Friday, July 30, 2010

BERI KESEMPATAN MEMILIH PADA ANAK



Mengajarkan anak mandiri, kedenganrannya mudah, namun dalam praktiknya pembiasaan ini banyak hambatannya.

Upaya apa yang dapat dilakukan orang tua untuk membiasakan anak agar tidak cenderung menggantungkan diri pada seseorang, serta mampu mengambil keputusan? Berikut ini ada beberapa hal yang dapat anda terapkan :


Beri kesempatan memilih

Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihannya sendiri. Sebaliknya bila terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sediri bagi dirinya. Misalnya membantu menentukan menu makan siangnya.

Hargai usahanya

Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi. Beri tahu caranya. Biarkan dia menyelesaikan sendiri. Jika berhasil, jangan pelit memberi pujian.

Hindari mengajukan pertanyaan

Bertanya tentang sekolah saat anak baru dating bisa jadi akan membuatnya kesal. Jadi untuk tidak terkesan cerewetm ubah gaya bertanya, misalnya, : “Anak mama sudah pulang. Tadi bersenang-senang di sekolah? “. Mungkin dia akan bercerita sendiri tanpa di suruh-suruh.

Jangan langsung jawab pertanyaan

Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orangtua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaiknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tugas anda mengoreksinya.

Dorong untuk melihat alternative.

Sebaiknya anak pun tahu bahwa untuk mengatasi suatu masalah, orangtua bukanlah satu-satunya tempat untuk bertanya. Masih banyak sumber-sumber lain diluar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Jangan patahkan semangatnya

Beri semangat saat anak menentukan pilihan. Jika anda keberatan, beri alas an yang masuk akal. BATAMPOS

KEBIASAAN SALAH MERAWAT KECANTIKAN


Awalnya ingin tampil cantik dan mengesankan di depan suami. Segala cara dilakukan agar tetap mempesona. Ternyata merawat kecantikan bukan soal gampang, salah-salah berakibat fatal.

Salahsatunya adalah karena kebiasaan salah dalam merawat kecantikan, memang wanita cenderung suka berdandan, bahkan sudah menjadi kebiasaan. Sayangnya tak banyak yang mengetahui justru ada beberapa hal yang bisa bikin repot, bukan kecantikan yang didapt malah jadi kurang enak dipandang. Banyak wanita justru lebih cantik dengan tidak berdandan, tapi ada pula sebaliknya tambah tak nyaman dengan berdandan.


Ada beberapa kebiasaan salah dalam merawat kecantikan diantaranya memencet jerawat, bermake up saat tidur sampai dengan menjilat bibir. Memang rawanya tak nyaman bila ada jerawat, tapi memencet jerawat merupakan kebiasaan yang akan menghasilkan bekas luka yang lama sembuh. Apapun alasannya, memencet jerawat adalah tindakan yang justru akan membuat kulit wajah semakin rusak. Karena itu sebaiknya memencet jerawat mesti tidak dilakukan.

Demikian pula bermake up saat tidur. Memang sah-sah saja untuk tampil lebih cantik di depan apalagi ketika akan tidur. Namun sebuah kesalahan besar jika ini dilakukan. Memang bermmake up menutup pori-pori wajah, terjadilah iritasi kulit yang pelan namun pasti akan merusak kecantikan.

Bahkan banyak para wanita melakukannya sebagai akibat udara panas atau karena aktifitas yang menyita wnwrgi seringkali membuat bibir kering yaitu menjilat bibir. Memang, menjilat bibir akan membuat bibir menjadi basah dan lembab, namun hanya untuk sementara. Sebab, bersamaan dengan menguapnya air ludah, bibir pun akan semakin kering. Akibatnya, bibir justru bisa pecah-pecah. Lebih parah lagi jika beraktifitas diluar rumah. Air ludah yang mongering di bibir akan berubah bak sebuah lensa tipis yang justru akan mengintensifkan pengaruh sinar matahari.

Disamping tiga kebiasaan tadi, ada beberapa kebiasaan salah lainnya seperti; berdandan cahaya terang saat bermake up sebaiknya ditinggalkan. Cahaya yang datang dari atas, misalnya lampu meja rias atau kamar mandi, akan menimbulkan bayangan pada wajah yang justru akan membuat pemakaian make up tidak sempurna.

Usai berdandan sebaiknya periksa kembali dengan menggunakan cahaya alami. Caranya, matikan lampu kamar dan buka jendela. Pastikan sebelumnya tidak terdapat garis bayangan dagu di leher.

Memakai pemerah pipi terlalu tebal merupakan kebiasaan yang layak pula untuk ditinggalkan. Cobalah lakukan tes sederhana ini setelah memkai blush. Perhatikan dari jarak sedang di depan cermin, apakah masih perlu menambahkan blush atau mengubahnya menjadi lebih alami. Blush harusnya menjadikan wajah atau riasan lebih baik, bukannya sebagai aksi pengumuman kepada suami,”say…mama pakai make up nih”

Kebiasaan lainnya adalah keramas setiap hari dengan menggunakan pengering rambut atau selalu meluruskan rambut dengan alat, bahkan sampai menggunakan sisir dari besi sebaiknya kebiasaan ini segera ditinggalkan.

Seperti halnya tubuh kita butuh istirahat demikian pula dengan rambut, ia juga butuh istirahat agar bisa tampil lebih sehat. Jadi, tak perlu berlebihan dalam menata rambut. Creambath bisa dilakukan dua pecan sekali, tak perlu setiap hari. Bila menggunakan pengering dengan kipas alami. Perawatan yang berlebihan justru tak akan bagus hasilnya. Sebaiknya lakukan perawatan rambut paling tidak dua kali sepekan.

Banyak pula wanita yang punya kebiasaan merokok. Merokok akan menaikkan tingkat peredaran darah kulit, sehingga kulit menjadi berkerut. Demikian pula dengan kafein akan menyebabkan lingkaran hitam disekitar mata sedangkan kebiasaan minuman beralkohol akan menyebabkan kulit kering. Lantas apa yang bisa membuat kulit cantik? Perbanyak minum air putih dean vitamin serta biasakan mengonsumsi buah dan sayur, hindari makanan yang mengandung asam tinggi.

Memang sangat menyenangkan mandi dibawah guyuran air hangat setelah seharian beraktifitas. Tapi yang perlu anda waspadai, air panas dapat membuat kulit menjadi kering, bahkan air yang sangat panas dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Tak perlu langsung menhentikan kebiasaan itu, anda bisa melakukannya secara bertahap. Misalnya, mempercepat madi 1-2 menit dari biasanya dengam temperature yang rendah. Jika ini dilakukan, artinya anda sudah berupaya tetap menjaga kelembapan kulit.

Terakhir adalah selalu menggunakan warna lipstick yang sama. Memang, menggunakan warna lipstick yang itu-itu saja bukanlah sebuah kesalah. Bagaimanapum, setipa orang wanita khususnya, pasti memiliki selera dan warna kesukaan. Namun, sedikit eksperimen dengan warna lipstick baru akan membuat penampilan jadi berubah, lumayan bikin surprise suami. NABILA/1/2005

Thursday, July 29, 2010

WANITA GILA BELANJA





WANITA PEKERJA RENTAN GILA BELANJA

CERMATI TRIK MENANGKISNYA



Belanja memang mengasyikkan. Tapi kalau sampai menghabiskan tabungan apalagi terjerat utang tentu jadi memusingkan. Kondisi ini biasanya dialami orang yang terkena spendermania alias maniak belanja. Bila anda terjebak atau perilaku belanjanya mulai kearah sana, segeralah mengevaluasi diri dan mencari solusi sebelum kondisi semakin parah dan mengaggu orang lain disekitar kehidupan anda.



Sejak SMA Dhea (28) hobi belanja sepetu bermerk seperti Vinci, Andre Valentino, Rotelli dan berbagai merek sepatu luar negeri lainnya. Hobinya itu makin menggila tatkala ia sudah bekerja di sebuah perusahaan multimedia.

Wanita lajang ini tanpa terkontrol setiap bulannya membelanjakan uangnya untuk membeli sepatu. Padahal di rak sepatunya, ada puluhan pasang dengan beragam model dan warna. Harganya pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.



Dhea sangat menyayangi koleksi sepatunya. Hobinya itu semakin mudah disalurkan ketika ia memiliki kartu kredit. Hanya dengan sekali gesek, mampu membeli satu samapi dua pasang sepatu yang diincarnya. Yah, kemudahan kartu kredit telah membuatnya lupa daratan. Dan tanpa sadar limit penggunaan kartu kredit membengkak, sementara uang di tabungan kiat menyusut. Akibatnya, Dhea sering ditelepon penagih kartu kredit (debt collector) lantaran sering menunggak.



Situasi yang dialami Dhea mungkin pernah anda alami ini bisa menumpa siapa saja kendati pada dasarnya mungkin anda bukan tipe orang yang boros. Ibaran sindroma, kondisis sesaat ini bisa saja terjadi karena berbagai pengaruh. Hobi belanja pada raraf wajar memang masih bisa diterima, namun perlu diwaspadai ketika gejala spendermania seperti yang dialami Dhea mulai mengintai anda.



Pengaruh kepribadian dan motif



Menurut psikolog Diah A. Witasari yang akrab dipanggil Wita, perilaku spendermania sebenarnya tak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga di pedesaan. “Kalau di pedesaan, ada tukang kelontong keliling yang menjajakan barang kebutuhan rumah tangga dengan system kredit. Peminatnya pun banyak, karena tawaran cicilannya cukup menggiurkan,” tambahnya.



