OBSESSIVE –GANGGUAN KOMPULSIF
Beberapa anak-anak merasa kurang yakin atas kebersihan badannya sendiri. Seperti contohnya Sarah yang merasa tidak yakin kalau tangannya yang sedang di cuci itu sudah bersih. Sebetulnya Sarah ingin berhenti dan mematikan kran air tapi dia merasa ragu tangannya tidak cukup bersih. Bahkan tangannya sampai dibersihkan dengan menggunakan scrub hingga tanggannya merah. Dan begitu selesai makan dia harus mencuci lagi.
Karena waktunya habis untuk mencuci tangannya, akhirnya Sarah terlambat ke Sekolah. Di sekolah, ia mencoba untuk tidak menyentuh pegangan pintu atau pegangan tangan, karena khawatir bahwa jika dia dapat terjangkit penyakit yang serius. Tidak hanya itu setiap mendapat tugas dari gurunya dia selalu terlambat menyelesaikan tugasnya dikarenakan dia harus mengecek berulang-ulang.
Selama mengikuti tes atau ulangan di sekolahnya Sarah selalu mengecek hasil jawabannya berulang-ulang, dan parahnya lagi dia akan menghapus tulisan yang tidak sempurna atau tidak rapi. Dia takut hasil ulangannya tidak bagus. Banyak yang dia khawatirkan seandainya dia tidak memeriksa, dan memperbaiki ulangannya secara berulang-ulang dan begitu lama. Sehingga Sarah tidak pernah dapat menyelesaikan tugas ulangannya secara tepat waktu. Jadi meskipun di sekolah Sarah di cap sebagai anak pandai , tetap saja Sarah gagal dalam menyelesaikan tugasnya.
Sarah berusaha keras untuk menyembunyikan kebiasaanya itu. Dia khawatir orang-orang menganggapnya gila atau orang akan berpikir kalau dia aneh jika tahu apa yang dia lakukan. Sarah tahu bahwa ia menghabiskan waktu mencuci tangan dan memeriksa kertas ulangannya terlalu lama sehingga dia tidak mempunyai waktu untuk bermain bersama teman-temannya atau mengerjakan tugas sekolahnya. Parahnya lagi Sarah tidak bisa menghentikan dirinya. Itu karena Sarah telah obsesife-kompulsif (OCD)
Apakah OCD?
OCD adalah jenis kecemasan yang terjadi ketika ada masalah, sehingga otak menghubungkan antara kekhawatiran normal dengan keraguan. Anak-anak dengan OCD selalu diliputi banyak kekhawatiran. Kadang mereka merasa takut jikalau hal-hal burung mungkin bisa terjadi pada mereka, terjadi pada orang yang mereka cintai atau kadang-kadang mereka merasa seperti harus mendapatkan sesuatu “yang meyakinkan” dan harus memeriksa dan meyakinkan.
Seperti Sarah, beberapa anak dengan OCD takut mendapatkan kuman kotor. Takut kalau-kalau orang tua mereka mendapatkan sakit atau terluka. Beberapa anak merasa bahwa mereka harus mengatakan hal-hal secara berulang kali, selalu mengajukan pertanyaan secara berulang-ulang, atau sangat berhati-hati, karena hanya dengan itu bisa mengantisipasi terjadinya suatu hal yang buruk.
Beberapa anak bahkan khawatir dengan seringnya memikirkan hal yang buruk, akan membuat apa yang dikhawatirkan itu menjadi kenyataan.
Seorang penderita OCD selalu diliputi kekhawatiran sehingga dia dapat menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan sepanjang hari hanya untuk memastikan hal-hal buruk yang mereka khawatirkan tidak terjadi.
Kekhawatiran yang normal samakah dengan OCD?
