Perlu diingat, mendengarkan dengan baik bukan sekedar duduk disebelah anak dan membiarkannya bicara. Mendengarkan dengan baik artinya betul-betul memberi perhatian sepenuhnya, termasuk kontak mata dan reaksi tepat yang menunjukkan anda mengerti pesan yang disampaikan anak.

Gunakan pertanyaan terbuka

Biarkan anak tahu kalau anda menhargai pendapatnya. Gunakan sebanyak mungkin pertanyaan terbuka seputar pendapat anak tentang hal-hal tertentu. Misalnya “Menurut adek, sebaiknya bikuit kita bentuknya apa ya?” insting sebagai orangtua mungkin cenderung ingin membantu memcahkan masalah anak. Tetapi, coba tahan niat itu. Biarkan anak-anak mencoba memecahkan persoalan mereka sendiri dengan cara mereka sendiri dan waktu yang menurut merek paling tepat.

Tunjukkan dan beritahu

Jika anda frustasi dengan minimnya cerita yang anak berikan tentang sekolah, mengapa anda tidak meluangkan waktu datang ke sekolah dan mengunjungi kelas anak? Dengan begitu, anak bisa menunjukkan langsung kepada anda situasi di sekolah, termasuk hasil-hasil prakaryanya, misalnya. Jangan lupa, perhatikan bahasa tubuh anak. Contohnya,”Dari ekspresi wajah kamu, ibu bisa lihat kalau ada sesuatu yang mengganggu. Mau cerita ke ibu ada masalah apa?
Terakhir jangan malu menunjukkan perasaan anda di depan anak, misalnya anda kesal, sedih atau marah sampai mau nangis,m ungkapkan saja. Anak perlu melihat reaksi seperti itu, Karen anak akan belajar bahwa orangtua juga manusia biasa. Sama seperti mereka. Dengan kesamaan perasaan seperti itu, anak justru akan lebih mau terbuka. KARTINI

No comments:

Post a Comment