Sementara di perkotaan, perilaku konsumtif terlihat dengan semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan dan didukung pula oleh kemajuan teknologi seperti kartu ATM atau kartu kredit yang memudahkan seseorang dalam mengatur system pembayaran.



Mengutip pendapat Abraham Maslow, manusia mempunyai lima kebutuhan sesuai tingkatan-tingkatan (hirarki), dari yang paling penting, dari yang mudah hingga yang sulit dicapai atau didapat. Dari teori itu dapat dilihat, perilaku belanja seseorang bisa menjadi wajar apabila memang mampu secara financial.

Wita berpendapat, untuk dapat menilai perilaku belanja seseorang perlu melihat motif dan kepribadiannya. Kedua unsure ini akan mempengaruhi perilaku belanja seseorang. Contohnya, ponsel Blakberry yang sebenarnya ditujukan untuk mempermudah urusan bisnis para pengusaha, dalam kenyataannya pelajar SMA atau kuliah membelinya demi trend an gengsi. Motif inilah yang membedakan seseorang dapat disebut konsumtif atau tidak.



Usia produktif rentan maniak belanja



Perilaku belanja tak mengenal gender. Menurut Wita, pria pun bisa punya hobi belanja sebagaimana para wanita. Hanya saja belanjaan wanita memang lebih banyak dan variatif. Tak heran berbagai jenis barang yang sedang diminati terlihat marak di pasaran. Berbeda dengan kaum pria yang banyak gemarnya belanja barang-barang eleltronik yang jumlahnya sedikit, tapi harganya relative mahal. Mengingat jumlah wanita lebih banyak dari pada pria, maka kecenderungan maniak belanja juga lebih banyak dialami kaum hawa.



Psikolog berkacamata ini menilai, wanita usia produktif 25-35 jumlah paling rentan menjadi maniak belanja. Karena umumnya mereka sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Ditambah lagi, semakin banyak wanita lajang diusia tersebut, membuatnya cenderung menghabiskan uang demi memenuhi kesenangan pribadi. Habis sudah punya pendapatan dari cucuran keringat sendiri, apa salahnya digunakan untuk memanjakan diri.



Pendapatnya serupa diungkapkan pakar perencanaan keuangan, Safir Senduk. Ia melihat, wanita-wanita Indonesia usia produktif kebanyakan memanfaatkan waktu liburannya untuk rekreasi belanja, entah itu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Bali, Medan, bahkan Singapura. “Karena itu mindsetnya harus diubah. Rekreasi tidak harus belanja, tapi dialihakan menjadi rekreasi pemandangan mata. Sehingga tak terjadi pebengkakan pengeluaran,”imbuhnya.



Seseorang yang maniak belanja kadangkala tidak menyadari dirinya tengah terjebak dalam situasi tersebut. Wita menilai, seseorang yang mengalami perilaku tersebut disinyalir memiliki masalah dalam dirinya. Lenna (29) misalnya, Sulung dari tujuh bersaudara ini, sejak kecil selalu mengalah demi kesenangan adik-adiknya.



Setelah dewasa dan bekerja, ia pun merasa mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Lenna membeli apapun yang diinginkannya. Ia bahkan kerap membeli sesuatu yang tanpa disadari tak terlalu penting baginya. Seolah-olah karyawati di sebuah perusahaan swasta ternama itu ingin memuaskan semua keinginannya yang tak pernah dirasakan sewaktu anak-anak.



Orang seperti Lenna, kata Wita, adalah tipikal orang yang kurang memiliki percaya diri (confidence). Ia membutuhkan alat untuk cara lain agar dirinya merasa nyaman. Dengan cara tersebut, ia berharap dapat meningkatkan status sosialnya agar bisa diterima komunitasnya. “Yang jelas, setiap orang memiliki motif dan latar belakang berbeda untuk berperilaku demikian. Kondisi ini bisa dibantu bila orang yang bersangkutan menyadari kalau dirinya sedang bermasalah,”jelasnya.



Untuk mengetahui apakah seseorang terjebak dalam perilaku gila belanja atau tidak, Wita menggolongkan dua perilaku belanja. Yakni, belanja terencana dan tidak terencana. Yang termasuk belanja terencana adalah mereka yang merencanakan pembelanjaan uangnya secara jelas. Apa yang dia beli sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya. Tipe belanja terencana menrupakan perencanaan belanja yang cukup matang alias dewasa.



Sementara belanja tidak terencana adalah mereka uang impulsive buyer. Apa yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhannya. Terkadang yang dibeli hanyalah keinginan sesaat (emosional). Orang seperti ini, lanjut Wita, bisa ketagihan atau kecanduan belanja. “Contohnya, ada orang yang terbiasa melampiakan amarahnya dengan belanja atau mebeli makanan yang enak, tidak beoduli berapaun harganya.kondisi inilah yang dinamakan emotional buyer,”imbuhnya.



Pentingnya perencanaan keuangan



Agar tidak terjebak ke dalam perilaku gila belnja, Wita dan Safir menyarankan, seseorang terlebih dulu mengenali latar belakang dan kebutuhannya. Setelah itu buatlah perencanaan keuangan yang matang (well planner) Setiap bulannya. “Orang yang matang secara emosi lebih mudah merencanakan, sehingga ia memiliki sikap belanja terencana.



Penting juga mengerti kapasitas diri dan mamahami kebutuhan agar tidak mengalami impulsive buyer. “Sesungguhnya menoleriri diri belanja di luar daftar kebutuhan, namun tetap ada batasannya. Kalau ingin membeli barang mewah, perencanaan untuk membayarnya juga harus jelas. Mau tunai atau kredit?” Tak kalah penting, langkah menyimpan uang (saving) sebagai investasi masa depan, sekaligus dana cadangan saat sesuatu yang tak terduga bisa menimpa anda.



Safir menambahkan, perencanaan keuangan yang dibuat setiap bulannya harus berdasarkan skala prioritas. Mulai dari pos pengeluaran yang paling penting hingga kurang penting. Urutan pertama yang harus segera dibayar adalah pos pengeluaran wajib misalnya telepon, listrik, PAM, kartu kredit dan utang-utang lainnya. “Bila tak segera dibayar akan terkena denda bunga atau pemutusan fasilitas yang sangat merugikan kita,”imbuhnya.



Pos kedua yang harus dibayarkan adalah pengeluaran yagn sifatnya dibutuhkan. Contohnya, bayaran sekolah, dan bensin. “Bila tak dikeluarkan saat dibuthkan memang tak menimbulkan denda atau bunga, tapi sangat menganggu aktivitas dan kelaurga di kemudian hari. Karenanya, pos ini juga perlu diperhatikan,” tambah Safir.



Pos ketiga adalah pengeluaran yang sifatnya kurang penting. Dalam pos ini uang yang digunakan adalah sisa setelah melakukan pengeluaran wajib dan pengeluaran yang dibuthkan. Namun yang terjadi lanjut Safir, justru pos terakhir inilah yang cenderung banyak diutamakan orang. Akibatnya, orang terbentur masalah keuangan, misalnya tagihan yang menunggak, kena denda atau bunga, hingga terjerat utang, karena harus gali lobang tutup lobang. “Bila sudah membuat perencanaan kuangan dengan baik, tapi masih ada yang belum ter-cover berarti penghasilannya memang belum cukup. Solusinya, anda mesti mencari pekerjaan tambahan,”sarannya.



Berbicara soal belanja ekstra, Safir menambahkan, tak ada jumlah pasti berapa persen dari pengeluaran wajib yang bisa dikeluarkan. “Karena, penghasilan dan kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Jadi, orang bersangkutanlah yang dapat mengukur kemampuannya. Berapa jumlah uang yang bisa dikeluarkan untuk belanja barang kurang bermanfaat. Jika tak ada uang yang tersisa untuk memenuhi “lapar matanya” itu jangan memaksakan diri,”tandasnya.



Lantas, apa yang mesti dilakukan bila seseorang sudah terjebak spedemania? Safir menyarankan untuk segera mengevaluasi atau mengkaji semua pengeluaran yang telah dilakukan dalam satu bulan terakhir. “Ke mana saja uang yang telah dibelanjakan? Apakah ada pengeluaran yang sebenarnya tak perlu dilakukan? Jika Ya, berarti memang ada yan gsalah dalam penggunaan uang dan anda perlu mencatat atau menggaris bawahi agar tak terulang lagi, “ ujarnya.



Disiplin dan control diri



Selanjutnya, tetukan solusi untuk mengatasi perilaku “gila” belanja tersebut. Misalnya, mengurangi jumlah uang tunai di dompet, bila anga terbiasa menggunakan uang tunai untuk belanja. Siapkan uang tunai secukupnya untuk transport, makan dan beli pulsa. “Uang tunai yang ada di domper seaiknya digunakan untuk pengeluaran yang tak bisa dibayar dengan ATM atau kartu kredit,”imbuh Safir.



Bagi mereka yang tak bisa mengendalikan uang dengan baik, dianjurkan untuk memiliki satu kartu kredit saja dengan limit yang wajar. Kalau pun telanjur memiliki lebih dari satu kartu kredit dan tak ingin dinonaktifkan, sebaiknya yang disimpan didompet cukup satu kartu kredit. Selebihnya simpan di tempat yang aman di rumah atau dititipkan kepada pasangan yang pandai mengatur uang agar anda tak mudah tergoda untuk menggeseknya.