Kekhawatiran yang normal tentu saja semua orang pasti pernah merasakannya. Seperti contohnya anak-anak yang khawatir jika terjadi sesuatu terhadap kedua orang tua mereka, seperti mengalami sakit atau terluka. Itu semua kekhawatiran yang normal. Kadang ada juga yang mengkhawatirkan tentang terjadinya pencurian, kebakaran atau gempa bumi. Semua kekhawatiran tersebut bisa membantu anak untuk belajar bagaimana cara menyelamatkan diri dan berhati-hati. Dan kekhawatiran tersebut akan hilang begitu saja tanpa menyebabkan banyak masalah.
Sedangkan OCD adalah jenis kekhawatiran tidak normal. Dimana kekhawatiran yang dimaksud adalah yang kekhawatiran yang intens dan bisa terjadi lagi dan lagi. Dan perasaan khawatir yang dirasa bisa menjadi lebih buruk lagi.
Pikiran –pikiran khawatir yang sering disebut obsesi (ob-she-unz), dan perilaku orang-orang yang mencoba untuk membuat pikiran khawatir itu pergi disebut kompulsi (kum-pul-shunz).
Apakah Obsesi?
Seorang anak penderita OCD mungkin memiliki obsesi terhadap suatu penyakit, cedera atau kebersihan yang tiada henti-hentinya. Otaknya terus merekam dan mengulangi nya terus menerus, dan tidak akan berpindah ke sesuatu hal yang lain. Dan pikiran obsesif ini datangnya dengan rasa kecemasan yang teramat sangat.
Dengan OCD, seseorang mungkin memiliki obsesi tentang:
- Kuman atau kotoran
- Penyakit atau cedera (yang melibatkan orang atau orang lain)
- Kekhawatiran terhadap angka sial
- Membuat kesalahan atau tidak yakin dengan apa yang sudah dikerjakan
- Melakukan atau berpikir sesuatu yang buruk
Apakah Kompulsi?
kompulsi adalah perilaku, atau tindakan, bahwa seseorang dengan OCD tidak untuk mencoba untuk mematikan pikiran khawatir. Nama lain untuk kompulsi adalah ritual. Dengan melakukan kompulsi, orang dengan OCD berharap untuk menjaga hal-hal buruk yang mereka khawatirkan terjadi. Mereka percaya bahwa melakukan ritual tertentu akan membuat perasaan buruk pergi dan, untuk sementara waktu, yang sering terjadi. Mereka merasa takut bahwa jika mereka tidak melakukan sesuatu yang buruk akan terjadi ritual. Beberapa anak mungkin memiliki waktu yang sulit menjelaskan alasan untuk ritual mereka dan mereka melakukannya "hanya karena." Tapi secara umum, dengan melakukan ritual, seseorang dengan OCD mencoba untuk merasa benar-benar yakin bahwa sesuatu yang buruk tidak akan terjadi.
tentu saja, banyak juga orang yang bukan penderita OCD memiliki ritual atau tindakan yang penting bagi mereka untuk mengurangi rasa kekhawatirannya. Misalkan untuk mengurangi rasa kekhawatiran disaat anda memulai tes yang sulit, dengan menekan pensil anda tiga kali, atau dengan menyanyikan sebuah lagu tertentu sebelum menyelam disuatu kedalaman tertentu. Bisa juga anda memiliki angka keberuntungan, atau bahkan sepasang kaus kaki keberuntungan. Tapi dorongan OCD jauh lebih daripada melakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan keberuntungan.
Bagi penderita OCD merasa perlu melakukan hal-hal tertentu secara berulang-ulang agar merasa terlindungi dari peristiwa buruk atau untuk mengusir kecemasan. Anak yang menderita OCD tidak melakukan ritual atau kompulsif. Tetapi bila anda menderita OCD, melakukan ritual atau kompulsif tampaknya merupakan satu-satunya cara untuk merasa aman dari terjadinya hal-hal buruk.
Berikut adalah beberapa dorongan OCD:
- Banyak mencuci tangan atau mandi (melakukannya secara berlebihan dari biasanya atau memiliki dan sulit untuk dihentikan).