Yang harus diingat, kartu kredit bukanlah uang lebih, melainkan alat pembayaran pengganti tunai sementara yang harus dibayar bulan depan. Jika tidak, anda justru akan kena bunga. “Biasakan utnuk segera melunasi tagihan kartu kredit 3-5 bulan agar bunya tidak terus menumpuk. Dengan begitu, anda akan terhindar dari jeratan utang karena bunga yang berbunga,” tukas Safir.



Bila ingin belanja ke pasar traditional, supermarket atau mal biasakan untuk membuat catatan tentang barang-barang yang hendak dibeli.usahakan anda mematuhi daftar tersebut. Jika tertarik pada barang yang tidak ada dalam daftar belanja jangan dibeli. Ini penting dilakukan agar pengeluaran terkontrol.



Mengatur gaya belanja tampaknya gampang, tapi sulir dilakukan. Yang harus ditanamkan adalah disiplin dan control diri yang kuat dalam menggunakan uang. Hal yang harus selalu di ingat, kebiasaan berbelanja sampai menjadi “gila” belanja berarti mengurangi kemampuan menabung dan berinvestasi. Itulah yang menjadi alasan mengapa mengenali kebutuhan diri sendiri sangat diperlukan. Jangan sampai kondisi keuangan anda lebih besar pasak dari pada tiang.



LIMA KEBUTUHAN DASAR MASLOW

Disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial. Yang tak penting seperti maniak belanja, sebaiknya lupakan saja, merugikan diri sendiri dan keluarga.

  • Kebutuhan fisiologis. Sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (rumah) dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan keamanan dan keselamatan. Misalnya, bebas dari penjajahan, ancaman, rasa sakit, terror dan lainsebagainya.
  • Kebutuhan social. Umpamanya, memiliki teman, mempunyai keluaga, kebutuhan cinta dari lawan jenis dan lain-lain.
  • Kebutuhan paenghargaan. Contohnya, pujian, piagam, tanda jasa, hadiah dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan aktualisasi diri. Keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya (diolah dari berbagai sumber)




Sumber :KARTINI



Saturday, July 24, 2010

PRIA BERGOSIP



PSSSSST! PRIA PUN SUKA BERGOSIP

Bergosip ternyata tidak hanya dimonopoli kaum perempuan. Itulah hasil penelitian Noel A. Card dan rekannya dari University of Arizona. Mereka menyelikiki rumor-rumor dan hasilnya, sebagian besar isu yang beredar berasal dari perbincangan sesama pria yang menyebar hingga ke kaum perempuan. Sebenarnya, untuk kaum pria Indonesia sih, kata pakar karena kulturnya adalah masyarakat kolektif, biasa bergosip. Tapi apa ya topic-topic yang digosipkan?

Perempuan suka bergosip, ngerumpi, sudah tak aneh. Bahkan saking identiknya dengan perilaku demikian, sampai dibilang mulutnya dua. Begitu juga bila ada laki-laki banyak bicara, pasti dibilang “cerewet kayak perempuan”. Sungguh perngibaratan yang naïf.
Sebab, siapa bilang para laki-laki itu tak suka negegosip? Menurut kamus Besar Indonesia, gossip artinya membicarakan orang lain. Jadi kalau siapapun ngobrol-ngobrol, berbincang-bincang dengan topic yang membicarakan orang lain namanya bergosip alias ngrumpi alias mengobrol. Pria pun biasa saja melakukannya. Mungkin saja membicarakan wanita menarik yang baru dikenalnya, atau membicarakan artis atau tokoh politik yang disukai maupun yang tidak.

Namun, memang bergosip identik dengan wanita, wajar karena wanita memang lebih cerewet dibandingkan pria. Lantaran struktur otak yang berhubungan dengan bahasa menyebabkan kemampuan berbahasa wanita lebih baik. Tak heran bila wanita lebih suka mengobrol ketimbang pria. Kesenangan mengobrol inilah yang membuat kaum hawa dicap suka bergosip. Padahal dalam praktiknya, sosiolog UI Ida Ruwaida Noor menilai, pria dan wanita mempunyai kecenderungan yang sama yaitu bergosip.

Hasil penelitian Noel A. Card dan rekannya menjadi menarik untuk dibahas, karena masyarakat Amerika cenderung individualis. “Mereka dibiasakan untuk tidak terlalu peduli dengan urusan orang lain, karena dalam hal-hal tertentu orientasinya sibuk dengan urusannya sendiri,”jelasnya. Eh, ternyata hasil penenlitiannya bertolak belakang.

Noel dan kawan-kawannya melakukan 148 penenlitian terhadap 74 ribu anak-anak dan remaja. Mereka menyelidiki rumor-rumor yang berkembang di sekolah menengah dan tinggi. Hasilnya, sebagian isu yang beredar berasal dari perbincangan sesama laki-laki yang menyebar hingga ke kaum perempuan.

Menurut para peneliti, perempuan memang lebih agresif karena kehidupan mengajarkannya demikian. Sedangkan laki-laki, mereka bisa bergosip lantaran memiliki masalah dengan diri sendiri. Misalkan karena dibelit masalah, baik secara fisik maupun kehidupan social, atau karena justru mengalami jalinan minim dengan orang lain. Akibatnya, bergosip menjadi cara untuk keluar dari masalah.

Bergosip tak kenal jenis kelamin

Kalau penelitian Noel cenderung menhasilkan pria bergosip karena bermasalah dengan dirinya, berbeda dengan pria di Indonesia di mana masyarakatnya masik kolektif. Suka ngumpul, nongkrong dan ngobrol ngalor ngidul, acara bergosip di kalangan pria maupun wanita pun sesuatu yang biasa. “Kadang-kadang kita malah lupa dengan kepentingan sendiri karena loyalitas terhadap lingkungan. Jadi orientasi masyarakat kita, baik pria maupun wanita masih social person,”imbuh Ida.

Di Sumatera Barat misalnya, ada tradisi plenta, di mana kaum pria duduk bersama-sama untuk membahas suatu topic. Sedangkan di masyarakat Batak, warung makan yang disebut lapo biasanya juga dijadikan tempat nongkrong kaum pria. Mereka tak hanya makan dan minum, tapi juga membicarakan banyak hal. “Ini membuktikan bahwa kaum pria di Indonesia juga suka berkumpul dan ngobrol-ngobrol, yang artinya “kan juga bergosip.”

Hal serupa diungkapkan pulah oleh psikolog Eny Hanum. Menurutnya, gosip memang tidak mengenal jenis kelaminm. Bagaimana pun baik pria maupun wanita adalah makhluk social yang tak bisa hidup sendiri. Mereka membutuhkan orang lain untuk berbagai cerita, pengalaman, dan informasi. Hanya saja, mungkin intensitasnya yang berbeda. Begitu juga kualitasnya. Gosip yang tidak ada dasarnya.

Gosip itu sendiri lanjutnya, sebenarnya tidak selalu negative. Karena, bergosip yang cerdas justru bisa menjadi selingan dan penghangat suasana saat bicara dengan orang yang baru dikenal, misalnya. “Gosip juga bisa dijadikan sebagai cara untuk menuangkan perasaan, pendapat dan ide untuk menambah wawasan,” ungkapnya. Jadi, bergosip bisa menjadi positif atau negative dipengaruhi oleh karekter, aktivitas dan perkembangan lingkungan.

Psikolog Fabian Adrianus menambahkan, lingkungan pergaulan memang mampu mengubah tingkah laku dan kebiasaan seseorang yang ada di dalamnya. “Bisa saja orang sebelumnya nggak pernah bergosip, tapi setelah masuk ke lingkungan yang gemar bergosip, tak menutup kemungkinan cepat atau lambat dia akan suka bergosip juga, begitupun sebaliknya,” jelas Adrianus.

Sedangkan dari kacamata sosiolog, setiap orang cepat atau lambat akan mengalami perubahan dalam lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, setiap indibvidu harus bisa memilih yang baik dan buruk dari lingkungannya. “Seseorang tidak harus selalu memenuhi keinginan lingkungannya. Sekali-sekali kita harus menyediakan waktu untuk diri sendiri,” ujar sosialog Linda D. Ibrahim.

Sama-sama bergosip tapi beda topic

Keinginan bergosip biasanya tercipta ketika dua orang atau lebih sedang berbincang-bincang, lalu seseorang mulai mencetuskan pernyataan atau pertanyaan yang menarik untuk didiskusikan. Jadi, seringkali gosip terjadi tanpa disengaja. Tapi sebenarnya, keinginan utnuk bergosip dapat diredakan.

Meski pria dan wanita sama-sama suka bergosip, tapi menurut Ida Ruwaida, ada perbedaan toip yang diperbincangkanoleh pria dan wanita. Kaum wanita biasanya bergosip tentang hal-hal yang lebih personal misalnya, masalah keluarga, teman, pasangan, penampilan dan obrolan ringan lainnya. Sedangkan pria lebih banyak bergosip tentang isu public yang sedang hangat dibicarakan misalnya kenaikan harga BBM, pmanasan global, kondisi politik, ekonomi atau pekerjaan.

Gosip yang dilakukan pria, kata Enny, biasanya tidak terlepas dari soal membanggakan diri, mengingat egonya yang lebih tinggi daripada wanita. Kaum pria suka menceritakan pencapaian yang telah diraihnya, mulai dari karier hingga pernah menjalin kasih dengan wanita berparas cantik.

Enny menambahkan, pria yang senang bergosip umumnya adalah orang yang terbuka danmudah akrab dengan siapa saja. “Untuk pria yang tertutup biasanya hanya akan bergosip dengan orang yang dikenalnya dengan baik. Dengan cara tersebut dia akan merasa nyaman saat menceritakan segala sesuatu,” ujarnya.

Tapi, hal-hal yang diceritakan itu biasanya tidak akan sedetail wanita. “Jika wanita lebih suka membicarakan masalah pribadi, maka pria lebih suka mengulasnya secara umum. Bukan dengan siapa si A pergi, atau si B bermasalah dengan si C, tetapi lebih kepada kemampuan si A atau kelebihan si B,” imbuh Adrianus.

Bagi sebagian orang, bergosip memang dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat atas keadaan lingkungan yang terlalu tertekan. Menurut Adrianus, keadaan tertekan oleh tuntutan lingkungan pergaulan bisa menimbulkan keresahan pada jiwa seseorang. Berbincang-bincang tentang orang lain, baik tentang hal-hal yang menyenangkan maupun hal-hal yang merugikan mampu mengurangi sedikit keresahan tersebut. Rasa lega yang diperoleh setelah menceritakan orang lain menjadi cara yang nyaman untuk terus “mengobati” dirinya sendiri.

Pelarian dan terapi refleksi diri

Dengan bergosip dan memperolok orang lain lanjut Adrianus, orang yang merasa gelisah karena tekanan pergaulan dan tidak puas terhadap dirinya sendiri akan merasa lebih baik daripada orang yang digosipkan itu. Semakin buruk gambaran yang diciptakan atas kehidupan orang lain, maka kehidupan orang yang bergosip akan terasa semakin baik.

Saat bergosip atau digosipkan, individu yang tertekan akan melihatnya sebagai jalan untuk meraih popularitas. Tidak peduli apakah efek popularitas itu baik atau buruk. “Kesibukan karena pekerjaan seringkali membuat kita merasa sendiri di tengak hiruk pikuk dan lalu lalang manusia lainnya. Jiwa terasa kosong, sehingga hidup tampak membosankan. Dengan bergosip kita mencoba mengisi kekosongan hati kita dengan mengusik kehidupan orang lain,” jelasnya.

Sebagai manusia seringkali kita tidak mau mengakui kekurangan. Terlalu malu untuk menceritakan, bahwa kita tidak sehebat yang diketahui orang lain. Beberapa orang, lanjut Adrianus, memang rela melakukan apa saja agar terlihat hebat di mata teman-teman sepergaulannya, meski harus menjadi orang lain.

Ada sisi di mana manusia menjadi luar biasa sombong. Keadaan ini membuat individu tersebut hidup dalam kepura-puraan. Dia bisa saja berpura-pura bahagia dengan keadaannya, karena dinilai hebat dalam menjalani karier dan kehidupannya. Namun disisi lain, jiwa orang tersebut sebenarnya kosong. Itu terjadi lantaran apa yang telah diraihnya dilakukan dengan keterpaksaan. "Hal seperti itu yang tanpa disadari akan membuat seseorang selalu mencari kelemahan orang lain, “ imbuh Adrianus.

Ketika sudah mengetahui kelemahan orang lain, dia akan memanfaatkan kelemahan orang tersebut untuk menghibur dirinya sendiri. Menurut Adrianus, ketika seseorang merasa gelisah dengan kekurangannya dantidak ingin orang lain mengetahuinya, orang tersebut akan mencari gambaran yang paling mirip dengan dirinya untuk diperolok.

Dengan cara itu, dia akan merasa sedikit tenang, karena dia berpikir hidupnya tidak seburuk orang yang sedang diperbincangkan. “Jadi utnuk sebagian orang, bergosip seperti terapi refleksi diri. Dia mencemooh orang lain padahal dia ingin mencemooh dirinya sendiri. Atau, sebenarnya dia ingin mengungkapkan keadaannya kepada teman-tamannya, tapi dengan cara yang tidak langsung. Kalau bahasa pergaulan sekarang disebutnya curhat colongan, “ Urai Adrianus tertawa.

Yang jelas, apaun alasannya kebiasaan bergosip dikalang pria dan wanita bisa merusak kepribadian bila topic yang dibahas sudah menjelek-jelekkan orang lain. Apalagi bila yang diperbincangkan tidak didasarkan fakta. “Seseorang yang suka bergosip memandang segala sesuatu dari sisi negative. Inilah yang membuatnya menjadi orang yang pesimis, “imbuhnya. Padahal sebagai makhluk yang berinteraksi, bersosialisasi dan bermasyarakat, seseorang harus menjadi individu yang optimis dan bisa melihat segala hal dengan sudut pandang yang positif pula.

Orang yang suka bergosip, ditambahkan Enny, juga tidak dapat dipercaya. Menurutnya, jika orang yang digosipkan tahu, maka ia tidak akan mau berurusan lagi dengan orang tersebut apalagi percaya. “Kepercayaan dan amanah adalah hal yang penting apalagi antara yang bergosip dengan yang digosipkan saling mengenal. Hubungan baik bisa rusak akibat bergosip, “ tegasnya.

Walaupun gosip tampaknya menyenangkan dan kadang kala membawa manfaat, tapi tetap harus berhati-hati dan menjaga perasaan orang lain. “Semua kembali pada tiap individu, apakah ingin memiliki kepribadian yang baik atau tidak. Agar terhindar dari bergosip yang negative, antar teman sebaiknya selalu mengingat untuk menghindari obrolan yang tak bermanfaat. Bagaimanapun gosip seperti itu selalu diiringi distorsi komunikasi yang berujung fitnah,” pesan Enny. Wah jangan sampai niat fun jmustru merugikan orang lain. Bisa pula merugikan diri sendiri. KARTINI

Friday, July 23, 2010

HARI ANAK SEDUNIA

KISAH TENTARA CILIK

TRAGISNYA, YANG PEREMPUAN JADI PEMUAS SEKS







Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata “tentara”? tentu sosok dengan fisik yang tinggi, gagah dan tidak takut mati. Tapi, apa jadinya bila anak-anak dijadikan tentara? Pasti miris mendengarnya. Itulah yang terjadi di Afrika, salah satu dari sekian banya daerah berkonflik yang menggunakan anak sebagai tentara.



Mereka kebanyakan diculik atau dijual orang tuanya, lalu dipaksa menjadi tentara. Tragisnya, anak perempuan tentara ini juga dijadikan sasaran pemuas seks para tentara laki-laki dewasa.



Dunia anak sebagai dunia bermain sungguh sulit ditemukan atau dialami anak-anak Afrika, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Coordinator Komunikasi Komite Palang Merah Internasional (International Committee on the Red Cross /ICRC) Layla Shtewi mengemukakan, banyak anak Afrika yang dijadikan tentara. Bahkan tentara anak (child soldiers) adalah hal yang paling ditakuti di negeri hitam tersebut. Bagaimana tidak, di sana anak-anak berusia di bawah 18 tahun dilatih dan dipersenjatai untuk membunuh. “Meskipun kadang-kadang masih suka bermain layaknya anak-anak lain diseluruh dunia, namun suatu waktu mereka dapat berubah menjadi “mesin pembunuh” yang menakutkan,” tuturnya.



Lebih dari sekedar kejahatan perang



Sebagai daerah berkonflik, terutama antar suku sangat marak senjata kecil dan ringan beredar di masyarakat. Hal itu kata Layla, juga ikut mendukung bertambahnya jumlah tentara anak, hingga memperburuk situasi di Afrika. “Dengan banyaknya anak perempuan yang menjadi tentara anak mengakibatkan mereka rentan terhadap eksploitasi dunia anak dan pelecehan seksual,” tambahnya.







Sementara itu Menteri Luar Negeri Prancis, Philippe Douste-Blazy saat diwawancarai kora Le Figaro berpendapat, penggunaan tentara anak-anak merupakan tindakan lebih dari sekedar kejahatan perang. “Sebuah bom waktu yang mengancam pertumbuhan dan stabilitas di Afrika dan Negara lain,”tandasnya.



Berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beberapa pemimpin di daerah konflik ternyata memang lebih memilih anak-anak untuk dijadikan tentara dari pada orang dewasa. Ini dilakukan, karena anak-anak jauh lebih mudah diatur dan dimanipulasi. Tak hanya itu, anak-anak yang sudah yatim piatu juga mudah diculik, lalu dipasa menjadi tentara.



Deborah George, jurnalis yang mengakat tentang konflik bersenjata di Republik Sierra Leone, Afrika Barat mengungkapkan, anak-anak yang akan direkrut sebagai tentara, orang dan keluarganya dibantai terlebih dahulu. Setelah itu, mereka dirayu untuk berkelahi dan diyakinkan, bahwa perbuatan itu dibenarkan. Tak jarang para pemberontak juga meneror anak-anak agar mau bergabung dengannya sebagai tentara.



“Saya tahu anak-anak sering dipaksa berbuat kejamm setelah mereka diculik. Tujuannya untuk memisahkan diri dari komunitas awal mereka dan mengikatnya sebagai pejuang, “ucap wanita kebangsaan Amerika ini. Jika mereka menolak, maka para pemberontak itu akan menembaknya.



Deborah juga mengungkap, para tentara anak juga dipaksa menggunakan obat-obatan terlarang untuk menambahkan keberanian dan rasa percarya dirinya. “ Hal ini sangat umum dilakukan.kebanyakan dari mereka saat berperang dalam keadaan dibawah pengaruh obat, “ tambahnya. Jenis obat-obatan terlarang yang dipakai antara lain mariyuana sampai PCP.