- Menghitung (seperti kebiasaan menghitung 25 mobil putih sebelum berangkat ke sekolah)
- Menyentuh (seperti menyentuh setiap tiang pagar tunggal antara rumah dan halte bus)
- Memeriksa hal-hal yang berulang (seperti pintu, kunci atau kompor)
- Melakukan hal-hal kecil (seperti kebiasaan untuk mencoba lima gaun sebelum meninggalkan kamar)
- Mengatur hal-hal kecil sangat khusus dan rapi
- Mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang
- Mengikat tali sepatu berulang-ulang sampai merasa tepat
- Membaca ulang, menghapus dan menulis ulang
Apa Penyebab OCD?
Obsesif-kompulsif tidak menular, sehingga anda tidak bisa menyamakan seperti halnya sakit pilek yang dapat ditularka oleh orang lain.
Para ahli berpendapat mengapa beberapa orang menderita OCD.
- OCD karena factor keturunan, gen. banyak anak-anak penderita OCD turunan dari keluarganya yang kemungkinan mengidap OCD atau jenis kekhawatiran yang lain. Secara persisnya belum diketahui OCD adalah factor keturunan atau bukan. Tetapi para ilmuwan mencoba untuk belajar tentang gen yang mungkin dapat mewariskan OCD, atas hal tersebut banyak orang merasa khawatir akan masalah seperti OCD tersebut.
- OCD berasal dari masalah cara menangani pikiran antara ketakutan dan keraguan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan bahan kiia yang membawa pesan ke sel-sel saraf di otak. Jika aliran bahan kimia ini “diblokir”, maka pesan tentang keraguan dan kekhawatiran tampaknya akan “terjebak”. Hal inilah yang menyebabkan seseorang merasakan ada sesuatu yang tidak benar dan menciptakan kekhawatiran yang berlebihan.
- Beberapa ahli sedang mempelajari hubungan OCD dan system kekebalan tubuh terhadap infeksi streptokokus. Dalam beberapa kasus, gejala munculnya tiba-tiba dan sangat intens. Kebanyakan orang yang mendapatkan infeksi streptokokus, meskipun, tidak mengidap OCD.
Siapa Sajakah yang biasanya terkena OCD?
anak-anak penderita OCD tidak sendirian. Di Amerika Serikat, sekitar 1 juta anak-anak dan remaja, baik laki-laki dan perempuan, adalah penderita OCD. Itu sekitar 1 dalam setiap 200 anak-anak dan remaja. Dalam beberapa penelitian termasuk orang dewasa. OCD dilaporkan sebagai hal yang wajar dengan perbandingan 1 dalam 50 orang. Anda mungkin mengenal seseorang penderita OCD dan bahkan tidak menyadarinya.
Bagaimanakan kehidupan untuk seorang penderitan OCD?
Penderita OCD hidupnya sangat sulit. Dimana dia harus membutuhkan banyak waktu dan energy, sehingga sulit untuk menyelesaika pekerjaan rumah, melakukan tugas-tugas lainnya, atau bersenang-senang. Beberapa anak bahkan merasa sulit untuk pergi kesekolah atau bergaul dengan teman-temanya. Terkadang penderita OCD merasa malu, dan minder karena perilakunya tampak aneh di mata orang lain, sehingga mereka biasanya merahasiakannya hanya untuk diri mereka sendiri. Hal ini dapat benar-benar sulit untuk mengungkap tentang penderita OCD!
Tetapi, berurusan dengan sesuatu sendirian bisa membuatnya lebih sulit.
Kadang-kadang orang tua dan teman-teman yang tahu bahwa seorang penderita OCD memiliki pemahaman waktu yang sulit adalah bukan hanya kebiasaan buruk. Mereka mungkin berusaha bertindak sabar atau membuatnya untuk bisa berhenti jika di berusaha keras. Tapi dengan OCD, kebutuhan untuk melakukan ritual dapat dapat diabaikan. Beberapa anak mengatak bahwa OCD adalah seperti mendengar suara, yang menganggu seolah memberitahukan kepada mereka hal-hal buruk bisa terjadi jika mereka tidak melakukan sesuatu. Beberapa anak mengatakan bahwa OCD telah mengambil alih segalanya.