Dijadikan pemuas seks



Nasib serupa dialami pula oleh anak-anak perempuan. Mereka yang kebanyakan berasak dari keluarga miskin atau yatim piatu diculik atau dijual keluarganya kepada para pemberontak. Namun dipilahnya anak perempuan sebagai tentara agar tentara pria punya partner seks. Dengan cara tersebut mereka berharap dapat terhindar dari HIV/AIDS.



Para tentara pria beranggapan, anak permpuan dibawah umur kemungkinan terjangkit virus tersebut masih sangat kecil. Yang lebih mengejutkan, tidak ada batasan usia minimum anak perempuan yang direkrut sebagai tentara. Saat mulai puber dan mengalami pertumbuhan payudara, berarti mereka sudah bisa dijadikan tentara sekaligus pemuas seks. Sekitar 40 persen tentara anak dari 500 ribu an adalah perempuan.



Selama tentara, anak-anak perempuan tinggal di kamp yang sangat tidak layak dan sempit. Kampnya menjadi satu dengan tentara pria dan tidak diperlakukan layaknya anak-anak. Disana para perempuan cilik itu tak hanya dilibatkan dalam peperangan dan pemuas seks tentara pria, tapi juga dipaksa memasak dengan porsi yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh pasukan.



Sementara, mereka sendiri harus berjuang dalam keadaan serba kekurangan, kurang makan dan obat-obatan. Akibatnya, banyak diantara perempuan cilik menderita penyakit kronis dan terkena pula beban dan tanggung jawab mengasuh anak hasil perkosaan.



Namanya anak-anak, mereka sungguh lemah dan tak berdaya mendapat perlakuan kasar orang dewasa. Umumnya menyerah dan menuruti apa saja yang diperintahkan pada mereka. Namun, yang sudah beranjak remaja ada yang nekat melarikan diri dari kelompok bersenjata yang merekrutnya. Meski begitu, para anak perempuan tersebut sudah telanjur meresa dirinya sangat buruk dan tak berharga. Tak heran bila banyak diantara mereka akhirnya terjum ke dunia prostitusi.



Dari kenyataan tersebut, jelas sekali terlihat kebutuhan anak perempuan selam direkrut menujadi tentara sering tidak diperhatikan. Padahal Dewan Keamanan PBB dalam resolusi 1325 menyebutkan, bahwa komunitas internal harus memperhatikan kelemahan perempuan selama perang, memberi hukuman berat kepada pelaku kekerasan seksual dan pemerkosaan.



Beruntung dalam beberapa tahun berakhir, pengadilan internasional criminal untuk Rwanda dan Yugoslavia telah sukses melakukan pendakwaan terhadap orang-orang yang melakukan tindakan kekerasan seksual, misalnya pemerkosaan, perbudakan seks dan prostitusi.



TENTARA ANAK PELANGGARAN HUKUM INTERNASIONAL

Banyaknya konflik dan peperangan didunia yang menggunakan anak-anak sebagai tentara. Sebagai contoh Afrika Barat yang pertama kali dimulai dari Liberia. Lalu kelompok pemberontak di Republik Sierra Leone yang pertama merekrut anak-anak sebagai tentara. Kemudian kelompok pemberontak di Guinea, Ivory Coast dan kembali ke Liberia. Kondisi ini sebenarnya telah menjadi masalah global. Sayangnya masalah tersebut terus bertumbuh dan menyebar luas bagaikan virus.

Peter Singer, pengarang buku Children at War mengatakan, bahwa pemimpin pemberontak memang sengaja menggunakan anak-anak. “Para pemimpin pemberontak ini telah mempelajari keuntungan yang didapat dengan menggunakan anak-anak daripada orang dewasa. Malah praktik seperti ini sudah meluas keseluruh dunia,”tandasnya.

Kelompok pemberontak seperti ini, kata Peter, bahkan saling bertukar ilmu dengan pemberontak lainnya. Contohnya, kelompok di Nepal yang pertama kali menggunakan tentara anak. “Kelompok pemberontak dari India dan The shining Path dari Peru, “jelasnya. Meskipun hukum internasional melarang adanya praktik penggunaan anak sebagai tentara, tapi tetap saja praktik-praktik tak berperikemanusiaan itu dilakukan.

Yang memprihatinkan, tentara anak ternyata tak hanya direkrut oleh kelompok pemberotak atau militant, tapi ada juga yang direkrut secara paksa oleh pemerintah. Melihat kenyataan itu, pengacara anak diseluruh dunia sangat peduli dengan masalah ini. Mereka terus memperjuangkan nasib anak-anak yang dijadikan tentara, serta memperingatkan konsekuensi penggunaan anak didaerah konflik.

Penggunaan anak sebagai tentara akan menimbulkan banyak masalah. Tidak hanya merusak perkembangan mental dan psikologi anak, tapi juga trauma bagi masyarakat.





Dianggap tak bermoral dan tak suci lagi



Perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan, perdagangan anak dan eksploitasi secara seksual, tentu saja mengalami penderitaan fisik dantrauma psikis. Belum lagi kehamilan yang tidak diinginkan, terkena penyakit menular seksual dan stigma negative social.



Bagi anak-anak yang kondisi tubuh dan mentalnya lebih lemah, kerap menjadi subyek kekerasan terparah dengan sedikit kesempatan untuk bisa kembali merasakan hidup secara normal. Ini terjadi lantaran banyak tentara perempuan cilik ragu atau enggan mengikuti program rehabilitasi mental yang dilakukan oleh organisasi-organisasi kemanusiaan. Mereka takut pengalaman kelamnya yang sangat memalukan itu dapat terekspos keluar. Padahal program rehabilitasi tersebut penting agar kelak mereka tidak kembali menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.



Dalam acara amal Save the Children, Mike Aroonson, slah seoran general affairs menceritakan, “Setelah peperangan usai, tentara perempuan cilik banya yang ditinggal begitu saja tanpa adanya bantuan dari siapa pun. Padahal trauma yang berkepanjangan akan membahayakan perkembangan psikis, mental dan masa depan mereka.”



Tentara perempuan cilik, lanjut Mike, telah digunakan secara luas dalam pertarungan di area konflik internasional. Beberapa Negara yang terlibat dalam perekrutan anak perempuan antara lain Kolombia, Pakistan, Uganda, Filipina dan Republik Kongo. Di Republik Kongo, lebih dari 12.500 anak perempuan direkrut menjadi tentara. Di Sri Lanka, ada sekitar 43 anak perempuan dari 51.00 tentara anak-anak.



Jumlah yang terbilang lumayan banyak itu, tidak sebanding dengan jumlah anak perempuan yang ikut rehabilitasi. Di Republik Kongo misalnya, hanya sekitar 2 persen tentara anak perempuan yang mengikuti program. Sedangkan di Terpublik Sierra Leone hanya 4,2 persen. Inilah yang membuat proses pemulihan psikis matan tentara perempuan cilik lebih lama dari pada laki-laki.



Kondisi tersebut diperburuk lagi oleh stigma negative social yang diberikan masyarakat kepada para mantan tentara perempuan cilik. “Bila anak laki-laki setelah masa pemulihan bisa disebut pejuang, tapi anak perempuan akan disebut sebagai orang yang tidak bermoral, tidak suci lagi dan dianggap telah bersetubuh dengan siapa saja. “ungkapnya.



Mereka, lanjut Mike, sangat mengharapkan pengertian masyarakat dankeluarganya, karena keterlibatan dalam peperangan jelas bukan kesalahannya. Semua itu terjadi lantaran paksaan yang sulit dihindari. “Saat ini yang diharapkan para mantan tentara perempuan cilik adalah bantuan medis, bantuan untuk bayi-bayi mereka, akses pendidikan dan lapangan kerja. Selain itu, mereka juga tidak mau diperlakukan seperti kasta terendah. KARTINI

Monday, July 19, 2010

CARA MEMILIH BENTUK KACA MATA



LEBIH CANTIK DENGAN KACA MATA

Banyak wanita merasa “terpukul”saat menghadapi kenyataan harus berkacamata. Bahkan, tak sedikit yang merasa dirinya langsung menjadi tua dan out of fashion.

Bila anda harus mengenakan kacamata, jangan berkecil hati. Bentuk dan warna kacamata yang tepat bisa dijadikan penampilan anda lebih cantik, anggun dan trendy. Memilih bentuk dan warna kacamata agar serasi dengan wajah memang cukup rumit. Ada beberapa cara yang bisa kita jadikan pedoman umum :

  • Sebelum membeli kacamata, coblah memakainya didepan cermin. Sat mencoba, garis teratas kacamata harus jatuh tepat dibawah garis alis dan mengikuti garis alis secara alami. Serasikan warna dan bentuk bingkai dengan wajah dan kepribadian anda?
  • Bingkai kacamata sebaiknya kontras dengan bentuk wajah. Anda yang berwajah bulat sebaiknya memilih binkai persegi panjang. Sedangkan anda yang berwajah kotak, disarankan mengenakan bingkai bentuk oval.
  • Pilih kacamata berukuran seimbang wajah. Kacamata yang terlalu besar membuat wajah kurang proporsional. Sebaliknya, kacamata terlalu kecil membuat wajah “meluber”.
  • Memang, kacamata berukuran kecil tengah digemari, namun ada baiknya anda sesuaikan dengan bentuk wajah. “Jika garis bingkai kacamata mengganggu pandangan, itu artinya kacamata terlalu kacil untuk anda,” kata Collin Teo, seorang ahli kacamata.
  • Anda yang aktif di lapangan atau rajin berolah raga sebaiknya menggunakan kacamata berlensa plastic, anti gores dan memiliki pelindung sinar ultraviolet.
  • Pilih lensa dengan cara mengarakan kacamata kebagian terang. Pastikan tak ada goresan atau lapisan cat yang cacat pada bingkai kacamata.
  • Lensa berkualitas baik, bebas lembung-gelembung air yang berada didalam lensa.
  • Cobalah memuka tutup gagang kacamata. Pilih yang tak terlalu keras dan kaku.


Kacamata dan bentuk wajah

Wajah persegi

Anda yang memiliki tulang rahang bentuk persegi dan berdahi besar, sebaiknya memilih bingkai bentuk kurva atau bulat dengan sudut sedikit lancip. Boleh juga bingkai bentuk jajaran genjang /wajik.

Wajah oval

Fleksibel dan cocok dengan semua bentuk bingkai kacamata, termasuk bingkat model mata kucing.

Wajah bulat

Bila dahi, pipi dan dagu anda hampir membentuk lingkaran, itu artinya wajah anda bulat. Kurangi kesan bundar dengan bingkai kacamata bentuk persegi. Pilihlah bingkai besi yang tipis untuk mengimbangi kesan “berat” pada wajah anda.

Daun sirih /bentuk hati

Jika wajah anda melebar di bagian dahi dan meruncing pada bagian dagu, wajah anda bentuk hati. Pilihlah bingkai sederhana yang memiliki sedikit sudut.


Sesuaikan dengan warna kulit

Selain bentuk wajah, warna kulit, mata dan rambut merupakan faktor penting dalam memilih kacamata. Anda yang berkulit gelap, sebaiknya memilih bingkai warna terang. Misalnya warna keemasan, kemerahan atau kehijauan. “Anda yang bekulit sawo matang nampak serasi dengan bingkai warna gelap untuk memberi kesan kulit lebih terang dan memperkuat karakter yang ada,” saran Joan Chew,ahli kecantikan. Sedangkan anda yang berkulit kuning langsat atau putih, pilihlah warna bernuansa biru tua atu perak untuk mengimbangi kulit anda yang cenderung pucat.


Rias wajah dan kacamata

Dengan mengenakan kacamata tak berarti anda terbebas dari urusan make up wajah. Untuk tampil menawan, serasikan tat arias wajah dengan warna dan bentuk kacamata.
  • Mata. Bubuhka eyeshadow warna pastgel cerah dengan sedikit kilau. Untuk anda yang bermata sipit, tabahkan perona mata nuansa kuning kemerahan pada bagian tengah kelopak mata, agar nampak besar dan segar.
  • Bulumata. Lentikkan bulu mata dengan mascara tipis-tipis. Saat mengenakan kacamata, pastikan macara sudah kering.
  • Pipi. Jika anda menggunakan kacamata berukuran besar, bubuhkan perona pipi secukupnya agar tak bertumpang tindih dengan kacamata. Agar nampak seimbang, bubuhkan perona pipi sedikit pada pipi bagian atas.
  • Bibir. Sesuaikan warna lipstick dengan warna bingkai kacamata anda. Misalnya, lipstick merah maroon di padukan dengan kacamata berbingkai hitam.
  • Bila tata rias bibir dan mata menggunakan warna keras, pilih perona pipi warna senada dan bubuhkan tipis-tipis saja.


Merawat kacamata

Agar kondisi kacamata tetap prima, sediakan waktu untuk merawatnya lakukan hal berikut :
  • Cuci lensa dan kacamata secara berkala dengan sabun cair ringan. Lalu keringkan dengan kain microfibre. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pelembab agar lensa lebih bersih dan jernih.
  • Setiap kali anda membersihkan kacamata, gunakan kain mikrofiber yang telah disediakan optic. Jangan melap lensa dengan sembarangan kain agar bebas dari serat-serat yang dapat merusak lensa.
  • Agar lensa kacamata tidak berembun, lindungi dari sengatan matahari atau suhu diatas 32 derajat celcius. Jangan tinggalkan kacamata dalam mobil dan tanggalkan kacamata bila anda masuk ke ruang sauna.
  • Gunakan dua tangan saat meletakkan atau memindahkan kacamata agar kacamata tak berubah bentuk
  • Bila anda melepas kacamata, masukkan segera ke dalam wadah agar lesa dan bingkainya tak tergores benda lain
  • Periksalah sekrup kacamata secara berkala untuk memastikan kacamata dalam keadaan aman dan paten
  • Faktor lain yang tak kalah penting, periksa kesehatan mata secatra berkala. Dewasa sekali setahun dan anak-anak enam bulan sekali.

Sumber : KARTINI

ANAK MARAH TANPA SEBAB



Perkembangan remaja yang mengalami autistik, membuat pusing kepala. Karena keluarga sebagai sebuah sisitem. Satu kejadian pada salah satu anggota keluarga, akan memberikan egfek atau riak pada anggota keluarga lainnya.

Konflik yang terjadi, terutama karena orang tua melihat anak-anak remaja mereka berubah. Dari patuh menjadi anak yang tidak patuh. Cenderung mengambil sikap oposisi, dan menolak standar yang ditetapkan orang tua.


Masalah adalah : remaja berusaha mencari identitas yang stabil, siapa diri mereka, apa tujuan yang ingin mereka raih, cenderung mempertanyakan otoritas orang tua dan mengemukakan sudut pandang mereka (Brooks, 2008)

Seperti yang diungkapkan silicekira (2006), remaja autistik yang tidak terlalu berkembang akan mengalami kebingungan yang amat sangat, baik menghadapi perubahan tubuhnya, maupun perasaan-perasaannya.

Mengaku pada kondisi remaja autistik di Amerika Serikat, 70 persen diantaranya belum bisa mandiri, sehingga memerlukan pengawasan. Bisa dibayangkan. Apa yagn mungkin terjadi di Indonesia dengan fasilitas sarana dan prasarana yang masing sangat minim ini?

Berikut beberapa tips positif mengahadapi remaja autis :
  • Perhatikan lingkungan dan rutinitas anak, seperti lingkungan yang sudah kita kenalkan terlebih dahulu. Sediakan jadwal kejadian sehari-hari yang mudah dikenali anak.
  • Perhatikan gaya bicara dengan anak, seperti bicara jelas dalam kalimat singkat sarat makna. Berikan intruksi pendek bermakna tunggal. Hidari diskusi dalan konsep abstrak, usahakan selalu menjawab pertanyaan anak atau upayakan untuk berkomunikasi.
  • Bantu anak dengan mengajari berkomunikasi efektif. Ajari membuat pilihan efektif, berikan konsekuensi positif yang bermakna secara konsistensi. Tangani perilaku yang tidak diinginkan secara efesiensi sesegera mungkin. Upayakan perilaku positif untuk menggantikan prilaku negatif.
saya harap, setelah mengulas masalah anak autis ini, ibu-ibu yang memiliki anak autistik mau lebih terbuka dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi remaja autistik. Kami siap emmbantu baik berupa workshop dan seminar untuk berbagi dengan masyarakat luas. Semoga ulasan ini bermanfaat.BATAMPOS

USIR STRES, PERCEPAT PROCESS PENYEMBUHAN



Sejak lama, yoga telah dikenal sebagai metode alternatif penyembuhan dan penyeimbangan. Inilah beberapa alasan mengapa anda perlu mendoba yoga :


  • Mengusir stress. Jika penyakit anda disebabkan oleh steress, yoga adalah cara terbaik untuk menyembuhkannya. Yoga memberikan rileksasi, latihan patur, napas dan meditasi yang efektif untuk mengurangi kadar ketegangan dan kecemasan.
  • Mempercepat process penyembuhan. Di kala sakit, yoga memprcepat proses penyembuhan. Riset membuktikan, yoga efektif menyembuhkan tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, asma, gangguan tidur, sakit kepala kronis, dan nyeri punggung. Yoga juga memperbaiki fungsi jantung, pencernaan dan penglihatan, serta membantu mengontrol rasa nyeri.
  • Menumbuhkan kepribadian. Tubuh kita adalah instrumen musik yang indah, tetapi perlu dimainkan dengan benar sehingga menghasilkan nada yang indah pula. Yoga adalah panduan aman eksplorasi pencarian nada yang indah itu karena yoga mengusir konsepsi yang salah soal diri anda. anda juga akan menemukan makna baru tentang hidup yan gsebenarnya sederhana dan bahagia.
  • Komprehensif dan intrgratif. Yoga adalah gaya hidup yang secara integratif mencakup semua, aspek hidup, yaitu teknik untuk kesehatan optimal fisik dan mental, membantu menhadapi tantangan kehidupan modern serta kehidupan seksual. Yoga juga akan membuat anda merasa nyaman dengan tubuh sendiri, menambah rasa percaya diri, dan mendongkrak kemampuan konsentrasi dan memori. Disamping itu, yoga membebaskan hidup dari ketakutan dan emosi serta pikiran negatif.
  • Harmonisasi kehidupan sosial. Yoga membangun kesabaran, toleransi,cinta kasih dan pengampunan sehingga memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja, dan lain-lain.
  • Meningkatkan kemampuan Panca Indra. Yoga menjadikan anda lebih sensituf terhadap ritme tubuh, meningkatkan kemampuan panca indra, bahkan indra keenam.
  • Dapat dipadu dengan olah raga lain. Misalnya aerobik dan angkat beban, yoga juga meningkatkan kinerja anda secara keseluruhan
  • Mudah dan nyaman. Yoga dapat mempraktikan di rumah atau di mana saja tanpa harus kelelahan dan keringatan seperti di pusat kebugaran. Para pemula disarankan untuk berlatih dengan guru yoga terlebih dahulu.BATAM POS

Tuesday, July 13, 2010

WASPADA DENGAN PARSEL





Amankah Parsel Anda?