Pengobatan untuk OCD
Pengobatan yang benar dan tepat dapat membantu anak-anak penderita OCD menjadi lebih baik. OCD dapat diobati dengan dua cara : dengan obat-obatan dan terapi perilaku. Obat-obatan kimia yang membantu otak bekerja dengan baik dapat membantu anak-anak penderita OCD. Reaksi obat-obatan ini dapat membuat obsesi dan dorongan menjadi kurang intens, dan bisa juga membantu meredam kekhawatiran dan ketakutan. Memang pengobatan ini tidak sepenuhnya menyembuhkan bagi penderita OCD.
Dengan atau tanpa obat, tipe khusus dari “terapi bicara” adalah bagian paling penting dari pengobatan untuk anak-anak penderita OCD. Jenis terapi ini disebut terapi perilaku kognitif (juga disebut terapi kognitif –perilaku). Untuk kebanyakan anak-anak penderita OCD, terapi perilaku kognitif membantu mereka belajar untuk mengatasi kecemasan, untuk menghadapi ketakutan, untuk melawan dorongan, dan perlahan-lahan tapi pasti bisa menaklukkan OCD itu sendiri.
Seperti apakah terapi perilaku untuk penderita OCD?
Banyak spesialis kesehatan mental, psikiater, psikolog, dan konselor (juga disebut terapis) dilatih untuk melakukan terapi perilaku kognitif yang bekerja untuk OCD. Terpis mungkin mulai dengan hanya mengenal anak dan orang tua. Terapis mungkin bertanya tentang kegiatan favorit atau acara TV, hewan peliharaan, hobi, atau olah raga tertentu. Terapis juga akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang masalah kekhawatiran yang teramat sangat yang dideritanya. Lalu terapis akan menjelaskan tentang OCD dan bagaimana terpai perilaku kognitif bekerja untuk membantu mendapatkan yang lebih baik. Terapis akan membantu orangtua memahami anak penderita OCD dan apa yang dapat mereka lakukan dirumah untuk agar mereka mendapat perhatian yang lebih baik.
Dalam terapi perilaku kognitif untuk penderita OCD, diharapkan bisa belajar cara-cara yang berbeda untuk menangani kekhawatiran mereka tanpa melakukan ritual. Pada awalnya, hal itu mungkin tampak sulit untuk berhenti melakukan ritual, tetapi terapis dapat mengajarkan anak bagaimana merasa cukup nyaman untuk mencoba. Ini jelas sulit pada awalnya, tetapi jika mereka yakin, mereka merasa lebih kuat dan berani melawan OCD.
setelah belajar bagaimana mereka mengontrol kekhawatirannya, kemudian mereka mulai berlatih. Seperti sesuatu yang baru ( seperti bermain piano atau menendang bola), semakin sering dilatih semakin baik dia bisa melakukannya. Ketika anak-anak mempraktekkan apa yang mereka pelajari di terapi perilaku, mereka merasakan efek yang luarbiasa bagi diri mereka.
Anak –anak penderita OCD biasanya pergi ke terapi seminggu sekali (atau kadang-kadang lebih) pada awal nya. Kemudia akan lebih sering karena mereka merasa mendapatkan perubahan yang lebih baik. Untuk mendapatkan efek terapi yang lebih baik bisa berlangsung beberapa bulan atau beberapa tahun.
Sangat penting untuk diingat bahwa dukungan dari keluarga bisa membuat penderita OCD akan jauh lebih baik. Penderita OCD akan merasakan berkurang penderitaannya dan lama kelamaan akan terbebas dari OCD !
Terjemahan : Yudha s
Diulas oleh: Elana Pearl Ben-Joseph, MD
Tanggal terakhir: November 2008
Originally terakhir oleh: David V. Sheslow, PhD
http://kidshealth.org/kid/health_problems
No comments:
Post a Comment