Senangnya terima parsel lebaran. Tapi, sebaiknya baca dulu label makanan kemasan. Siapa tahu sudah tak sehat lagi.



Di Hari Raya seperti Lebaran, banyak orang saling mengirim parsel. Isinya aneka macam benda, juga makanan. Kiriman parsel memang salah satu bentuk ungkapan perhatian. Namun, tanpa mengurangi rasa terimakasih pada sang pengirim, khusus untuk parsel makanan. Hati-hatilah sebelum mengonsumsinya.





Ada apa gerangan? Karena, terbukti ada makanan parsel yang ternyata sudah kadaluwarsa,m atau kemasannya sudah rusak. Wah gawat, kan?



Mengonsumsi makanan kadaluwarsa atau sudah rusak kondisinya, bisa terkena foodborne disease. Penyakit ini disebabkan pangan yang tercemar oleh mikroba atau proses kimiawi. Di Negara tropis seperti Indonesia, kecenderungan terjadinya pencemaran pangan oleh mikroba memang cukup tinggi.



Penyakit karena makanan



Apa sih, yang disebut dengan foodborne disease? “Dalam bahasa Indonesia, pengertiannya adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan,” jelas Dr. Ir. Nuri Andarwulan, MSi, staf pengajar pada Departemen ilmu adan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.



Penyakit karena makanan itu ada dua. Pertama, karena kita makan makanan yang terkontaminasi oleh mikroba. Kalau mikroba itu berjenis pathogen,m atau penyebab penyakit, maka kita bisa sakit,” tutur Nuri yang juga aktif sebagai sekretaris eksekutif pada South Asia Food and Agricultural Sceince and Technology Center (SEAFAST), sebuah badan yang bekerja untuk meningkatkan mutu, gizi dan keamanan pangan melalui teknilogi (kerja sama IPB dan Texas A&m University, Amerika Serikat).



Kedua, kata Nuri, karena racun atau toksin yang masuk ke dalam tubuh (istilah intoksitasi). Contohnya, ada mikroba yang bernama clostridium botulinum. Mikroba ini hanya bisa tumbuh pada kondisi tidak ada oksigen/tidak ada udara, sperti makanan kaleng, terutama yang mempunyai keasaman rendah. Nah, bila proses pembuatan makanan kaleng tidak benar, mikroba tersebut akan menhasilkan botulin (racun yang bisa merusak saraf).



Namun jangan khawatir, produsen-produsen makanan kaleng yang established sudah memperhatikan prosedur pembuatan makanan dengan benar, sehingga kasus keracunan botulin sudah hampir tidak ada lagi. Papr Nuri.



CERDAS BACA LEBEL, YUK!

Untuk keamanan pangan, produsen harus bertanggung jawab terhadap produk yang dibuatnya. Antara lain, memenuhi persyaratan penandaan label.

Di Indonesia, label itu harus berbahasa Indonesia. Utnuk makanan impor, distributornya harus mencantumkan label produknya dalam bahasa Indonesia, sehingga bisa dibaca oleh seluruh orang Indinesia. Kalau tidak, lebih baik jangan anda makan, karena sifatnya meragukan.

Label yang baik minimal memuat 6 hal berikut ini :

  • Merk
  • Nama/alamat produsen
  • Nomor pendaftaran, untuk menandai adanya evaluasi makanan pangan sebelum beredar. Evaluasi itu ditandai dengan kode MD (makanan produk dalam negeri), ML (makanan import/produk luar negeri), sertifikat penyuluhan (SP), atau sekarang diganti dengan PIRT ( pangan industri rumah tangga).
  • Tanggal kadaluarsa. Lihat bagaimana produsen mencetaknya. Kalau cetakannya dalam kemasan, berarti memang benar-benar tercantum dari pabrik. Banyak parsel yang ditemukan oleh badan POM tanggal kadaluwarsanya itu ditempel oleh label tambahan. Hal ini merupakan kejahatan. Karena, makanan yang sudah kadaluwarsa dalam UU pangan adalah makanan yang tercemar dan tidak boleh dimakan.
  • Berat/volume produk
  • Komposisi produk.

Selain itu, tak ada salahnya juga jika kita memperhatikan :

  • Informasi nilai gizi atau nutrition fact-nya per sajian (per serving)
  • Total lemaknya. Hal ini penting untuk mengetahui seberapa banyak lemak jenuh yang kita makan dan bisa mempengaruhi kadar kolesterol kita.
  • Senyawa atau elemen lain, misalnya mineral, vitamin atau adanya bahan pengawet.
  • Beberapa persen daily valuenya. Maksudnya adalah berapa persen dari makanan tersebut yang menyumbang kebutuhan nutrisi dalam sehari.
  • Khusus utnuk mekanan /minuman dalam bingkisan lebaran, tidak diperkenankan minuman beralkohol atau makanan /minuman yang mengandung bahan berasal dari babi.




Tetap waspada



Nah, kembali soal parsel tadi, walau senang mendapat perhatian, sebagai konsumen sebaiknya kita tetap memelihara sikap waspada dan hati-hati. Prof. Dr. Ir. Winiati Pudji Rahayu, MS, Direktur Survelin dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan), menyarankan, “coba and baca dan pahami lebel kemasannya, lihat nomor pendaftaran, bentuk fisik kemasan, tanggal kadaluwarsa, serta apakah memnuhi persyaratan penandaan/label. Selain itu, khusus untuk parsel lebaran, tidak boleh mengandung minuman beralkohol dan gahan yang berasal dari babi.”



“Jika anda mendapatkan produk makanan yang ‘tidak aman’, misalnya sudah penyok, atau tanggal kadaluwarsanya sudah lewat, sebaiknya segera disingkirkan. Memang, untuk mengetahui makanan itu aman atau tidak, kadang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Tapi, kita sudah harus waspada jika melihat tanda-tanda fisik tersebut,” kata Winiati yang juga pengajar di IPB ini.



Sikap aware terhadap parsel, terutama yang berupa makanan dalam kemasan, agaknya sudah dimiliki oleh banyak keluarga muda. Ibu rumah tangga yang biasanya menerima parsel ini, semestinya tidak serta merta mengonsumsi parsel yang diterima. Mereka melihat dulu kondisi fisik produk makanannya. Bentuk foisik kemasan yang baik dan sempurna adalah tidak bocor, tidak kembung/menggelembung, tidak berkarat dan tidak penyok.



Selanjutnya, mereka juga membaca label kemasannya. Banyak ibu-ibu yang mengaku kurang memperhatikan komposisi atau kandungan makanannya. “Tapi, saya tidak terlalu khawatir, karena biasanya makanan yang dikirim adalah makkanan yang sudah bisa kami konsumsi sehari-hari.”



Namun, satu hal yang selalu mereka perhatikan adalah tanggal kadaluwarsa. “Selama ini bersyukurlah parsel yang kami terima belum ada yang bermasalah. Tapi, teman saya pernah menerima parsel yang berisi beberapa produk yang sudah kadaluwarsa.



Jangan segan lapor



Kasus makanan parsel yang bermasalah, menurut Winiarti, dalam dua tahun terakhir ini memang jarang ditemukan. Sedangkan menurut Nuri, kalau pun ditemukan oleh Badan POM atau Dinas Kesehatan, adalah masalah produk luar yang belum masuk perturan pelabelan Indonesia dan produk kadaluawarsa. Ini termasuk kajahatan industri makanan.



Untuk melindungi konsumen menjelang Hari Raya, badan POM RI melalu Balai Besar POM di seluruh propinsi mengingatkan produsen agar lebih memperhatikan peredaran produksinya. Selain itu, mereka juga turun langsung mengadakan pengawasan.



Di lain pihak, Winiarti jug aberharap para konsumen berperan serta dalam mengawasi produk pangan yang dikonsumsinya. Antara lain, dengan bersikap lebih kritis, tidak apatis dan sadar terhadap hak-haknya sebagai konsumen. Nah, kalau dirugikan, tahukah mereka ke mana harus mengadu? Ke

Badan POM atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).



“Benar anda bisa mengajukan klaim ke produsen makanan berupa permintaan ganti rugi berupa pengembalian uang, barang, jasa yang sejenis atau setara nilainya. Ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yak ni UU No. 8 tahun 199, tentang Perlindungan Konsumen pasal 19 ayat 2, “ tegas Winiarti.



Ia melanjutkan, “coba hubungi pelaku usha bahwa produksi makanan yang sampai ke tangan anda tidak memenuhi syarat. Di sinilah perlunya pencantuman nama serta alamat produsen di label. Kalau makanan impor, bisa dihubungi distributornya.”



Winiarti menyayangkan sikap konsumen yang enggan memberitahu pengirim parsel dengan alasan rikuh. Menurutnya, kita perlu memberitahukan ke pengirim supaya mereka juga sadar bahwa kirimannya sudah tidak bagus lagi. Artinya, mendidik agar lain kali bila memesan atau membeli barang harus lebih hati-hati.



Cerdas kelola makanan



Oke, urusan seputar keamanan makanan parsel, mungkin bisa anda atasi. Lalu, bagaimna cara menyimpan dan mengolah aneka bahan makanan, khususnmya makanan matang, atau makanan dalam kemasan yang mungkin saja tidakm habis dalam sekali makan?



“mudah saja. Kalau makanan kaleng, misalnya buah kaleng, masih tersisa, maka makanan tersebut lebih baik dipindahkan ke tempat yang bersih. Tutup rapat, kemudian masukkan ke dalam lemari es,” papar Nuri.



Sedangkan utnuk makanan matang, meurut Nuri, cara praktis dan sehat adalah dengan membaginya sesuai jumlah yang kita butuhkan untuk sekali makan, masukkan ke dalam beberapa wadah bertutup, lalu bekukan. Saat kita butuh, tinggal ambil salah satu diantaranya, lalu kita thawing atau panaskan dengan microwave atau diatas kompor. Dengan cara menyimpan dan mengolah seperti itu, kita dapat memperkecil risiko pencemaran mikroba.



“Dalam teknologi pangan, ada istilah dan ger zone, yaitu suhu 5-56 derajat celcius. Kalau makanan kita thawing di sekitar suhu tersebut, atau suhu ruang maka ada mikroba yang cenderung hidup dan memperbanyak diri setiap 20 menit sekali. Jika hanya di makan sebagian, kemudian sisanya kita masukkan lagi ke freezer, itu sama saja kita ‘menyimpan’ mikroba.

Berkaitan dengan danger game, jika kita memanaskan makanan, suhunya minimal harus mencapai 70 derajat celcius. Sedangkan sayuran lebih baik masak untuk sekali makan, karena kalau disimpan,m fungsi nutrisinya bisa hilang” kata Nuri.



Nah selamat menikmati parsel Hari Raya sekali lagi, hanya dengan sikap awareness, keluarga kita akan selamat dari ancaman penyakit karena makanan. AYAHBUNDA


HAMIL, PUASA SIAPA TAKUT?



Boleh tidaknya ibu hamil dan menyusui berpuasa masih sering diperdebatkan orang.

Ada yang mengaitkannya dengan kondisi tubuh ibu yang lemah maupun asupan kalori bagi janin di dalam kandungan, yang bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janinnya di kemudian hari.

Menurut dr. Boy Abidin, SpOG dari Rumah Sakit Mitra Keluarga mengatakan bahwa, semua ketakutan itu tidak beralasan sama sekali. Bahkan dokter kandungan tidak melarang wanita hamil untuk berpuasa, asalkan sang ibu tidak mengalami gangguan pada kehamilannya.

Wanita hamil yang ingin berpuasa tidak masalah, selama kehamilannya baik, tidak ada gangguan pertumbuhan janin, tidak ada gangguan penyakit kronis pada ibu yang bisa menyebabkan absorbsi berkurang,” ucapnya.

Biasanya orang yang masih hamil muda atau dalam trimester I masih sering mengalami muntah-muntah dan badannya lemah. Dan banyak yang tidak kuat untuk berpuasa. Namun, dalam trimester berikutnya ketika ibu sudah lebih kuat, tidak masalah bila berpuasa. Sebab, berpuasa itu sebenarnya hanya menggeser waktu makan saja, lanjutnya.

Ia menganjurkan agar wanita hamil yang ingin berpuasa untuk makan sahur dengan gizi yang baik dan seimbang. Bahkan bila perlu makan malam hari sebelum tidur, termasuk banyak minum air atau cairan. Hindarkan kegiatan fisik yang tidak perlu karena biasanya ibu hamil yang mudah kekurangan cairan, atau hindari tempat-tempat panas agar tidak mengalami dehidrasi.

Pergeseran waktu makan tersebut ternyata tidak berdampak apa-apa terhadap pertumbuhan janin dalan kandungan. Setidaknya hingga kini belum ada hasil penelitian yang menguatkan ketakutan akan hal itu. Hanya saja, ia mengingatkan agar ibu-ibu yang kondisi fisiknya lemah, misalnya tengah hamil muda atau berbadan kurus, sebaiknya jangan berpuasa dulu. Lebih baik konsultasikan lebih dahulu pada dokter untuk melihat kondisi ibu dan janinnya boleh tidaknya berpuasa.

Nasehat serupa juga berlaku bagi ibu yang tengah menyusui. Hanya saja, ia lebih menganjurkan agar ibu yang tengah memberikan ASI eksklusif jangan berpuasa, kecuali bila bayinya sudah mendapatkan tambahan makanan, kalau ingin berpuasa dan ternyata ASI-nya berkurang, sebaiknya keesokan harinya jangan berpuasa. Jika ibu sampai kekurangan gizi, maka produksi ASI nya akan terganggu. Ibu hamil atau menyusui jangan sampai dehidrasi, Karen tubuh tidak bisa menyimpan cairan seperti halnya cadangan makanan.

Sementara itu menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB mengatakan, ditinjau dari jumlah asupan gizi bila sang ibu berpuasa apakah akan berdampak bagi kesehatan ibu dan janinnya, ternyata tidak terbukti, meskipun asupan energi dan gizi sekitar 80%.

Penenlitian di Inggris membuktikan bahwa ibu hamil yang berpuasa tetap bisa melahirkan bayi dengan berat badan normal (lebih besar dari 2,5 kg). hal ini menunjukkan bahwa puasa tidak mengakibatkan dampak negative terhadap kualitas kehamilan, jelasnya.

Ibu hamil akan memerlukan asupan energi dan protein lebih banyak daripada biasanya. Demikian pula beberapa jenis mineral, sperti besi, yang dibutuhkan lebih banyak, terutama bila telah memasuki trimester kedua.

Pada saat puasa frekuensi makan berkurang menjadi dua kali dan hal itu akan mengurangi asupan gizi. Untuk itu Prof. Ali menganjurkan untuk makan sahur dengan gizi baik dan jumlah yang cukup. Pedoman empat sehat lima sempurna harus selalu diterapkan. Laup pauk yang bergizi, seperti telur, ikan, daging, sangat perlu. Demikian juga jenis –jenis pangan lain, seperti sayur mayor dan buah, lanjutnya.

Ia mengingatkan, makanan sahur diharapkan laebih bergizi dibandingkan sarapan pagi biasa, karena sahur merupakan antisipasi untuk memenuhi gizi selama siang hari selama berpuasa. Sedapat mungkin saat sahur upayakan cukup lengkap sajiannya, yakni nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Pada saat berbuka puasa mungkin cukup empat sehat dan makanan camilan. Tapi ingat, makanan camilan jangan mendominasi buka puasa sebab bisa kekurangan gizi. Umumnya makanan camilan hanya padar kalori.

Selanjutnya, ia menyarankan agar waktu makan sahur diakhirkan beberapa menit sebelum shalat shubuh, misalnya 20 menit agar tubuh berpuasa tidak terlalu lama. Ketika berbuka, dahulukan yang manis-manis untuk mempercepat penyerapan, sehingga sel-sel yang kelaparan segera memperoleh gula dan tubuh menjadi lebih cepat bugar.

Setelah itu bisa diikuti dengan makanan lengkap empat sehat. Makanan camilan sebaiknya dikonsumsi setelah makan besar. Ingat, terlalu banyak makan camilan berarti hanya kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Ibu yang tengah menyusui dan ingin tetap berpuasa biasanya akan mempengaruhi jumlah ASI yang dihasilkannya, meski hal ini bersifat individual. Menurutnya, yang bisa merasakannya adalah ibu itu sendiri apakah ada perbedaan dalam hal jumlah ASI sebelum berpuasa dan ketika berpuasa. Bila ternyata produksi ASI berkurang dan dikhawatirkan akan menganggu asupan gizi anak, sebaiknya sang ibu jangan berpuasa.

Masih ada masyarakat yang percaya bahwa ASI akan “kosong” gizi bila ibunya berpuasa. Yang benar, bila konsumsi makanan dan air minum berkurang, maka jumlah dan mutu ASI juga akan turun. Sekali lagi, ibu menyusui hendaknya memperhatikan sendiri apakah ASInya berkurang ketika berpuasa, jika tidak, sebaiknya berpuasa saja.
NABILA/1/2004

JANIN MULAI BERGERAK



KAPAN JANIN MULAI BERGERAK

Pada umumnya ibu guru pertama kali hamil, baru bisa merasakan gerakan janinnya bila kehamilannya berusia sekitar 5 bulan (20 pekan).

Pada ibu yang sudah sering hamil, mungkin lebih berpengalaman sehingga dapat merasakan gerakan janinnya pada usia 4-4,5 bulan (+18 pekan).

Pada wawalnya, gerakan janin seperti getaran halus, semakin besar janin gerakannya akan semakin terasa. Bahkan, pada janin yang sudah lebih besar lagi kadang-kadang gerakan kaki maupun tangan janin dapat menimbulkan tonjolan-tonjolan yang bergerak pada rahim, sehingga dapat dirasakan atau dilihat pada perut anda.

Mengenai frekuensi gerakannya, biasanya bila sudah masuk triwulan ketiga, janin akan bergerak minimal 10 kali sehari. Dari sifat gerakannya, kita sulit (tidak ada petunjuk) untuk mengetrahui adanya penyakit tertentu. Namun frekuensi gerakan lebih penting untuk diperhatikan. Ini berarti jika ada pengurangan frekuensi gerakan yang bermakna, maka perlu dicari sebabnya. Bila anda merasakan gerakan janin menjadi berkurang dari biasanya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk menilai kesejahteraan janin anda. NABILA/JUNI2004